Aku enggak mengerti, kenapa ini semua bisa terjadi. Jelasnya, aku merelakan tubuhku ditiduri oleh anakku sendiri yang kulahirkan dari rahimku. Aku menaikmatinya dan aku justru ketagihan tidur bersama anakku Ragil. Anak bungsuku yang sangat manja dan selalu mengikutiku kemana saja. Tidak seperti anak sulungku yang juga pemuda, serta anak keduaku yang gadis. Mereka sudah merasa malui berjalan denganku. Beda dengan ragil berusia 18 tahun ini, selalu mau memboncengku ke pasar saat belanja sepulangnya dari sekolah atau menemaniku apa saja. Sakin manjanya, seiisi rumah suka memperolok-olokkannya. Dia tak segan segan tiduran meletakkan kepalanya di pahaku dan aku membelasinya. Ayahnya selalu tersenyum, atas kekolokannya itu. Seisi rumah malah megejeknya dengan kasih sayang. Maklum anak bungsu. Usai menagih hutang dagangan, hampir sepanjang jalan kami diterpa hujan deras. Setiba di rumah, kami langsung mandi dan ganti pakaian. Akupun menganti pakaianku dengan daster, kemudian bersembunyi di balik selimut, untuk menghangatkan tubuhku. Hujan di luar masih saja deras. Sore itu, Ragil juga tidak pergi fitness. Dengan celana pendek dia langsung memasuki kamarku dan ikut bersembunyi di balik selimut. Terasa kehangatan membuatku senang juga. Ragil memelukku dan aku balas memeluknya di balik selimut. Saat paha kami beradu, aku baru ingat, aku tidak memakai apa-apa di balik daterku. Kaous oblong tipisnya terasa menempel di buah dadaku dan paha kami saling berhimpitan. Haruskan aku melepaskan pelukan ini? Bukankah Ragil membutughkan kehangatan? Tidak. Biarlah dia hangat dalam pelukanku. Ah... desah nafasnya di leherku, tiba-tiba membuatku birahi. Sekujur tubuhku terasa ada getar-getar halus. Kutolakkah Ragil. Terlebih Ragil mulai mengelus-elus buah pantatku, aku merasakan ada sesuatu dalam elusannya itu. Aku pura-pura tertidur saja sembari menikmati elusan itu. Sesekali kuperdengarkan suara dengkur palsu, agar dia bebas mengelus tubuhku. Toh hanya elusan saja. Heeep... tiba-tiba aku merasakan Ragil melorotkan celana pendeknya dan aku merasakan kontolnya yang keras di pahaku. Dadaku berdebar keras dan tempekku terasa gangat. Dan... Ragil menaikkan dasterku, kemudian telapak tangannya meraba bulu-bulu tempekku. Haruskah aku menepisnya? Tentu dia akan malu dan sangat malu. Hemmmm.... Jarinya mulai meraba itilku dan tempekku sudah mulai basah. Walau usiaku sudah 49 tahun, namun kok tiba-tiba nafsu birahiku seperti kembali remaja" Heran juga aku. Dengan gerakan cepat, Ragil menelentangkan tubuhku dan menindihnya, lalu dengan cepat kontolnya menembus tempekku. Dia membuka kancing dasterku dan mulutnya mulai menjilati pentil susuku bahkan sebelah diremasnya dengan lahap sekali. Mulutku diciuminya dan lidah kami sudah bertaut. Cepat pula ragil melepas baju kaosnya. Kemudian dia pun berbisik lembut di telingaku. "Ma... pakaian mama aku buka ya..." Tanpa menunggu jawabanku, dia mengangkat dasterku dan melepasnya dari tubuhku. Aku mengikuti saja kemauannya, sembari menikmati. Kami sudah telanjang bulat di atas tempat tidurku. Aku memeluknya dan mengusap-usap kepalanya dengan lembut. "Nak... ini rahasia lho..." bisikku padanya. "Hemmmm..." hanya itu jawabannya. Kami terus saling memberi elusan, ciuman dan aku sangat menikmati tusukan kontol Ragil dalam tempekku. Terasa kontolnya demikian pas dalam liang tempekku. Saat dia tusuk jauh ke dalam, aku merasakan ujung kontolnya menghunjam bagian terdalam dari rahimku. Ragil mendesah dan aku mengerti tusukannya yang makin cepat kemudian terhenti lalu dihunjamkan dalam ke dalam rahimku, pertanda dia akan orgasme. Aku mengimbanginya, karena tak mau kehilangan kenikmatan. Lalu.... kami pun tiba pada puncak kenimatan kami. Kusuruh Ragil segera ke kamar mandi untuk memebersihkan diri dan pindah tidur ke kamarnya. Sebentar lagi seisi rumah akan kembali pulang. Pukul 17. 20 Ragil terbangun. Aku hadiahi dia segelas susu panas. Dia tersenyum dan aku mengedipkan mata. Kami saling mengerti. Menunggu ujian masuk perguruan tinggi, Ragil memang selalu di rumah. Dua hari lagi dia akan mengurus ijazah SMA nya. Saat pagi-pagi semua sudah pergi ke kampus dan suamiku pergi kerja. Aku duduk menonton TV. Ragil baru usai menyuci piring setelah kami semua sarapan. Dia persis di belakangku di lantai dua rumah kami, memelukku dari belakang. Dengan lembut dia mencium keningku dan dari leherku, dia masukkan tangannya ke dadaku dan mengelus susuku. Kuangkat tanganku dan menarik tengkuk Ragil sembari mengelusnya. Ragil pu mengangkat wajahku, lalu bibirnya sudah menempel di bibirku. TV terus menyala dan kami berciuman pagi itu. "Ma... pintu di bawah sudah aku kunci semua..." "Lalu bagaimana?" Ragil mengelilingi sofa dan ada di hadapanku. Dia bimbing aku berdiri. Dia angkat dasterku hingga lepas, lalu membuka pengait bra, kemudian melepaskan celana dalamku hingga bugil. Ragilpu melepas semua pakaiannya hinga budgil juga. Kemudian kami duduk di sofa menyaksikan acara TV sembari berpelukan. AKuamengikuti apa kemauannya seperti kerbau dicucuk hidungnya. Kami terus berciuman. Ragil merebahkan tubuhku di atas sofa, kemudian mengangkangkan kedua kakiku dan menjilati tempekku. Bahkan duburku. Aku menggelinjang. Aku tak perlu bertanya darimana dia mengetahui semua ini. Tapi aku beberapa kali memergokinya menonton BF. Sampai akhirnya aku tak mampu menahan gejolakku dan memintanya untuk menusuk tempekku. Dengan perlahan dia menusuk tempekku dan secarata teratur dia menusuk-cabut kontolnya dalam tempekku. Aku sudah tak mamu menahankan kenikmatan itu. Sejak saat itu, setiap ada kesempatan kami selalu melakukannya. Di rumah atau pergi ke pedesaan menagih hutang dagangan, bahkan di hotel kecil, di luar kota. Semua orang tau kalau Ragil adalah anak kandungku. Jadi tak ada yang curiga, kalau kami tidur sekamar dalam satu hotel yang dua ranjang, ukuran tiga kaki. Malah dalam kamar, kami hanya memakai satu ranjang bersempit-sempitan namun menghangatkan. Tiga kali seminggu kami melakukannya. Kini Ragil sedang menyusun skripsinya. Nafsu kami tak pernah pudar, bahkan semakin menjadi-jadi. Dalam usiaku yanga sudah 53 tahun, aku banga, bisa mengimbangi permainan seks Ragil. Di kampus Ragil anak yang brestasi, bahkan tiga kali dapat bea siswa. Tak ada alasan bagi seisi rumah untuk tidak mengakui prestasinya. Bahkan ayahnya berkata: tuh Ragil si manja, tapi berprestasi. Kakak-kakaknya senyum saja. Yang membuatku aneh, kenapa ketika aku berhubungan seks dengan suamiku, gairahku tidak seperti ketika berhubungan seks dengan Ragil. Daya serang Ragil memang luar biasa, tidak seperti suamiku yang mulai loyo. Terkadang aku kewalahan mengimbangi permainan seks Ragil. Pernah suatu hari, di rumah, kami bertalanjang bulat selama 14 jam, waktu mandi makan dan sebagainya dan berhubungan seks sampai tiga kali dan kami sama-sama menikmatinya.
Bercinta Dengan Ibu Guru
Jika ingat dulu waktu sekolah, pasti ada saja salah satu guru yang menjadi favorit anda, mungkin banyak juga yang memfavoritkan ibu guru, apalagi ibu guru cantik, dan suka berpenampilan seksi, jadi pengen ngentot ibu guru kan, dari awalnya menghayal sampailah pada onani :P , okelah ini adalah cerita dewasa tentang pengalaman murid yang bisa bercinta dengan ibu guru nya sendiri, cerita nya hot dan mungkin akan membuat anda senat senut. Mungkin . bukan cerita seks ibu dosen, tapi cerita seks ibu guru. Sebagai siswa sebuah SMU Swasta, aku bukanlah murid yang pintar tapi juga tidak bodoh-bodoh amat. Biasa-biasa saja. Tidak bisa dibanggakan. Yang bisa aku banggakan adalah wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh yang atletis. Tinggi jangkung dan berat yang seimbang. Dan paling aku banggakan adalah ukuran kemaluanku yang luar biasa besarnya, panjangnya 22 cm dengan diameter 5 cm. Membuat iri teman laki-lakiku. Namaku Doni, cukup terkenal di sekolahku. Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah menikmati kontolku yang luar biasa dan tahan lama kalau bersetubuh. Sore itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda motorku menuju jalan raya. Tapi di tengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di dalam kelas. Dengan tergesa-gesa aku balik lagi ke sekolahku. Setelah mengambil kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruangan guru. Ketika melewati ruangan guru-guru, aku mendengan suara mendesah-desah disertai rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku mendekati pintu ruangan, suara-suara itu semakin keras. Aku semakin penasaran dibuatnya. Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu siska, aku terkejut. Disana kulihat Bu Siska, guru bahasa Inggrisku yang telah setahun menjanda, sedang bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi berdiri. Bibir mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot. Tangan Pak Rio meremas-remas pantat Bu Siska yang padat, sedangkan tangan Bu Siska melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku mendekati arah mereka. Aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja, mengintip mereka dari jarak yang sangat dekat. Mereka menyudahi bercumbu, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai kelantai. Bu Sisca berdiri didepannya. Bu siska mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio. Tak ketinggalan celana dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Siska menguru-urut kontol Pak Rio. Kontolnya yang tidak begitu besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Siska membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas selangkangan Pak Rio. Kontol Pak Rio diciuminya. “Isep.. sayang.. isep.. kontolku” suruh Pak Rio. Bu Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala kontol Pak Rio. Terus turun kearah pangkalnya. Bu Siska sangat pintar memainkan lidahnya dikontol Pak Rio. “Oohh.. enakk.. sayang.., truss.., truss”. Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum kontolnya. Seluruh batang kontol Pak Rio masuk kemulutnya. Kontol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Siska. Tangan Bu Siska mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku sangat terangsang melihat pemandangan itu. Kuraba-raba kontolku yang menegang. Kubuka retsleting celanaku.Kukocok-kocok kontolku dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi keinginan itu kutahan, menunggu saat yang tepat. Lima belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan menjambak kepala Bu Siska. “Akhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayang” Pak Rio menjerit histeris. “Keluarin aja sayang, aku ingin meminumnya” sahut Bu Siska. Bu Siska tak mempedulikannya. Semakin cepat dikulumnya kontol Pak Rio dan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal kontol Pak Rio seirama kocokan mulutnya. Kontol Pak Rio berkedut-kedut, otot-ototnya menegang. Dan crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan spermanya didalam mulut Bu Siska. Bu Siska meminum cairan sperma itu. Kontol Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. Kontol Pak Rio kemudian mengecil didalam mulutnya. Pak Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja. “Kamu puas sayang dengan serviceku” tanya Bu siska. “Puas sekali, kamu pitar sayang” puji Pak Rio sambil tersenyum. “Gantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasan” pinta Bu Siska. Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga ternyata Bu Siska tak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexy dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk memeknya yang indah dihiasi bulu-bulu yang dicukur tipis dan rapi. Bu Siska kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya. Memek Bu Siska diusap-usp dengan tangannya. Jari-jarinya dimasukkan, mencucuk-cucuk memek Bu Siska. Bu Siska menjerit nikmat. “Isep sayang, isep memekku sayang” pinta Bu Siska menghiba. Pak Rio menurunkan wajahnya mendekati selangkangan Bu Siska. Lidahnya dijulurkan kememek Bu Siska. Disibaknya bibir memek Bu Siska dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati memek Bu Siska. “Oohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhh” Bu Siska mendesah. Pak Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir memek Bu Siska. Dihisapnya memek Bu Siska dari bagian luar kedalam. Memek Bu Siska yang merah dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya. “Oohh.., enakk.., truss.., truss.., sayang” jerit Bu Siska. Hampir seluruh bagian memek Bu Siska dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya. “Akkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayang” erang Bu Siska. Memeknya berkedut-kedut. Otot-otot memeknya menegang. Dijambaknya rambut Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya. “A.. akuu.., keluarr.., sayang” Bu Siska menjerit histeris ketika mencapai orgasme. Memeknya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio menjilati memeknya hingga bersih. “Kamu puas Sis?” tanya Pak Rio pendek. “Belum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan kontolmu” pinta Bu Siska. “Maaf Sis! Aku tak bisa, aku harus pulang”. “Nanti istriku curiga, aku pulang sore” sahut Pak Rio menolak. “Kamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!” kata Bu Siska jengkel. Matanya meredup, memohon pada Pak Rio. Pak Rio tak mempedulikannya. Dia mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Siska yang menatapnya sambil memohon. Ini kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati Bu Siska yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja. Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Kulepaskan baju seragamku, juga celanaku hingga aku telanjang bulat. Kontolku yang sudah menegang, mengacung dengan bebasnya. Sampai didepan selangkangan Bu siska, tanganku meraba-raba paha mulusnya. Rabaanku terus keatas kebibir memeknya. Dia melenguh. Kusibakkan bibir memeknya dengan tanganku. Kuusap-usap bulu memeknya. Kudekatkan mulutku keselangkangannya. Kujilati bibir memeknya dengan lidahku. “Si.. siapa.., kamu” bentak Bu Siska ketika tahu memeknya kujilati. “Tenang Bu! Saya Doni murid Ibu! Saya Ingin memberi Ibu kepuasan seperti Pak Rio” sahutku penuh nafsu. Bu Siska tidak menyahut. Merasa mendapat angin segar. Aku semakin berani saja. Nafsu birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima kehadiaranku. Aku melanjutkan aktivitasku menjilati memek Bu Siska. Lubang memeknya kucucuk dengan lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot. “Oohh.., truss.. Don.., truss.. isep.. sayang” pintanya memohon. Hampir setiap jengkal dari memek Bu siska kujilati. Bu Siska mengerang menahan nafsu birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit kepalaku. Lima belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku. Aku naik keatas meja. Aku berlutu diatas tubuhnya. Kontolku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya tengadah. Mulut terbuka menyambut kehadiran kontolku yang tegang penuh. “Wow! Gede sekali kontolmu!” katanya sedikit terkejut. “Isep Bu! Isep kontolku!” pintaku. Bu Siska mulai menjilati kepala kontolku, terus kepangkalnya. Pintar sekali dia memainkan lidahnya. “Truss.. Buu.. teruss.., isepp” aku mengerang merasakan nikmat. Bu Siska menghisap-isap kontolku. Kontolku keluar masuk didalam mulutnya yang penuh sesak. “Akuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku sayang” pintanya. “Ya.., ya.. Buu” sahutku. Aku turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam kontolku, mendekati lubang memeknya. Bu Siska melebarkan kedua pahanya, menyambut kontolku. Sedikit demi sedikit kontolku memasuki lubang memeknya. Semakin lama semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. Memeknya penuh sesak oleh kontolku. Aku mulai mengerakkan pantatku maju mundur. Klecot!Klecot! Suara kontolku ketika beradu dengan memeknya. “Ooh.., nik.. matt.., sayang.., truss” Bu Siska mendesah. Kuangkat kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas kontolku yang bergerak-gerak maju mundur. “Ooh.., Buu.., enakk.. banget.., memekmu.., hangat” desahku. Sekitar tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan memeknya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang. “Akuu.., tak.. tahan.., Don, aku.. mau.. keluarr” jeritnya. “Tahan.. Buu.., aku.. masih tegang” sahutku. Dia bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku. “Akkhh.., akuu.. keluar” Bu Siska menjerit histeris. Nafasnya memburu. Dan kurasakan memeknya sangat basah, Bu siska mencapai orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggelepar merasakan nikmatnya kusetubuhi. Aku yang masih belum keluar, tak mau rugi. Kucabut kontolku yang masih tegang. Kuarahkan kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang erat. “Ja,.jangan.., Don” teriaknya ketika kepala kontolku menyentuh lubang anusnya. Aku tak memperdulikannya. Kudorong pantatku hingga setengah batang kontolku masuk kelubang anusnya yang sempit. “Aow! Sakitt.. cabutt.., Don.., aku.. sakitt.. jangan” teriaknya keras. Kusodok terus hingga seluruh batang kontolku amblas. Kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju mundur. Teriakan Bu Siska mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan kecil. Bu Siska sudah bisa menikmati sentuhan kontolku dianusnya. “Jadi dicabut ngga Bu” candaku. “Jangan sayang, enak banget” katanya sambil tersenyum. Kusodok terus lubang anusnya, semakin lama semakin cepat. Bu Siska menjerit-jerit. Kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme. “Buu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarr” aku melolong panjang. “Akhh.. akuu juga sayang” sahutnya. Crott! Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang anusnya. Kutarik kontolku. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati kontolku. Bu Siska menurutinya. Dia turun dari meja dan berlutut dihadapanku. Kontolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih. “Kamu hebat Don, aku puas sekali” pujinya. “Aku juga Bu” sahutku. “Baru kali ini memekku dimasuki kontol yang sangat besar” katanya. “Ibu mau khan terus menikmatinya” kataku. “Tentu sayang” jawabnya sambil berdiri dan mengecup bibirku. Kami beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan. Kenikmatan selanjutnya kudapatkan dirumahnya. Bu Siska, guruku ternyata hyperseks. Dia kuat sekali ngentot. Satu malam bisa sampai empat kali.
Kisah Mama Tiriku Yang Kesepian
Dalam hati aku selalu protes kalau ada orang bilang bahwa ‘ Ibu Tiri itu Kejam ‘karena aku tidak pernah merasakan kekejaman dari ibu Tiriku. Sejak umur 2 tahun aku sudah ditinggal ibu kandungku. Ibu kandungku meninggal karena suatu penyakit. Satu setengah tahun kemudian papa menikah lagi dengan seorang gadis berusia 26 tahun berkulit putih, kala itu usia papa 35 tahun. Mulanya aku memanggil ibutiriku dengan panggilan tante, tapi dia sendiri yang ngga mau dipanggil tante, maunya dipanggil mama. Dan diapun merawatku seperti anaknya sendiri apalagi perkawinannya dengan papaku lama baru dikaruniai anak yakni setelah lebih dari sebelas tahun baru mereka dikaruniai seorang anak perempuan. Jadi selama itu mama tiriku benar2 menganggapku sebagai anak kandungnya, merawatku dengan penuh kasih sayang dan seingatku mama tiriku ngga pernah memarahiku. Setelah adik tiriku lahirpun kasih sayang mama tiriku masih sama.Kehidupan keluarga kami boleh dibilang cukup secara ekonomi dengan gaji papa yang sebagai seorang manajer disebuah perusahaan swasta. Apalagi setelah mama membuka toko sembako di depan rumah kami 4 tahun yang lalu dan ternyata usahanya juga boleh dibilang berhasil. Sayang kebersamaan kami dengan papa berakhir 2 tahun lalu. Papa meninggal akibat kecelakaan. Mobilnya ditabrak truk yang sopirnya ngantuk. Kini dia single parent, tapi secara ekonomi kami tetap baik. Usaha mamapun semakin bagus, kadang kalau aku di rumah aku membantu dia di toko. Kasih sayang mamapun ngga berubah terhadap aku. Dia ngga punya rencana menikah lagi. Kini usiaku sudah 20 tahun dan aku sudah duduk di bangku perguruan tinggi, sedang adiku baru duduk di kelas 4 SD. Usia mama tiriku kini sekitar 43 tahun. Mamatiriku bukanlah tipe oranng yang suka ke salon. Tapi memang dia dikaruniai tubuh yang bagus. Walaupun setelah melahirkan adiku tubuhnya sedikit melar jadinya kayak presenter OKI LUKman, tinggi tubuhnya sekitar 167cm, tapi karena kulitnya yang bagus jadi masih kelihatan sexy. Seperti biasa setelah makan malam dan buka2 buku kuliah, belajar gitu loh.. Aku nonton acara TV, biasanya setelah menemani adiku tidur dia akan menemaniku nonton TV walaupun kurang dari satu jam. Benar saja dia keluar dari kamar adiku mengenakan daster batik kupu2 yang longgar dan menuju ke sofa panjang yang aku duduki, tapi kali ini dia membawa minyak gosok dan menyodorkannya ke aku, ‘ Ari pijitin kepala mama sambil nonton ya ? ‘ dan mamapun langsung merebahkan kepalanya dipahaku yang hanya memakai celana pendek dan akupun melakukan yang suruh, memijit kepala mama sambil nonton. Hanya sekitar 15 menit kau memijit kepalanya, tahu2 terdengar dengkuran halus mama, ternyata dia sudah tertidur dipahaku. Sejenak aku memandang mama dan secara refleks tanganku mengusap kepala mama tiriku ‘ Kasihan dia kecapean .. ‘ ucapku dalam hati.. Dan akupun tidak berani mengusik tidur mama dan aku biarkan dia tidur di pahaku sambil aku terus nonton acara TV. Sesaat kemudian ketika aku masih asik nonton TV, mama bergerak membalikan tubuhnya kearahku dan tanpa disengaja wajah mama tiriku nempel di burungku yang hanya dilapisi celana pendek tanpa celana dalam, karena memang kebiasaanku kalo mau tidur ngga pernah pake celana dalam ditambah lagi posisi tangan mama yang ditaruh dikepalanya sehingga memperlihatkan keteknya yang putih mulus dan ternyata mama ngga pake bra sehingga tonjolan pangkal teteknya yang putih menciptakan pemandangan yang menggairahkan. Awalnya aku acuhkan, tapi karena di TV menampilkan bintang yang memang terkenal kesexiannya membuat mataku kembali melirik ketiak mamatiriku kali ini agak lama aku menikmatinya sehingga tanpa terasa burungkupun bergerak naik dan entah setan dari mana menyuruh tanganku bergerak kearah tetek mamaku dan menyentuh tetek mamaku yang sudah ngga kencang lagi tapi montok, justru aku merasakan kelembutan yang luar biasa. Aku mengusap tetek mama tiriku beberapa kali dengan lembut dan membuatnya bereaksi. Dengan tarikan nafas panjang mama membalikan tubuhnya membelakangi aku. Aku sangat kaget dan menarik tanganku cepat2, takut ketahuan mama.. Ternyata tidak dan dia kembali tidur dipahaku, kelembutan tetek mama membuat pikiranku kacau membuat aku ingin menyentuh lagi tapi aku takut mama marah sedangkan kemaluanku berontak terus. Dan aku mendapat akal, tanganku pertama2 pura2 memeluk pinggang mama. Ketika mama tidak beraksi, pelan2 tanganku aku naikan dekat tetek mama tiriku dan aku sentuhkan bagian bawah pangkal tetek mama tiriku kembali aku merasakan kelembutan tetek mama tiriku yang luar biasa. Ketika mama tiriku tidak bereaksi jari2ku mulai megusap tetek mamaku dan sesekali aku kenakan keputingnya. Tiba2 mama menarik nafas panjang membuat jari2ku berhenti beroperasi, kali aku lebih berani atau lebih tepatnya nekat, aku ngga menarik tanganku dari tetek mamatiriku menunggu reaksi selanjutnya, ternyata kembali mama tidur. Birahiku semakin naik membuat aku semakin berani meremas tetek mama tiriku dan perbuatanku ini membuat mama tiriku terbangun, tangannya langsung menangkap tanganku ‘ Ari ngapain kamu ? ‘ tanya mama tiriku, tidak membentak sih, tapi membuat aku pucat ‘ Mm..mmaaf ma, Ari khilaf.. ‘ hanya itu yang bisa keluar dari mulutku saking takutnya. ‘ Makanya ngga usah mikir yang macam2 dah tidur sana… mama juga mau tidur ‘ katanya sambil pergi dan menuju kamarnya dan aku masih terpaku ketakutan dan juga malu. Aku sadar setelah mendengar suara pintu mama yang ditutup ‘Glek !’ Aku segera mematikan TV dan mengejar mama tiriku ‘ Ma..ma ‘ panggilku dari luar pintu kamar. Klek.. dan mamaku muncul dari balik pintu ‘ Ada apa lagi Ari ? ‘ tanya mama tiriku dengan nada lembut seperti biasanya seperti tidak pernah terjadi apa2. ‘ Sekali lagi Ari minta maaf ya ma ‘ kataku sambil memegang dan mencium tangannya ‘ Iya..ya..sudah sana tidur ‘ jawab mama tiriku. ‘ Boleh aku tidur sama mama ga? ‘ tanyaku, dulu ketika ada papa aku suka tidur bareng mereka walaupun aku sudah ada kamar sendiri dan udah besar, terakhir aku tidur bareng mereka 2 minggu sebelum papa meninggal dan biasanya papa yang mengalah tidur di kasur kecil dibawah. ‘ OK, tapi karena kamu habis melakukan kesalahan, kamu harus tidur di bawah ‘ dan akupun tidur dibawah seperti kebiasaan papa kalau kami tidur bertiga dan akupun ngga bisa langsung tertidur masih teringat peristiwa tadi tapi aku berpura2 tidur. ‘ Ari..ari bangun. Kamu tidur diatas aja nanti kamu masuk angin ‘ mama tiriku membangunkanku dan aku melihat jam setengah 12, berarti baru sekitar 1/2 jam aku pura2 tidur. Akupun langsung naik tempa tidur mama tiriku ‘ Makasih ma…’ sambil senyum aku cium pipinya. ‘ Supaya cepat tidur kamu balik sana membelakangi mama ‘ dan akupun melakukannya. Disini lebih sulit lagi tidur tapi aku ngga mau membuat mama marah jadi aku pura2 tidur aja. Hampir setengah jam aku tidak bergerak membelakangi mama, tiba2 aku merasakan gerakan springbed karena mama merubah posisi tidurnya dan akupun pura2 menarik nafas panjang seperti orang tidur dan membalikan badanku ke arah mama dan aku kaget ketika ternyata mama tiriku belum tidur dan sedang memandang keatas ‘ Lho, mama kok belum tidur ? ‘ tanyaku ‘ Ia Ri, mama masih ingat kenakalan kamu tadi… ‘ jawabnya pelan ‘ Jadi mama masih marah sama Ari ya ? ‘ aku bertanya sambil dadaku deg2an karena takut. ” Ngga Ri, mama jadi teringat papamu.. Papamu suka melakukan seperti itu. Saat mama tidur membelakangi dia, dia akan memeluk mama dari belakang dan tangannya langsung mengusap2 tetek mama seperti yang kamu lakukan tadi…. ‘ Mama terdiam dan memandangku sejenak tiba2 dia berbalik lagi dan membelakangiku. Sejenak aku bingung dengan kata2 mama tiriku, tiba2 seperti ada yang membisikan ‘ Lakukan, seperti papamu ‘ dan seperti kerbau yang dicocok hidungnya akupun menurti bisikan itu,aku peluk mama tiriku dari belakang dan tangan kananku langsung mengusap2 teteku. Kali ini tangan mama tiriku justru memegangi tangan kananku dan menekan tanganku untuk lebih keras teteknya, nafasnya mulai memburu. Melihat hal ini aku mengerti birahi mama tiriku mulai naik dan tanganku semakin berani meremas tetek dan juga putingnya. Dan bukan hanya birahi mama tiriku saja yang naik akupun sudah mulai lupa diri kalau wanita yang sedang aku gumuli ini adalah wanita yang merawatku dari kecil. Aku membalikan tubuhnya hingga terlentang dan langsung menindihnya dan menciumi bibirnya sambil tangan kananku terus meremas teteknya, perlahan ciumanku turun ke leher dan ke teteknya yang montok lembut itu tapi itu masih terutup dasternya, ciumanku terus merayap kebawah hingga dimemeknya yang masih tertutup cd dan dasternya, ‘ …aahh…hhh… ‘ hanya itu yang keluar dari mulutnya. Bagian bawah daster mama tiriku sudah mulai berantakan sehingga tertarik keatas dan memperlihatkan kedua pahanya yang masih padat putih mulus. Aku sudah ngga tahan lagi ingin melihat kemulusan seluruh tubuh mama tiriku. Dan akupun membuka dasternya. kini mama tirku telanjang hanya cdnya yang masih menutupi memeknya, tapi aku benar2 terpesona dengan kemulusan mama tiriku akhirnya aku tarik cd mama tiriku dan tersembulah bulu jembut mama tiriku yang begitu lebat hingga ke lubang pantatnya. Sesaat aku memandanginya dan akupun mulai membuka seluruh bajuku hingga sama2 telanjang bulat. Kembali aku menindih mama tiriku dan sesaat kami berciuman dan auku mulai proaktif dengan mulai merayap turun menciumi leher, ketiak dan kali ini aku membalikan tubuhnya hingga tengkurap memperlihatkan sepasang pantatnya yang padat dan aku menindihnya dari belakang dan menciumi lehernya dari belakang sambil menggeskan kemaluanku yang sudah keras ke belahan pantatnya membuat birahi mama tiriku semakin naik ‘ ahh .. Ri, ayo masukin dari belakang.. mama udah ngga tahan…hhh…’ tapi aku masih belum mau, aku masih mau menikmati tubuh mama tiriku, dan ciumanku mulai merayap turun ke pantatnya terus ke paha bagian dalamnya membuat mama tiriku menggelinjang kegelian. Ia menungginggkan pantatnya dan membuatku semakin bergairah untuk menjilati lubang anusnya …ssshh…sss.. bagai orang kepedesan mama tiriku terus menikmati jilatan di anusnya.. Lidahku terus menari2 di anusnya dan mulai merayap ke memeknya, ternyata memek mama tiriku sudah sangat licin oleh lendir birahinya sehingga mengeluarkan aroma yang khas dan rasa asin yang semakin membuatku bergairah memainkan lidahku dimemeknya. kini posisiku menjilati memeknya sambil terlentang dan mamatiriku menduduki kepalaku sambil terus menggoyang dan menekan2 memeknya ke mulutku membuatku kadang susah bernafas. Tiba2 mama tiriku membalikan badannya dan melakukan posisi 69 dengan penuh nafsu ia meraih burungku mulai memainkannya dimulutnya membuatku lebih bernafsu mejilati memeknya. Ketika aku asik menghisap itilnya tiba2 mama tiriku meremas agak keras burungku dan mengerang …hhh…hhh…hhh.. sambil tubuhnya mengejang dan tiba2 dia melepaskan burungku dan ganti meremas perutku sambil menekankan memeknya keras2 kemulutku dan ..ahh… aku meraskan cairan kental hangat membasahi mulutku dan akupun tak menyia2kannya dengan terus menjilati lendir mama tiriku hingga tubuhnya terus bergetar diatas mulutku. Sesaat dia merayap turun dari kepalaku dan mencium bibirku ‘ Jilatan mu hebat Ri.. mama mau ngarasain burungmu ‘ Mama tiriku langsung telentang dan aku yang memang sudah bernafsu ngga perlu nunggu lama lagi, langsung mengarahkan burungku kememeknya yang tertutup jembutnya yang lebat sudah sangat licin iitu, tapi aku ngga mau buru2 pelan2 aku memasukan burungku pelan2 sampai masuk semua …aahh… kami hampir bersamaan melenguh kenikmatan dan ketika sudah masuk semua aku menahannya dan menekankan pantatku kuat2 sampai aku merasakan ada dinding lembut yang menahan burungku didalam memek mama tiriku setelah itu aku mulai memutar pantatku, hanya beberapa kali aku memutarkan pantatku tiba2 mama tiriku mengangkat pantatnya tinggi2 dan tubuhnya kembali bergetar hebat, kedua tangannya meraih kepalaku dan mencium bibirku kuat2 sambil kedua matanya melotot dan mama tiriku kembali orgasme sesaat kemudian tubuhnya lunglai tanpa tenaga dibarengi dengan keringatnya yang membasahi tubuh dan kasur. Nafsuku sudah ngga tertahan lagi melihat pemandangan seperti ini, perlahan aku memaju mundurkan burungku dimemeknya untuk menyelesaikannya, tiba2 ‘ah..Ari tunggu dulu mama masih ngilu..’ setengah menjerit mama tiriku menahan burungku bergerak sambil mengeluarkannya dari memeknya membuat nafsuku agak tertahan, aku tersenyum dan mencium mesra bibirnya, akupun menahan diri, ‘ hh..hh.. ternyata… bukan cuma jilatanmu aja yang bikin mama KO…’ Tiba2 mama mendorongku ke samping dan akupun terlentang disamping mama tiriku ‘ sekarang giliran mama..’ kata mama tiriku sambil bangkit dan meraih burungku yang tegak berdiri dan mama tirikupun mulai dengan aksi menjilati burungku dan membuat nafsuku naik lebih tinggi, untung mama tiriku ngga lama dengan permainan mulutnya dan dia mulai naik diatas perutku dan tangan mulai mengarahkan burungku ke memeknya..bless…ahh… mama tiriku mulai dengan goyangannya dan membuat burngku semakin keras berdenyut… ‘ ma..aku udah ngga tahan ma..’ aku seperti memohon pada mama tiriku ‘ tahan sebentar sayang…ahh mama juga udah mau keluar..ahh..’ dia pun semakin keras mengoyangkan pantatnya diatasku membuat burungku seperti diremas2 dan disedot2 oleh memek mama tiriku dan ‘ maaa…ahhh…. ‘ aku sudah ngga tahan lagi menahan nafsuku setelah berdenyut2 keras beberapa kali burungku memuntahkan maniku kedalam memek mama tiriku membuat memek mama tiriku semakin licin dan enak, tanganku meremas pantat montok mama tiriku menahan ngilu diburungku, diapun merasakan luar biasa licinnya memeknya dan goyangannya semakin keras dan semakin keras dan, aahhhh….hhhh… tubuh mama tiriku kembali bergetar hebat bahkan lebih hebat dari yang pertama dan kedua karena posisinya diatas sekarang dan aku merasa begitu banyak cairan kental dan hangat mengalir dikedua sela2 pahaku. Akhirnya tubuh mama tiriku ambruk memelukku, nafas kamipun saling berlomba bagaikan abis lari marathon. Tanpa terasa kami tertidur sambil berpelukan, mama tiriku masih menindihku dan tertidur
Gara-Gara Perampok
Aku adalah anak tunggal dalam keluargaku, aku berumur 21 tahun dan namaku Hardi. Mamaku berumur 53 tahun dan ayahku berumur 55 tahun, seorang yang selalu sibuk dengan urusan di kantornya. Setelah melahirkan aku, mama tidak dapat mengandung lagi kerana mengalami masalah di rahimnya. Aku terlalu sulit untuk percaya bahawa aku selalu birahi kepada mamaku. Sulit bagiku untuk membuang perasaan itu dari otak dan fikiranku sejak aku menonton DVD bokep yang mengisahkan seorang anak meniduri mamanya sendiri. Namun aku tidak berani melakukan sesuatu untuk bisa meniduri mamaku sendiri. Aku hanya berangan angan dan paling berani hanya mengintip mama mandi ataupun saat dia mengganti pakaian. Bayangan tubuh seksi mama sering bermain di fikiranku, lenggokan tubuh mama yang sangat seksi itu membuatkan diriku selalu di alam khayalan membayangkan bersetubuh dengan mama. Pantat mama yang besar dan montok itu selalu ku diidam-idamkan. Malah setiap langkah mama berjalan, pantatnya akan bergegar kuat. Aku selalu beronani sambil membayangkan aku bersetubuh dengan mama. Sampai pada suatu malam, ketika itu ayahku ke luar negeri selama seminggu dan terjadilah peristiwa yang sangat bermakna pada diriku. Pada malam itu saat aku tidur nyeyak, tiba-tiba entah dari mana datang seorang lelaki bertopeng menerpa ke arahku membuat aku terjaga dari tidur dan lelaki itu mengacungkan parang ke leherku. Aku tidak dapat berbuat apa-apa. “Kalau mau hidup serahkan semua duit dan barang beharga, cepat!” gertak lelaki bertopeng itu. “bang.. saya tidak punya duit." jawabku ketakutan. "Bohong...dimana kamar orang tua kau. Mereka pasti ada duit. Cepat..." gertak lelaki itu lagi sambil menarikku keluar dari kamarku. Kerana ketakutan aku membawanya ke kamar mama, mama yang masih tertidur itu di tendang lelaki itu. Mama terkejut bukan main. "Eh... siapa kau, ada apa ni Ar" mama terkejut apabila melihat parang di leherku. "Diam, kalau kau tidak mau parang ini merenggut nyawa anakmu, " lelaki itu mengancam mama. "Kalau kamu mau duit, kami beri, tapi tolong jangan apa-apakan kami bang. ” mama mencoba memujuk. “Ye.. memang aku mau duit ! Cepat keluarkan semua duit kalian dan kumpul dalam plastik ni. Cepat!” bentk lelaki itu sambil mengeluarkan plastik hitam dari kantung jaketnya. Dengan tangan gemetar mama mengambil plastik hitam dari tangan orang itu seperti yang disuruh mama langsung mengisi dengan uang yg ada di laci mama. “Tolong jangan apa-apakan anak saya bang. Ambiklah duit saya ni.” kata mama ketakutan. “Barang perhiasan kau mana?!! Cepat masukkan sekalian!!!” kata lelaki itu lagi dan mama menuruti seperti yang dikatakannya. Kemudian secara tiba-tiba lelaki itu menumbuk perutku dan serta merta aku terjengkang jatuh ke lantai. “HaAr!!” Jerit mama saat melihat aku dipukul hingga jatuh ke lantai dan mama terus menangis. Lelaki itu menarikku dan membangunkan seperti semula agar aku berdiri. “Ingat!! Janga macam-macam dengan aku! Kalau tak mau, parang ni akan menebas leher kalian berdua. Ngerti...!!” bentak lalaki itu kepada kami berdua. “Baiklah.. kami sudah bagi semuanya, tolonglah lepaskan kami.” Bujuk mama. ”Ok, tapi sebelum aku lepaskan kalian, kau harus tolong aku dulu! Cepat ke mari!!” lelaki berkata kepada mama sambil tangannya masih memegang parang di leherku. Mama yang ketakutan terus berjalan menuju kepada lelaki itu sambil melihat aku yang berdiri dengan parang di leherku. Mama menangis lagi, air mata mama bercucuran melihatku yang seperti tidak berdaya itu. “Kau perempuan yang cantik! Berapa umur kau sekarang?!” Tanya lelaki itu dalam nada yang kasar. “Err…ee.. 53 tahun bang… “ jawab mama terbata bata. “kalau kau !” tanya lelaki itu kepadaku. “21… “ jawabku ringkas. “Bagus…. bapak kau kemana!!” tanya lelaki itu lagi. “Keluar nageri…” jawabku. “Hahahahaha!!!! Bagus!! Sekarang kau , duduk berlutut didepan anakmu. Cepat!!” kata lelaki itu lagi kepada mama. Mama segera menuruti kemauan lelaki itu. Mama berlutut di depanku seperti yang diperintahnya. “Kau buka celana dia cepat!” suruh lelaki itu. Tangan mama gemetaran membuka celana pendekku. Air mata mama meleleh di pipi bersama esakan tangisannya akibat ketakutan. Lelaki itu membentak lagi supaya cepat dan dengan masih ketakutan mama menarik celana pendekku ke bawah. Sekali tarik saja, terpampanglah kontolku yang tidak memakai celana dalam itu di hadapan mata mama. Mama terkejut kerana ini adalah pertama kali dalam hidupnya melihat kontolku di depan matanya semenjak aku remaja. Aku merasa malu apabila kontolku terlihat di depan mata mama. “Bagus!!! Hahahahaha! Sekarang aku mau kau hisap kontol anakmu itu! Cepat!!” paksa lelaki itu lagi. “bang.. tolonglah.. saya tidak boleh berbuat seperti itu.. dia anak saya…” seru mama dengan linangan air mata. “Aku tidak peduli apa!! Cepatlah bodoh!!!! Kalau tidak aku potong leher anakmu sekarang juga!!” ugut lelaki itu kepada mama yang berlutut di depanku. Mama pun dengan terpaksa mulai menghisap dan mengulum kontolku. Mama perlahan-lahan mengulum kontolku, kontolku pula perlahan-lahan keras di dalam mulut mama. Walaupun aku dalam ketakutan, namun saat kontolku di hisap oleh mama, kontolku mula keras dan tegang. Ini karena apa yang aku menikmatinya, aku bisa merasakannya walaupun dalam keadaan begini. “Ohhh… mama…. Ohhh…. “ aku merengek keenakkan saat kontolku di hisap mama. Aku melihat wajah mama, wajah mama yang masih cantik itu kelihatan sedang menghisap kontolku keluar masuk dimulutnya yang mungil. “Hahahaha… Bagus!!! Hari ni ada seorang perempuan menghisap kontol anaknya! Hahahahaha!!!” lelaki itu ketawa. “Hey nyonya! Kau masih ada suami?” tanya lelaki itu kepada mama. Sambil menghisap kontolku, mama hanya menganggukkan kepalanya. “Wahhhhh!!!!! Bagus!! Hahahaha!! !!” lelaki itu tertawa. "Tolong la jangan apa-apakan saya bang" rayu mama. "Kau kalau sayang anakmu, dengar apa yg kubilang, hisap terus bikin anakmu terangsang”. Kerana takut, mama pun menaikkan badannya dan kini ia berdiri menunduk sambil menghisap kontolku sementara pantat mama mulai di raba-raba tangan kasar lelaki itu. Pantat bulat mama yang montok di dalam daster berwarna cream itu di tepuk berkali-kali oleh tangan nakal lelaki itu. Kemudian lelaki itu mengarahkan parang dari leherku dan beralih pula ke leher mama. Aku melihat mama semakin takut, namun mama terus menghisap kontolku tanpa henti. lelaki itu menyibakkan daster mama sampai ke atas pinggang, pantat mama yang di balut celana dalam putih itu di tepuk kasar. Tangan lelaki itu kemudian menarik celana dalam mama ke bawah. Kembali pantat mama di raba jari jemari lelaki itu dengan kasar. “Ini pantat bahenol sekali! Hahahaha! kau beruntung ada mama cantik dan seksi macam ini!" kata lelaki itu sambil mengeluarkan kontolnya yang hitam dan sudah keras itu dari celah resleting celananya yang sudah terbuka. Kontolnya digesek geskkan ke lubang memek mama. Walaupun dalam ketakutan, cairan air nafsu mama sudah mula mengalir membasahi memeknya. “Hahahaha! Kau tau tidak! mama kau ini yang cantik sudah basah! Hahahahaha! Air mani sudah banyak keluar! Hahahahaha! Sekarang aku mau merasai lubang memek mamamu ni…” kata lelaki itu sambil mencoba menjolok kontolnya masuk ke lubang memek mama yang sedang menungging itu. Serta merta mama menelepaskan kontolku dari mulutnya dan berpaling ke belakang. “bang… tolonglah… jangan bikin saya kayak gini…. Ambillah duit dan barang perhiasan itu... tapi jangan bikin seperti ni.. tolonglah lepas kan kami…” rayu mama. “Hah! Kau diam!! Kalau tak aku potong leher kau!! Kau pun jugak! Jangan sok mau jadi pahlawan! Kalau tidak aku bikin putus leher mamamu ini! Kau berdiri disitu diam, biar mama kau kasi enak kau punya kontol!” jerit lelaki itu. Kerana ketakutan mendengar kata-kata lelaki itu, mama pun menangis semakin kuat. “ Kau masukkan kontol kau dalam mulut mamamu! kasi dia diam. Kalau dia masih bising lagi, aku kasi kalian berdua mati hari ini!” bentak lelaki itu kepadaku. Aku pun memegang dagu mama, wajah mama ku dipandang, kesian ada, nikmat pun ada. Tetapi saat mengingat anganku untuk menikmati tubuh mama selama ini, aku kembali bernafsu terhadap mama. “Mama… maaf ya… “ kataku sambil terus memasukka kontolku ke dalam mulutnya. Dan pada saat yang sama, lelaki itu mulai menusuknan kontolnya ke dalam lubang memek mama sedalam-dalamnya. Menjerit mama menerima kehadiran kontol lelaki itu. “Hahahaha! hari ini aku dapat memek perempuan kaya! Hahahaha! walau pun sudah longgar , tapi masih enak juga! hahahaha!” Kata lelaki itu sambil terus mengenjot tubuh mama yang menungging menerima tusukan kontol lelaki itu dari belakang. “Ohhh… Oughhh.. Emmmpphhh…” mama yang menungging itu mula meringis saat memeknya di tusuk lelaki itu dan mulut mama masih penuh dengan kontol kerasku. “Ohhh… mama… Ohhh… …. “ aku bertambah gairah dan mengerang keenakan menikmati hisapan mama yang sedang ditusuk lelaki itu. Setelah beberapa menit mengenjot memek mama, lelaki itu mengeluarkan kontolnya dan beranjak ke sisi mama yang masih menungging sambil memegang kontolnya. “Heyy! kau lihat ni! lihat ni!!” jerit lelaki itu kepadaku. Aku melihat ke arah lelaki itu, sementara mama pula menghentikan hisapannya dan berpaling kearah lelaki itu. “Kau lihat, sudah basah kontolku kena lubang memek mama kau! Hahahaha! Mamamu sudah tak tahan lagi! Hahahaha! Kau lihat ini parang?” tanya lelaki itu kepadaku. Aku hanya mengangguk kepala, mama pula duduk mencangkung, mungkin kerana keperihan karena memeknya dimasuki kontol besar hitam lelaki itu. “Kalau tak mau kena parang ini, jangan macam-macam sama aku, ngerti!! Sekarang kau perempuan menungging lagi seperti tadi.” arah lelaki itu sambil parang di tangannya masih diacukan di leher mama. “Hahahaha!! bagus!! ini . Kau pulak berdiri diri belakang mamau. masukkan kontol kau kedalam lubang memek mama kau. Aku mau lihat anak sama mama ngentot, cepat!!” arah lelaki itu kepadaku. Lelaki itu terus ke belakang mama dan kembali mengangkat keatas daster yang dipakai mama. Aku melihat celana dalam mama masih tersangkut di paha mama. “bang.. dia ini anak kandung saya… saya tidak boleh melakukan ini… tolonglah bang…. “ kata mama memohon. “Kau lihat ini parang sudah dekat leher kau? Mahu aku kasi putus kau punya kepala?!” jerkah lelaki itu kepada mama. Mama kelihatan keakutan, mukanya pucat dan peluh semakin banyak timbul di dahi mama. “Sudah cepat! janga main-main sama aku Cepat masukan !” bentak lelaki itu kepadaku. Aku yang ketakutan ini sebenarnya gembira karana apa yang aku idamkan selama ini berada di depan mataku. Karena keinginan aku menikmati memek mama, aku pun menuruti perintah lelaki itu. Sekali tekan saja, seluruh kontolku terus menerobos masuk untuk pertama kalinya ke dalam memek mama. Sungguh nikmat rasanya, seketika aku diamkan sejenak kontolku, merendam seluruh kontolku di dalam lubang memek mama. Setelah itu, aku ayun ayunkan kepala kontolku ke dasar memek mama. Mama merengek-rengek, mungkin kerana menahan kenikmatan di perlakukan begitu. “ bagaimana? ada enak tidak memek mamamu?!” tanya lelaki itu kepadaku. Aku hanya diam, masih membiarkan kontolku yang keras itu tertanam di dalam lubang memek mama yang sedang menunggingitu. “kenapa kau diam hah bodoh! aku tanya kau! enak ke tidak??!!” tanya lelaki itu sekali lagi dengan lebih kasar. “Ee..enak …” jawabku gugup. “Enak ya… hahahaha… hey nyonya! sekarang anakmu sudah bilang kau punya memek enak! Hahahahahaha!!!!” ketawa lelaki itu. “Sekarang tunggu apa lagi, goyang yang kuat!!! Teriak yang kuat memek mamamu enak kalau aku tak dengar itu enak punya kata, aku hiris ini leher mamamu!!!” kata lelaki itu lagi. Aku pun mula menggoyang kontolku keluar masuk ke dalam lubang memek mama. Sungguh nikmat lubang memek mama yang kuidamkan sejak dahulu. Baru sekarang aku dapat menikmatinya sesudah sekian lama hanya mengkhayal dan berangan untuk menikmatinya. “Oooohhh… … mama… enaknya… Enaknya memek mama… ohh mama…” kata-kata nikmat keluar dari mulutku sambil menggoyang kontolku keluar masuk. Aku melihat mama hanya mampu meneteskan air matanya, membiarkan lubang memeknya ditusuk olehku. Mama mungkin tidak menyalahkan aku, apa yang dia tahu adalah aku dipaksa untuk melakukannya. Mama mungkin rela menerima setiap tusukan dari kontolku. Lama-kelamaan kenikmatan semakin menguasai diriku, rasa takut sedikit demi sedikit hilang dan tusukan kontolku membuatkan tubuh mama semakin terlentik, mungkin mama juga menikmatinya. Sudah lama aku ingin merasakan kenikmatan yang seperti ini, air memek mama semakin banyak membanjiri keluar kerana dihenjut oleh kontolku. Aku semakin bergairah karena aku tahu bahawa mama semakin bernafsu. Kontolku semakin licin dengan lendir nafsu mama yang semakin banyak. Aku semakin kuat menyodok lubang memek mama, tanganku kini memegang pinggul mama. Daging pantat mama kuramas geram, hentakanku semakin kuat dan semakin kencang. Aku semakin bernafsu, impianku untuk menikmati tubuh mama kini sudah tercapai. “Mama… enaknya… Ohhhh… mamauu…. mama… Ohhh….” aku merengek menikmati lubang memek mama. “Hahaha!! Hey nyonya… enak tidak memekmu dimasukin kontol anakmu?” tanya lelaki itu. Mama hanya diam, matanya hanya terpejam menikmati persetubuhan di dalam keadaan menungging itu dan nafas mama turun naik . “Hahahaha…. hei.. lihat mamamu sudah puas dengan kontolmu, hahahaha!!!” kata lelaki itu sambil tangannya memegang dan mendongakkan kepala mama ke arah kontol hitamnya yang masih tegak itu. Lelaki itu menekan kontolnya ke bibir mama dan mama menutup mulutnya saat akan dimasuki kontol hitam lelaki itu. Namun akhirnya kontol lelaki itu berhasil juga menerobos mulut mama yang mungil itu. lelaki itu pun terus menghayun kontolnya keluar masuk dimulut mama dan setelah beberapa menit, hayunan lelaki itu semakin kuat dan dalam. Aku melihat mama hampir tersedak diperlakukan begitu. Aku tahu, kontol hitam yang sedang bersarang di dalam mulut mama itu sebentar lagi akanmemuncratkan air maninya. Aku melihat mama hanya mampu menolak tubuh lelaki itu agar kontol lelaki India itu keluar dari mulutnya. Tetapi mama gagal, semakin mama menolak tubuh lelaki itu, semakin kuat lelaki itu memegang kepala mama. Akhirnya, lelaki itu pun mengeluarkan air maninya yang banyak ke dalam mulut mama. Terbeliak mata mama saat mulutnya menerima siraman air mani lelaki itu. Aku melihat mama terpaksa menelan beberapa kali air mani yang telah penuh di dalam mulut mama. Lelaki itu mengerang nikmat melepaskan air mani ke dalam mulut mama. Aku yang masih asyik menikmati memek mama yang sedang menungging itu. Aku merasa semakin gairah melihat lelaki itu melepaskan air maninya di dalam mulut mama dan goyanganku semakin kuat dan kencang. “Hahahahaha…. Memang enak mulut ini mamamu ini. Hahahaha!!!” lelaki itu tertawa kepuasan sambil menyimpan kontolnya yang sudah layu ke dalam celananya. “Kau sudah mau keluar ?” tanya lelaki itu kepadaku. Aku menggelengkan kepala, kemudian lelaki itu mengacukan pula parangnya ke leherku. “Sekarang kau suruh mamamu istirahat dulu. Dia sudah capek menungging. … keluarkan kontolmu.” arah lelaki itu kepadaku dan aku menurut arahan lelaki itu,. “Heeu Nyonya, kau boleh berbaring atas karpet ini sekarang, cepat!!” arah lelaki itu kepada mama dan mama menurutinya sambil dia mengelap muka dan bibirnya yang bersisa air mani lelaki itu dengan lengan bajunya. “Sekarang kau naik keatas tubuh mamamu. Cepat!!” arah lelaki itu kepada ku. Aku perlahan-lahan berlutut di hadapan mama yang sudah terbaring di atas karpet. Kontolku yang masih keras di usap agar tetap keras sambil mataku menikmati seluruh tubuh mama yang sekarang berbaring setengah mengangkang, menanti dalam keterpaksaan. Perlahan-lahan aku menyibakkan daster mama dan aku terus menarik celana dalam putih mama yang dari tadi masih tersangkut di lututnya hingga terlepas dari kaki mama. Mama yang tahu apa yang akan terjadi, meebarkan kakinya mengangkang sambil memejamkan matanya. Mungkin mama tidak sanggup melihat dirinya disetubuhi olehku, anak kandungnya sendiri. Aku pun perlahan-lahan menekan kontolku masuk ke dalam memek mama hingga terus ke dasar memeknya. Mama merintih kecil menerima kehadiran kontolku ke dalam memeknya. Aku mulai menggoyang kontolku keluar masuk lubang memek mama dengan gairah. “Ohhh…. mama…. maafkan Ar mama…. maafkan Ar…. Ohhh mama….. “ aku merintih menikmati memek mama sambil meminta maaf kepadanya. “Hey nyonya!!! buka saja matamu! cepat!!” bentak lelaki itu. Mama yang ketakutan terus membuka matanya dan terus melihat wajahku, anaknya, darah dagingnya sendiri sedang menyetubuhinya. Aku tau mama terpaksa melihat diriku karena takut terjadi hal hal yang tidak diinginkan terhadap kami. Hasil dari sodokan kontolku di lubang memek mama, mama mulai memberikan respon yang mengghairahkanku. Di samping air memek mama yang semakin banyak membanjiri, tubuh mama juga turut terlentik seperti meminta agar aku menusuk kontolku semakin kuat dan dalam. Aku tahu bahwa mama sudah hampir mendapat klimaksnya dan aku terus merendahkan tubuhku hingga tubuhku rapat dengan tubuh mama. Aku mendengar dengusan nafas mama semakin kuat dan aku tahu bahwa mama itu sudah menyerahkan tubuhnya untuk kusetubuhi. Mama yang kini sudah semakin tenggelam di dalam arus nafsunya membiarkan segala tindakanku. Mama juga tidak menghiraukan daster yang dipakainya kutanggalkan, Puting buah dada mama yang berwarna coklat gelap itu terpampang di depan mataku karena mama tidak memakai BH, aku dapat langsung menghisapnya dengan penuh bernafsu dan mama juga tidak menghiraukannya. Akhirnya tubuh mama mengejang, aku tahu mama sudah sampai ke puncak klimaksnya. Mama kelihatan terpejam menikmati puncak klimaksnya, memek mama mengemut kuat kontolku dan aku makin menusukan kontolku sedalam-dalamnya. Tangan mama memeluk tubuhku agar tubuhku semakin rapat ke tubuhnya. “Hahahahahaha!!!! Mamamu suka sama kontolmu. Hahahahaha!!!” ketawa lelaki itu. Mama yang masih lemah akibat kepuasan masih lagi memeluk tubuhku. Kontolku masih berkubang di dalam lubang memek mama sungguh nikmat ku rasakan. “Sekarang mamamu sudah puas, Keluarkan dulu kontolmu cepat! Heyy nyonya! sekarang cepat menungging!!” jerkah lelaki. Setelah aku mengeluarkan kontolku, mama terus menungging menuruti permintaan lelaki itu, dan aku yang sudah tahu apa yang harus kulakukan, aku pun terus kembali menusukkan kontolku ke dalam memek mama. “Hey anak bodoh!! siapa suruh kau masukin barangmu kelubang itu lagi hah!!! Kau masukin lubang satu lagi itu bodoh!! Cepat!!” arah bentak lelaki itu. Aku agak terkejut namun aku merasa gembira karena aku akan dapat menikmati lubang dubur mama. Sudah lama aku idamkan lubang dubur mama itu, mama yang sedang menungging itu juga kelihatan terperanjat. Tanpa diperintah lagi perlahan-lahan aku menekan kontolku ke lubang dubur mama. Agak susah untuk memasukinya, mama melentikkan pinggangnya untuk membantu kontolku masuk, aku tahu mama terpaksa menyerahkan lubang duburnya agar dimasuki kontolku kerana tidak ada pilihan lain. Sedikit demi sedikit kontolku berhasil menusuk lubang dubur mama yang sempit itu. Sakit sedikit rasanya kontolku kerana kesempitan lubang dubur mama. Mama pula merengek kesakitan dan memintaku agar melakukannya perlahan-lahan. Akhirnya, kontolku seluruhnya terbenam di dalam lubang dubur mama. Mama menggerakkan pantatnya memberikan kenikmatan yang tak terkata buatku. Pantat tonggek mama yang lebar itu memang kuidamkanku selama ini. Kontolku yang terbenam di dalam lubang dubur mama semakin keras dan aku bertambah bernafsu. Mama menoleh kebelakang melihatku, aku memerhatikan seluruh tubuhnya yang sedang menungging lentik di atas karpet itu. Aku meramas-ramas pantat mama dan membelai-belai tubuh mama yang cantik itu. Aku rasa mama tahu aku sedang bernafsu ketika itu. Mama terus melentikkan tubuhnya hingga pantatnya yang montok itu semakin terlihat merangsang. Aku tahu mama mau aku segera mengeluarkan air maniku agar segalanya segera selesai. Aku yang masih bergairah itu terus menusuk dubur mama lebih dalam, mama menjerit kuat karena keperihan dan kesakitan yang dialaminya. Aku tidak menghiraukan jeritan kesakitan mama, aku terus menusuk kontolku keluar masuk di lubang dubur mama yang sempit itu. “Ohhhh…. mama… mama… mama…. Ohhhh mama enakpppp…… Ahhhhh…” aku merengek keenakan. Mama menahan keperitan lubang duburnya dan membiarkan aku menikmatinya. “Ohh.. mama… Ar sudah tak tahan ni mama…. mama…. Ar sudah mau keluar..... mama enak…. Ahhhhhhhh!!!!! “ jeritku dan akhirnya aku kekejangan di pantat mama. Tekanan tubuhku yang kuat membuatkan tubuh mama semakin tertungging dan semakin lentik menerima tusukan kontolku yang semakin dalam dan keras. Kontolku di tekan sedalam-dalamnya sambil melepaskan semprotan air maniku yang sangat banyak sehingga memenuhi lubang dubur mama. Pantat mama yang diidamkan itu memang nikmat dan memuaskan nafsuku. Aku meremas erat pantat mama dan mama mungkin dapat merasakan kontolku berdenyut kuat di dalam duburnya. Air maniku yang hangat itu memenuhi lubang dubur mama. Aku masih menikmati lubang dubur mama dengan membiarkan kontolku terbenam di dalam dubur mama. Dengan lemah mama jatuh tertelungkup lemas membuat kontolku terlepas keluar dari dubur mama dan kelihatan air maniku keluar dari lubang dubur mama. Aku seperti menggigil merasakan kenikmatan, puas. “Ar… mana lelaki tadi…” tanya mama yang berusaha duduk dalam lelahnya. Aku melihat sekeliling, lelaki prampok tadi sudah tidak ada. Lelaki itu sudah pergi bersama plastik yang berisi uang dan barang perhiasan mama. "Mama, maafkan Ar, Ar terpaksa tadi" kataku. "Mama tau Ar, bukan salah kamu Ar." jawab mama lemah. Aku menyarankan mama ke kantor polisi untuk membuat laporan tetapi mama tidak mau masalah itu diketahui orang lain. Keesokkan paginya setelah selesai mandi, aku berjalan menuju ke kamar. Ketika aku melintasi kamar mama, aku terlihat mama yang memakai daster pendek berwarna kuning bersama leging berwarna hitam terbaring membelakangiku. Aku masuk dan mendekati mama yang masih tidur. Peristiwa tadi malam membuatkan nafsuku kembali melonjak naik. Aku terus melepaskan celana pendek yang kupakai dan kontolku serasa tegang dan keras kembali. Pantat mama yang besar dan montok itu ku usap lembut dan perlahan-lahan aku berbaring di belakang mama lalu merapatkan tubuhku memeluk mama. Kontolku yang tegang kutekan kepantat mama. Mama yang sedang terlelap itu tidak sadar mungkin karena kecapek’an tadi malam. Aku mencoba menaikan rok daster mama ke atas pinggangnya, pantat mama yang montok dan lebar itu kelihatan menggairahkan tanpa memakai celana dalam. Pantat mama ku usap lembut. Dengan berhati-hati aku menekan kontolku ke celah pantat mama. Dapat ku rasakan belahan memek mama bergesekan dengan kontolku yang keras itu. Semakin digesekannya semakin nikmat ku rasakan, walaupun belum memasuki memek mama. Tiba-tiba, mama terjaga dan menoleh ke belakang. Mama yang masih setengah mengantuk itu kelihatan terkejut dengan kelakuanku. Mama segera menolakku dan coba bangun dari ranjang untuk menjauhi tubuhnya dari tubuhku. Dengan cepat aku kembali memeluk tubuh mama dan merapatkan kembali kontolku di belahan memek mama. Mama meronta-ronta ingin melepaskan diri, ku peluk tubuh mama dengan kuat dan ku tekan kuat kontolku di celah paha mama. “Ar… apa ni… mama gak suka lah… “ kata mama sedikit marah. “Mama.. malam tadi boleh…” kataku. “Malam tadi tu lain Ar… jangan.. lepaskan mama….” pinta mama sambil coba melepaskan diri. “Memek mama enak… Ar mau rasai lagi…” Kataku. “Ar… lepaskan… ini mamamu Ar.. Lepaskan!” mama semakin marah. Aku semakin gairah, aku terus menelentangkan tubuh mama membuat bagian bawah tubuh mama tertindih mama berusaha menutupi selangkangannya, tapi kontolku sudah duluan menerobos masuk ke lubang memek mama. “Ohhhh… Ardi…. kenapa dengan kau iniiii….. Ohhhh….” rintih mama antara keperihan dan kenikmatan. Aku tidak menghiraukan teriakan mama untuk melepaskan diri, aku terus menghayun kontolku keluar masuk lubang memek mama kandungku yang kuidamkan selama ini. Dari lubang itu dulu aku dilahirkan, dan sekarang akhirnya lubang memek mama mulai dibanjiri air memek mama sendiri. Aku tahu mama sudah mula merasakan kenikmatan hasil tusukan kontolku. “Ar…. ini kan mamamu Ar… kenapa kau buat seperti ini…. Ar… tolonglah…. ” rayu mama meminta agar aku menghentikan perbuatan ku itu. “Maaf mama… Ar sebenarnya sudah lama ingin ngentot dengan mama… ohhh.. enaknyaaa…. Dah lama Ar mengkhayalkan tubuh mama…. Ohhhh” kataku yang sedang menggenjot tubuh mama. “Ar… berhenti Ar…. mama tidak mau semua ni… aku ini kan mama kandungmu Ar… Ohhh…. Ardi…” kata mama yang masih coba hendak melepaskan diri. “Tidak bisa ma… tadi malam Ar sudah rasa betapa nikmatnya memek mama ini… lagi pun mama sendiri yang merelakan…. Ohhh…” aku coba bermain psikologi dengan mama. “tadi malam lain Ar… kita terpaksa Ar…. Ooohhhh…. apa yang kau buat ini Ar…. ohhhh.. Ardi… ” kata mama yang semakin kelihatan hilang pertimbangan antara nafsu dan kewarasan. “Mama juga bersalah kenapa mama selalu memamerkan tubuh mama… Ohhh… mama selalu menungging didepan Ar… saat mencuci baju…mama selalu ganti baju didepan Ar … Ohhh… mama….” Kataku yang semakin di rasuki nafsu setelah kembali mengingatkan peristiwa-peristiwa yang lalu. “Ar.. mana mama tau perasan semua itu…kamu kan anak kandung mama jadi mama mana tau kamu punya perasaan seperti itu.. tolonglah Ar… jangan buat.. mama macam ini Ar… ” rayu mama. “saat mama tidur.. daster mama selalu tersingkap.. ohhhh… enaknyaaa… ” aku sengaja membuka rahasia birahiku terhadap mama yang selama ini terpendam. Mama hanya terdiam, matanya terpejam dan nafasnya semakin turun naik dengan kencang. Mama mula menikmati hayunan keluar masuk kontolku di lubang memeknya yang sudah becek itu. Aku tahu mama sudah pasrah, dia lupa aku yang merupakan anak kandungnya itu juga mempunyai nafsu. Aku yang semakin gairah karena sekali lagi dapat menyetubuhi mama. Aku merasa sungguh lega kerana mama tidak meronta lagi. Segala hasrat ku yang terpendam sekian lama akhirnya tercapai. Aku merasa bangga kerana akhirnya aku dapat menikmati tubuh mama yang ku idamkan sejak dahulu. “Ohhh… Ar… ahhhh…. ” mama mula mengerang kenikmatan. Kontolku yang masih menusuk lubang memek mama mulai memberikan kenikmatan kepada mama. Mama mulai menikmati irama hayunan kontolku yang menggoyang tubuhnya. Mama semakin mengangkangkan kakinya, memberikan jalan untuk memudahkanku menggenjot memeknya. Daster kuning yang dipakai mama kulepaskan dari tubuhnya, terlihat tetek mama yang besar walau sudah sedikit agak kendur tapi masih sangat merangsang. Langsung ku remas remas. Putingnya yang berwarna coklat gelap itu ku hisap, kukenyot penuh kenikmatan dan mama semakin hanyut didalam arus nafsunya. Sambil tetap menggoyang, mataku sejenak melihat wajah mama yang sedang menikmati persetubuhan terlarang itu. Aku kembali menjilat dan menghisap tetek mama yang bergoyang karena goyanganku diatas tubuhnya, dan terlihat mama sedang dilambung nafsu itu dan dia membalas dengan menjambak rambutku. Aku menekan kontolku masuk sehingga mencecah dasar memek mama. Aku dan mama berpelukan dan berciuman penuh nafsu, mama sudah tidak peduli dirinya kusetubuhi lagi. Aku mengecup telinga lalu menjilat leher mama dan mama mendesah kecil. Mama merangkul leherku, wajah kami bertatapan, dan senyuman mulai terlihat dari bibir mama. “Ar.. teruskan Ar….puasin mama ” kata mama sambil tangannya memeluk tubuhku. “Baik ma…. ” kataku lembut. Aku kembali menarik dan menolak kontolku ke dalam memek mama dengan kerelaan mama. “Mama… kontol Ar enak tidak ?…” tanyaku. “Ohhh…. Ar…. Enak sayanggg….punya kamu besar dan keras.. Kalau memek mama enak tidak sayang?” jawab mama kenikmatan. “enak sekali ma... memek mama kayak menjepit, kalau Ar tau memek mama begini enaknya dari dulu udah Ar entotin mama” kataku lagi” huusss... kamu ini dasar otak mesum, mama sendiri diperkosa” kata mama lagi. “ tapi sekarang mama menikmatinya kan?” godaku.. “iya sayang.... aaahhh, entot mama sampe puas.. aaahhhh” mendengar itu aku semakin mempercepat goyanganku atas tubuh mama. Saat masih enak enaknya aku menggoyang mama mememgang pundakku memberi isyarat berhenti sejenak, “sayang berhenti sebentar, mama pengen diatas” aku baru ingat salah satu istilah posisi bersetubuh adalah ‘woman on top’ mungkin ini yg diinginkan mama. Aku mengangguk, dan bangun sebentar dan kembali telentang disamping mama. Kulihat mama bangun dan mencoba berjongkok diatas tubuhku, sambil tangannya menggenggam kontolku yg masih keras itu, diarahkannya kelubang memeknya. Kontol kontolku kembali masuk kedalam hangatnya memek mama. Dan sekarang mama yang memegang kendali, dia mulai menggoyangkan pantat besarnya seperti yang sering kulihat di film bokep. Sambil bergoyang mama tersenyum dan berkata “sayang enak gak posisi begini?” “enak banget ma.. memek mama tersa makin menjepit..aahhh mama...ahhh” erangku... “tetek mama dihisap lagi dong sayang ...!!” kata mama lagi..sambil merapatkan dadanya kewajahku” tanpa dissuruh dua kali aku langsung menyambar tetek mama, kuremas dan kujilati dengan lidahku, tetek mama terlihat lebih besar dan kendur saat dia menungging ini.. tapi aku tetap bernafsu menjilatinya.. sekian lama mama menggoyang akhirnya goyangan mama semakin melemah dan akhirnya berhenti...”sayang.. mama capek mama dibawah lagi ya.. mama sudah tua jadi sudah tidak bisa lama lama menggoyang diatas”. Aku hanya mengangguk, dan kamipun kembali berganti posisi, mama dibawah dan aku kembali menindih tubuhnya. Setelah sempat terlepas, kontoku kembali kumasukan ke dalam memek mama, dan dan nikmatnya memek mama kembali kurasakan saat aku mulai lagi menggoyang diatas tubuh mama. Mama terlihat lelah dan seperti pasrah saja menerima sosokan kontolku di memeknya. Nafas mama semakin kuat dan terburu-buru, dadanya berombak kencang. Akhirnya mama sampai ke puncak klimaksnya. Seluruh tubuh mama kekejangan dan memeknya seperti menghisap kuat, menyedot kontolku. Dada dan wajah mama kemerahan menandakan puncak kenikmatan yang dinikmatinya. Mama menyerah ditanganku, anak kandungnya sendiri. Kerelaan mama menyerahkan tubuhnya untuk kunikmati akhirnya berbalas dengan kepuasan yang didapatinya. Aku merasa sungguh gembira menyetubuhi mama kandungku sendiri. “Ohhh.. Ar… enaknyaaa…. mama sudah klimaks.. sayanggg…. ” kata mama lesu. “Mama... Ar mau lubang satu lagi boleh...ma lubang mama enak, boleh ya ma..?” tanyaku yang telah menyaksikan mamaku hanyut dilanda badai puncak kenikmatan. Mama mengangguk lemah sambil tersenyum melihat aku yang masih gagah di atas tubuhnya. Aku bangun dari menindih tubuh mama, mama mulai merangkak sambil menunggingkan pantatnya yang besar dan tonggek itu. Aku pun mulai menusuk lubang dubur mama dengan penuh nafsu. Kali ini sudah agak mudah kontolku masuk dan mama juga tidak merasa sakit lagi malah mama mula menikmatinya. Setelah beberapa menit, akhirnya aku semakin hampir ke kemuncaknya. “Mama….. Ar mau keluar niii…. Ohhh mama….” aku merintih kenikmatan. “Ohhh… Ar… ohhh… ” mama merenggek lagi.. Akhirnya, muncratlah air maniku dan kontolku berdenyut kuat di dalam dubur mama. Mama mengemut kuat lubang duburnya seolah mahu memerah air maniku yang terpancut keluar itu. “Enak Ar..” tanya mama kelelahan. “Hmm… enak sekali ma…..” jawabku. Aku pun tertidur bersama mama akibat kecapek’an melakukan persetubuhan yang mengasyikkan itu. Aku memeluk mama dangan penuh kasih sayang. Sejak saat itu aku dan mama sering melakukan persetubuhan terlarang itu. Tapi kami pernah bersetubuh saat papa ada di rumah, saat itu mama baru keluar kamarnya hendak menemani papa yang lagi menonton TV diruang tengah. Mama yang melewati kamarku, aku yang sudang menunggu dibalik pintu kamarku menarik tangan mama mengajak masuk kekamarku. Mama terkejut dan bilang jangan sekarang karena ada papa dirumah. Aku tak perduli, langsung saja mama kutarik dan kubaringkan diranjangku. Mama hanya pasrah saat aku membuka bajunya satu persatu sampai telanjang bulat dihadapanku. Tanpa membuang banyak waktu aku yang sedari tadi sudah sangat ingin menikmati memek mama, langsung menindih dan memasukan kontolku kedalam lubang memeknya. Sekitar satu jam kami bersetubuh, dan saling memacu birahi, tanpa perduli kalau papa ada dirumah. Dan saat itulah mama bilang sudah dua tahun tidak pernah main sama papa. Padahal mama walau sudah berumur 53 tahun masih ingin merasakan yang namanya sex, “tenang aja ma, ardi akan selalu ada buat muasin mama, dan mama gak perlu segan segan kalau lagi pengen ngentot sama ardi” aku mencoba meyakinkan mama.”makasih ya sayang.. mama senang sekarang udah ada yg bisa menyalurkan hasrat biologis mama.. kamu juga kalau lagi pengen ngentot sama mama, bilang aja. Tapi kita harus hati hati kalau main ada papa dirumah” “ya ma’ balasku.. mama yang mengajakku bercerita dan curhat tentang dirinya, membuat kontolku yang masih disalam memek mama jadi lemas dan lembek.. mama tersenyum sambil berkata”nanti malam aja dilanjutkan ya sayang... gak enak sama papa kelamaan menunggu. Pokoknya nanti malam mama kesini lagi, kita main sampai pagi. Papamu kan nanti sore berangkat keluar kota” mama memakai pakaiannya dan merapikan seperti semula.. sambil pipiku dikecup mama keluar dari kamarku, meninggalkan aku yang sebenarnya belum keluar.
Ibu Pura Pura Diam
Bangun pagi seperti biasa joko mash malas malasan di tempat tdur.Lamat lamat didengarnya suara denting alat dapur,"ibu",pikir joko sambil tersenyum. Belakangan ini joko sering memperhatikan ibunya.Hal itu bermula ketika joko tak sengaja melihat ibunya yang sedang ganti baju di kamarnya. "ternyata ibu gde bgt susunxa.."sejak saat itu joko selalu selalu curi curi ksempatan untuk melihat tubuh ibunya.Oiya joko masih kelas 2smu.Tinggal d sebuah desa yang cukup jauh dari kota,ibunya sumini sudah janda sejak joko kelas 4 SD.Ayah joko meninggal karena demam berdarah,meninggalkan sawah luas yang cukup bahkan lebih untuk makan dan kebutuhan sehari hari mereka berdua,ibu joko tergolong cantik,agak gemuk dg pantat bulat dan dada besar,dari kutang yang pernah joko lihat berukuran 38. Banyak yg naksir juga tp sumini selalu menolak halus dengan alasan bahwa dia sudah tenang hidup berdua dengan anaknxa. Seperti laki laki normal joko bangun dengan tenda di celana kolornya,males malesan bangun itu juga karena kebelet pipis.Dilihatnya ibunya sedang mengiris bawang di dapur,ibunya saat itu pake daster selutut motif batik dan yang membuat joko pnasaran adalah goyangan dadanya yg lepas tanpa terhalang.Sontak tenda di kolor joko tambah tinggi.Pelan pelan joko mendekat dan mengamati susu ibunya dari lengan daster yg agak lebar,terlihat gumpalan putih nan mulus pangkal susu ibunya. "eh joko bkin kaget aja,sana mandi dulu." "bentar bu"joko mendekat sambil memperhatikan pantat ibunya yg bergoyang ketika mengiris bawang. "lg masak apa bu?" "lg mau bkin sambel goreng buat sarapan kita."jawab sumini.Dia tau juga bahwa sebenarnya anaknya dari tadi memperhatikan tubuhnya.Dia sadar juga kalau akhir akhir ini joko sering memperhatikan dirinya.Sumini juga tau kalau joko sering berusaha ngintip dia waktu mandi.Awalnya sumini risih jg tp ketika suatu pagi dia mel hat tonjolan di celana joko ada rasa hangat yang aneh di dirinya.Telah lama sumini tak dijamah laki laki.Sbagai wanita normal sumini rindu belaian laki laki. "aku kan dah tua,knpa joko tertarik padaku?"tanya sumini dalam hati.Ada perasaan tersanjung.Tapi sumini juga sadar tak mungkin meladeni keinginan anaknya.Tp entah knapa pagi ini sumini secara spontan melepas bh dan ingin tahu reaksi joko. "ibu cpet banget ngiris bawangnya"ucap joko sambil mendekati ibunya. "kan udah biasa jok"jawab sumini dari sudut matanya ia dapat melihat betapa tonjolan di celana anaknya begitu tinggi seakan akan mau merobek kolor itu.Sumini gelisah rasa hangat itu terasa menggelitik selangkanganya. "ajarin ngiris bawang"kata joko sambil memepetkan badanya ke tubuh ibunya,kontan kontolnya yg dari tegang menyentuh pantat ibunya.Joko dah nekat dia benar benar gak tahan melihat tubuh bohay ibunya. "ada ada saja kamu jok,sudah mandi sana,keburu siang."ujar ibunya wajar seolah tak terjadi apa apa. "bentar aja bu pingin nyoba ngiris bawang,"ucap joko sambil memeluk ibunya dari belakang dan meraih pisau tangan ibunya yg pegang pisau.Tubuhnya yg lebih tinggi membuat ia bs melihat melewati pundak ibunya dan otomatis kontolnya menghunjam di belahan pantat ibunya.Sumini terhenyak,kontol itu terasa begitu panas di belahan pantatnya.Sejenak ia menikmati denyutan hangat itu,vaginanya seakan hidup,memanas dan sumini merasa cairan hangat membasahi..Lututnya terasa goyah..Tp ia berusaha bertindak sewajar mungkin. "sudah nak mandi dulu,"ucap sumini mengakhiri situasi aneh itu,mengambil irisan bawang dan keluar dari pelukan anaknya.Joko masih berdiri mematung ketika ibunya bergeser otomatis kontolnya tergesek kuat di pantat ibunya dan tanpa dapat ditahan kontol culunnya yang terburu nafsu memuntahkan cairan yg membasahi celana kolornya. "oooh..enaknya"lenguh joko. "buruan mandi jok,udah siang!"hardik sumini. "i..Iya bu"bergegas joko kabur ke kamar mandi. Tak ada yang berubah sejak kejadian pagi itu,ibunya tidak marah dan joko tambah berani untuk curi curi kesempatan untuk melihat atau menjamah 8tubuh ibunya.Tapi yang pasti ibunya akan marah jika joko bertanya atau membicarakannya.Seperti minggu lalu ketika pulang sekolah joko melihat ibunya pake daster pendek dan jelas jelas joko tau tak ada cetakan celana dalam di pantat ibunya. Iseng joko nyeletuk: "ibu gak pke cd ya" ibunya diam tak menyahut,tapi tak lama kemudian masuk kamar dan keluar lagi dengan daster panjang semata kaki.Tak ada komentar dari ibunya,tak ada omelan karena marah.Tp joko jd tau dia harus jaga mulutnya. Siang terik bgt ketika joko pulang sekolah,bergegas ia masuk rumah setelah parkir motornya di teras. "bu joko pulang!"teriaknya "iyaa..Ganti baju trus makan"sahut ibunya dari belakang.Joko ganti baju cepat2 trus ke belakang. "ibu dmana sih!?"tanya joko stengah berteriak. "wc jok..Buang air." deg... Joko tersenyum,wc itu terletak agak jauh melewati tempat jemuran di belakang rumah.Bangunan 1x1,5 meter dengan pintu seng dan 2 hari yang lalu joko telah melubangi pintu seng itu tepat di tengah setinggi lututnya. Tak berapa lama joko sudah jongkok di depan pintu wc itu,joko tak terlalu peduli bahwa ibunya pasti akan tau kalo dia sedang mengintip,pelan2 matanya ditempelkan di lobang pintu itu.Jleeeg..Jantung joko serasa berhenti,lututnya serasa goyah,kerongkonganya kering tepat dihadapanya vagina ibunya merekah,merah dan basah.Joko tak tahu pasti bagus atau tidak vagina di depanya ini yang jelas vagina itu terlihat tembem dengan sepasang bibir tebal,joko bahkan dapat melihat jelas itil ibunya yang sebesar kacang tanah..Dan hai lobang kecil itu mengeluarkan air...Srrrr...Kencang sekali aliran air itu,rupanya ibunya lg pipis.Jembut ibunya rupanya juga dipotong pendek dan rapi. Joko buru buru bangkit dari depan wc ketika melihat ibunya sudah cebok,setengah berlari ia masuk rumah sambil memegangi otongnya yang ngaceng dari tadi tapi belum sempat membetulkan posisinya hingga nyangkut di cdnya.Buru buru masuk kamar joko lalu melepaskan clana kolor dan cdnya.Kontol 15 sentimeternya berdiri tolol dan manggut manggut.Didengarnya ibunya masuk dan menutup pintu belakang.Joko masih berdiri bengong dengan kontol tegang menghadap pintu kamarnya.Sesaat kemudian: "sudah makan jok?"tanya ibunya sambil melongokan kepala di pintu kamar.Walaupun sekilas joko dapat melihat kalo ibunya juga melihat kontolnya yang ngaceng. "be..belum bu"jawab joko canggung. "salin baju,ibu ambilkan makan"ibu joko menutup pintu kamar kembali.. "yess..Akhirnya ibu tau kalo kontolku gede"sorak joko dalm hati.Dipungutnya celana kolornya.Dipakenya dan dengan tenda tinggi di selangkanganya ia menghampiri meja makan.Dilihatnya ibunya sedang mengambil nasi dari bakul. "segini cukup nak?"tanya ibunya sambil memperlihatkan sepiring nasi di tanganya.Joko buru buru mendekat,cukup dekat sehingga ujung tenda kolornya menyentuh pipi pantat ibunya. "lele apa ayam?"tanya ibunya lagi. "lele."ibunya menjangkau lele di tengah meja,momen itu dimanfaatkan joko untuk menggesek gesekan kontolnya di belahan pantat ibunya. "nih makanya,habiskan ya.." "iya" ibu joko kmudian beranjak mengambil remot tv dan naik ke dipan.Ruang tengah itu memang cukup luas,selain meja makan ada tv dan dipan kecil.Ibu joko suka duduk atau tduran nonton tv dsitu. "jok abis makan kalau kamu mau keluar,pintu depan tutup ya..ibu ngantuk." "ya bu."jawab joko sambil memasukan suap terakhir nasinya,ia lalu membawa piring kotorny ke dapur dan kembali ke ruangan itu lagi. "katanya ngantuk..Kok belum tdur bu?..Geser dlkt dong " "filemnya bagus..Kamu yg nempel dinding jok,ibuk lagi liat tv" joko merayap naik ke dipan dan memeluk ibunya dari belakang.Ibunya yang tidur miring menghadap tv tampak serius dengan layar tv 21 inchi itu. "filem anak sekolah,kok ibu suka?"celoteh joko. "sudah diam..Critanya bagus."hardik ibunya.Ranjang itu sempit joko memeluk erat perut ibunya.Kontan saja kontolnya yg tadi sempat layu jd tegang lagi sekeras kayu.Iseng iseng joko meraba raba paha ibunya.Menunggu reaksi dari ibunya tp ibunya tetap serius dengan tv.Pelan pelan joko mengusap usap paha ibunya dan menarik daster ibunya senti demi senti ke atas.Joko hampir terlonjak kegirangan ketika daster itu telah sampai di pantat ibunya. Tidak ada cd disitu.Joko beringsut sedikit melorot celana kolornya,bergerak ke atas hingga kontolnya tepat di belahan vagina ibunya. Pelan pelan joko mulai menggesek gesek belahan pantat ibunya.Dia masih ragu untuk memeluk ibunya lagi.Jadi dengan berpegangan pada kepala dipan joko menggesek dinding luar vagina ibunya.Kebisuan menyelimuti mereka berdua,joko dengan susah payah terus menyodok untuk masuk ke vagina ibunya.Mungkin menyadari kesulitan anaknya,ibunya sdikit bergerak dan menekuk satu kakinya. Cleep..Joko merasakan kepala kontolnya di jepit gumpalan hangat nan basah. "ooh semilyar dolar rasanya"pelan tapi pasti joko mulai memasuki tubuh ibunya dalam dan smakin dalam.Awalnya memang seret dan jepitan vagina ibunya begitu kuat,tp rupanya pelumas dari vagina ibunya makin banyak hingga joko dengan mantap memompa dengan nikmat.Setelah hampir 5menit joko merasakan jepitan yg luarbiasa kencang,joko dapat melihat tangan ibunya meremas remote tv di tanganya,tp remasan dan kedutan vagina ibunya lebih luar biasa,joko tak mampu bertahan lagi dan dengan kuat kontolnya menyemburkan cairan kentalnya di dalam vagina ibunya. Joko terengah engah lelah dan nikmat kontolnya menyusut kecil dan keluar dengan sendirinya dari jepitan vagina ibunya. "ibu mau angkat jemuran jok,nanti keburu sore."ujar ibunya santai tanpa beban seolah tak pernah terjadi apapun. "Buk joko pulang nih!"teriak joko ketika memasuki ruang tamu rumahnya,sejenak ia heran juga ada beberapa puntung rokok di meja rumahnya.Selama ini gak ada yang merokok di rumah ini. "ibu di belakang jok,kamu ganti baju dulu,"sahut ibunya.Joko dengan cepat ganti baju kaos singlet dan celana kolor tanpa cd,pakaian seperti itu dah jadi seragam dinasnya kalau dirumah. "td ada tamu siapa bu?"tanya joko sambil menghampiri ibunya yang sedang mencuci gelas kopi. "bulekmu(bibi) mau mantu,ibumu diajak nglamar bakal mantunya,ibu kan saudara tua jd apa2 ya diikutkan." "trus kapan buk?" "2hr lg" jwb ibunya singkat. Bulek darmi rumahnya tidak jauh dari rumah joko.Bulek darmi adalah adik satu2nya dari sumini ibu joko.Wajah dan perawakanya hampir mirip dengan ibu joko,agak gemuk,putih dengan dada dan pantat yang menggoda.Karena memang dulu dia kawin muda maka sekarang dia lebih dulu mau mantu,apalagi anaknya perempuan.Anaknya juga baru lulus smp tp maklumlah orang desa umur segitu wajar wajar aja mau nikah. Hari H itu datang juga,dan selama 2hari itu joko suntuk berat.Gimana tidak bulek darmi minta tolong dibuatkan beberapa roti dan kue,otomatis ibunya jadi super sibuk dan joko ketiban sibuk juga.Sejak ngentot 3hari yang lalu setiap kali melihat ibunya joko dah ngaceng berat.Tiap pulang sekolah joko harus bantu di dapur,senang sebenarnya berduaan,apalagi ibunya juga tidak pelit memamerkan susunya dari balik kaos yang tak berkutang,atau memberikan pandangan sekilas dari vagina dibalik rok yang tanpa cd. Tapi kesalnya itu cuma melihat,joko sudah berulang kali coba menyenggol,gak sengaja meraba dll tp ibunya selalu menghindar.Memang kerjaan banyak joko tau itu tp tetap aja kesal karena sange terus terusan,sampai akhirnya ketika ke belakang dan melihat deretan cd sedang di jemur,tanpa pikir panjang joko mengambil semua cd itu..Tak terima jg, joko mencari cd di lemari pakaian ibunya,menaruh smua dalam satu plastik dan menyembunyikanya di kamarnya. "biar ibu gak pernah pke cd"dengus joko tersenyum puas. **** "sudah siap jok?"tanya ibunya,mereka memang akan segera berangkat. "sudah bu.."sejenak joko terpukau,ibunya dalam balutan hijab hijau,begitu anggun dan keibuan. "ibu cantik banget."puji joko spontan. "halah..Ibu dah tua jok,ayo buruan itu mobilnya datang" jawab ibunya,di jalan depan rumah sudah terparkir 1mobil panter nampak terlihat paklek tekno keluar dari dalam mobil. "lho motor tossa buat ngangkut bawaan kita dimana dek tekno"songsong ibu joko. "waduh maaf mbakyu motornya mogok,gak bisa jalan,terpaksa desek2an mbakyu," "apa ya muat dek?Bawaanya banyak gini." "ya nanti di atur mbakyu.Ayo joko dimasukan smuanya ke mobil" "iya lek"jawab joko singkat,bergegas dia membawa kotak2 roti di dalam mobil,joko memang diajak di acara lamaran itu karena memang ia nanti yg bertugas membawa bingkisan bingkisan itu. Mobil itu sudah sesak dengan kotak kotak kue,bulek darmi duduk di belakang sopir di tengahnya tumpukan kotak kotak kue hingga ia gak bisa bergerak,di depan sebelah sopir ada mbah wongso bapaknya lek tekno,duduk dengan memangku rantang yang entah apa isinya.Joko memasukan smua kotak2 di belakang yang merupakan 2buah bangku saling berhadapan.Joko dan ibunya duduk di belakang berdampingan dan didepanya tumpukan kotak kotak kue.Perlahan lahan mobil itu berjalan. "nyaman buk?"tanya joko sambil memperhatikan wajah anggun ibunya. "lumayan jok.."jawab ibunya sambil bersandar dan memejamkan matanya.Joko yg sudah 2 hari menyimpan konaknya pura membetulkan letak duduk sementara sikutnya menyenggol nyenggol susu ibunya.Sumini ibunya tak nampak bereaksi apapun,matanya terpejam.Joko jd tambah berani ia yakin penumpang di depan takkan mengetahui aksinya,pelan jemarinya hinggap di paha ibunya.Dengan lembut ia mengusap usap paha dalam balutan gamis hijau itu. "mbakyu gimana ni kotak roti yang bawah peyok ni"ucap bulek darmi mengagetkan joko dan ibunya. "trus gmana mi,rusak smua kalo tumpukanya gak dikurangi."kata ibu joko "aku dan darmi sudah mangku parcel buah mbakyu,belakang ada tempat?"tanya paklek tekno. "gini aja paklek,ibu biar ku pangku nanti tempat duduknya dpake numpuk kotak kotak roti itu"usul joko. Sejenak hening sampa ibunya menyahut"kamu yakin jok,masih 30menit perjalanan lagi?" "gak papa bu" "ya dah pak sopir berhenti bentar ya" dengan cepat ibunya joko menata ulang kotak2 dan menyusunya di tempat dia duduk td sehingga kini penumpang di depan hanya dapat melihat kepala mereka.Joko tersenyum,rupanya ada rencana sendiri dalam otaknya,ketika ibunya sibuk menata kotak,dia sibuk pula melepas celana dan plorotin cdnya sampe ke paha.Joko tahu sekilas ibunya juga melirik kntolnya yg telah berdiri kaku. "ibu berat lho jok,km siap?" "gpp buk,joko kan gde"jawab joko smbil memegan ujung bwah gamis ibunya,dan sebelum ibunya duduk di pangkuanya,joko menarik cepat keatas dan kini kain bawah ibunya berjubal di perutnya,joko dapat merasakan hangat belahan pantat ibunya tanpa terhalang apapun karena memang ibunya tak pke cd,akibat dicolong smua oleh joko. Mobil bergerak perlahan,jalanan desa itu memang jauh kalau dikatakan bagus,bergelombang dan lobang sana sini.Joko dengan santai memeluk perut ibunya.Kontolnya terasa hangat terjepit pantat ibunya.Dapat dirasakanya ibunya berulangkali mendesah lembut.Tangan kanan joko mulai menyusuri paha mulus ibunya..Mengusap usap dan meremas lembut..Akibatnya beberapa kali ibunya menggelinjang geli dan horny.. "jangan jok,gila kamu"bisik ibunya.Joko tersentak kaget slama ini ibunya tak pernah mau bicara bila sedang bermesraan,"ini sebuah kemajuan"pikir joko. "mereka gak akan tau bu,gak kliatan" bisik joko,dengan cepat dia membasahi jarinya dengan ludah dan dengan cepat bergerak mencari celah panas di selangkangan ibunya.Vagina ibunya terasa panas di jemari joko,pelan dan hati jari jari joko menguak bibir gemuk vagina ibunya..Sumini ibunya tampak menggigit bibirnya ketika joko mengusap usap itilnya.Joko tahu ibunya berusaha sebisa mungkin bertingkah seolah tak terjadi apapun.Jari joko seakan bermata di vagina ibunya,kini kedua tanganya beraksi memberi nikmat di selangkangan ibunya, jari tangan kiri memainkan itil,2jari kananya asik menyusuri lobang sanggama ibunya dan tak lama ibunya gmetar,jari jarinya mencengkram erat lengan joko dan ...Serr..Serr..Joko merasakan aliran kental hangat di jarinya..Ibunya mengejang.Sejenak joko memberi waktu ibunya untuk memulihkan ngilu di vaginanya,namun tak lama ibunya mulai bergerak berdiri pura pura membetulkan pakaian,tapi secepat kilat menyambar kontol joko,mengarahkanya dan ...Zlebbb.. "aduh"pekik joko reflek karena kaget dan ngilu. "knapa jok?"tanya bulek darmi yang sedari td diam sibuk dengan pikiranya. "gak pa pa bulek,kaget aja ibuk gerak gak bilang bilang" "lagian siapa td yg ngeyel mau mangku td"sahut ibunya ketus. "iya gak pa pa buk"sambil menghunjamkan kontolnya keatas dengan keras sampai kepala ibunya terbentur di plafon mobil. "aduh"pekik ibunya yg kaget bukan karena kepalanya yg terbentur tp merasakan kntol anaknya yang menembus rahimnya.Bulek darmi yang mendengar pertengkaran ibu dan anak itu malah terkekeh tanpa menyadari yang sebenarnya terjadi.Resiko ketahuan dan Jalanan yang bergelombang membuat persanggamaan ibu dan anak menjadi lebih nikmat,sensasinya luarbiasa..apalagi ibu joko membuat vaginanya meremas dan mengemot emot kontol joko.. "tempekmu enak banget buk"bisik joko di telinga ibunya.Ibunya diam tak menjawab tp joko merasakan remasan dan emotan vaginanya smakin intens,mati matian joko berusaha bertahan..Tapi ini terlalu nikmat..Dan ahhh..Joko meremas susu ibunya kuat kuat..Bertubi tubi lahar hangatnya membombardir rahim ibunya..Dan itupun membuat ibu joko mendapat puncak nikmat kdua kalinya.. Keduanya terdiam meresapi sisa nikmat sanggama mereka,sampai mobil mereka melewati sebuah gapura kecil bercat kuning,ibu joko berbisik: "bereskan pakaianmu dah mau nyampek" agar lebih mendalami karakter tokoh2 cerita ini,baca dari part 1..ok lesgocrot.. Hari minggu,joko masih malas malasan di tempat tdur walaupun sudah bangun dari tadi.Malas karena memang sudah rutinitas ibunya di hari minggu,naik angkutan umum ke pasar pagi pagi sekali.Sejak kejadian di mobil kemarin sebenarnya gak banyak perubahan yang terjadi,ibunya tetap saja dingin dan tak mau diajak bicara tentang hubungan intim mereka.Tapi kalau untuk sekedar memegang megang tubuh ibunya joko tak perlu berpura pura lagi,bila ibunya menolak joko sudah tau diri dan tak melanjutkan lagi.Joko sebenarnya ingin bisa tidur bareng dengan ibunya tapi apa daya pintu kamar ibunya slalu dikunci pada malam hari. Dijalan terdengar suara mobil berhenti dan beberapa saat kemudian derit pintu depan rumahnya terbuka,buru buru joko bangun dan keluar kamar.Dilihatnya ibunya sedang membawa tas belanjaan yg sarat dan terlihat berat. "sini joko yang bawa buk" "nih jok,eh anak ibuk baru bangun tdur ya?"tanya ibunya sambil mendelik. Joko cengengesan gak menjawab,langsung mengambil tas belanjaan dan membawanya ke dapur. "td ibuk beli rawon di pasar,tak siapin sarapan ya"tawar ibunya. "joko tak mandi dulu buk,biar seger" "iya gih,ibu tunggu"kata ibunya sambil membongkar tas belanjaan.Joko balik ke kamar mengambil handuk,kamar mandinya ada di belakang, ketika jalan ke kmar mandi dilihatnya ibunya baru masuk kamarnya.Pintu kamar itu tak ditutup sempurna ada celah sedikit,dilihatnya ibunya sedang ganti baju. "busyet kepasar ibu juga gak pke cd.."joko sontak jd ngaceng membayangkan vagina ibunya yg telanjang bepergian kmana mana.Buru buru dia lari ke belakang ketika dilihatnya ibunya sudah selesai ganti baju.Mandi cepat dan menyusul ibunya di meja makan. "jok cd ibu km sembunyiin semua ya?"tanya ibunya ketika sarapan. "huk..Huk"Joko sampai tersedak saking kagetnya. "aduh kamu knapa,cepat minum air,ibu kan cm tanya"kata ibunya kuatir. "iya bu,habis joko suka kalo liat ibu ga pke cd"jawab joko terus terang. "kamu ini ada ada saja,ibu sebenarnya gak mau bicarakan ini tapi ibu harap kamu jaga rahasia ini,kamu tau kan maksud ibu" "jaga rahasia apa bu,soal celana dalam atau soal yg lain"jawab joko pura pura bloon. "cd dan terutama yang lain itu"jawab ibunya jengkel. "yang lain apa sih?" ibunya mendelik,matanya yang bulat tampak jengkel sekali,ia meletakan sendok di tanganya dan menjangkau telinga joko,menjewernya kuat2. "adouwh...Ampun bu"teriak joko kesakitan.Tp rupanya sumini ibunya tak mau melepaskan dan berbisik di telinga yang dijewernya: "awas kalo ada yang tau kamu ngentot ibumu sendiri" "iya bu pasti"jwab joko cengengesan sambil menggosok telinganya yang terasa panas. "nanti setelah makan bantu ibu kirim makanan buat orang orang yang kerja di sawah" "yahh..Knapa sih kita gak bs sehari saja santai berduaan buk"keluh joko sambil meneguk gelas air di tanganya. "kalo mau makan ya kerja jok,lagian aku ibumu bukan istrimu"jawab ibunya ketus.Joko hanya cengengesan,smbil membereskan piring kotornya. "ibu tambah cantik kalo marah."bisik joko sambil menepuk pantat semok ibunya... 2 rantang besar harus joko bawa menyusuri pematang sawah,cukup berat karena memang ada 8 orang yang harus dikirim makan.Ibunya berjalan di depanya dengan membawa sekresek besar krupuk,berjalan dibelakang ibunya punya keasyikan sendiri buat joko,pantat ibunya yang semok bagai mengundang untuk dijamah, meski dibalut kain, bongkahan itu terlihat bulat dan padat karena memang pematang sawah, adalah sarana fitnes ibunya setiap hari.Setelah berjalan hampir 15 menit sampai juga joko di sawah milik ibunya.Ada sebuah dangau di tengah tengah hamparan sawah yang baru ditanami itu, "aduh..Pegel tanganku bu"kata joko sambil menaruh bawaanya di lantai dangau yang terbuat dari bambu.Ibunya tak berkomentar ia melepas kain penutup kepalanya berdiri di pematang dan melambaikan kain itu ke 8 orang yg bekerja.Jarak mereka cukup jauh sekitar 300meter,salah seorang dari mereka membalas lambaian itu. "kok mereka gak langsung kesini buk?"tanya joko. "kan belum jam ngaso jok"jawab ibunya singkat sambl melepas jaket dan kini tinggal daster tanpa lengan.Semilir angin meniup rambutnya yang panjang sepunggung.Joko terlihat takjub dengan kecantikan matang ibunya. "ibu cantik banget"bisik joko sambil merengkuh pundak ibunya. "ibu sudah tua jok,teman temanmu kan banyak yang lebih cantik" jawab ibunya berusaha dengan lembut melepas pelukan joko.Tp joko yang memang sudah kebelet dari td tak mau menyerah begitu saja,susu ibunya yang bulat montok itu segera jadi sasaran berikutnya.Apalagi ibunya tak pke bh,Diremasnya lembut..Dan sentuhan ringan di putingnya.. "mereka bisa melihat kita nak..Ehh"lenguh ibunya..Rupanya remasan dan pilinan joko membuat ibunya salah tingkah juga..Joko dapat merasakan puting ibunya perlahan mengeras di jari jarinya. "mereka jauh buk,tak akan tau."bisik joko sambil menjilati telinga ibunya.Ibu joko menggigil tulang tulangnya terasa lemas mendapat serangan serangan nikmat dari anaknya.Perlahan dan lembut joko membaringkan ibunya di dangau bambu itu..Sejenak mengagumi kecantikan alami ibunya,mata yang teduh nan sayup,hidungnya yang bangir runcing dan mulut dengan bibir penuh nan sexy.Lembut joko mengecup bibir itu..Terasa manis dan bergetar.. "cium ibu nak"bisik ibunya parau..Joko tersenyum..Seperti magnit bibir mereka bertemu dalam ciuman panjang liar..Kecipak liur mereka seolah irama dahaga panjang yang menuntut pemuasan.. "waktunya gak banyak nak,cepatlah."ucap ibu joko terengah engah,ia menyibakan kain yang dipakaianya,membuka lebar kakinya dengan lutut setengah dtekuk.Joko ya sedang duduk di sbelahnya takjub dibuatnya,..Dengan gemetar ia meraba vagina ibunya yang terasa membara basah. "cepat nak,matahari sbentar lg di puncak "kata ibunya sambil menarik joko agar menindihnya.Segera joko menindih ibunya,byangan untuk melumat dan mengemut itil ibunya dibuangnya,karena kontolnyalah kini yg harus dipuaskan.Dengan lembut diusap usapkanya kepala rudalnya di mulut vagina ibunya yang basah kuyup. "buruan masu.,auhhhg.."ibu joko tak meneruskan kata katanya..Matanya mendelik.. karena tiba tiba kontol anaknya menerobos masuk dengan keras dan mengaduk rahimnya.2 kali joko ngentot dengan ibunya,ini yang ketiga dan yang pertama kali dia bisa memasukan kontol sedalam dalamnya dengan posisi sempurna.Sejenak dihayatinya jepitan kuat nan lembut dari vagina ibunya. "tempekmu uwenak buk"bisik joko di telinga ibunya. "kocok nak"pinta ibunya "pelan apa kenceng?" "kenceng" tanpa ba bi bu joko langsung mengayuh kontolnya cepat dan brutal..Dangau itu sampai bergoyang goyang dibuatnya.Ibunya menggelinjang dan mulai menceracau tak tahan dengan nikmat di selangkanganya. "anak eedian ibu'e dewe dientot...Oouhh enak'e kontolmu nak.."jerit ibunya sengau dan porno..Joko takjub dengan sisi lain ibunya yang baru dikenalnya ini,dengan bertumpu di telapak tangan joko dapat mengagumi wajah cantik ibunya yang dalam lautan birahi..Sementara kontolnya tanpa henti mengebor vagina ibunya.Sampai akhirnya tangan ibunya merangkul tubuhnya erat,kedua kakinya mengait hingga joko tak bisa mengocok kontolnya..Vagina ibunya terasa hidup,melumat,menjepit dan menyedot kepala kontolnya,serta luapan lahar hangat terasa begitu nikmat..Joko tak kuasa bertahan lagi dan peluru peluru lendirnyapun membombardir rahim ibunya.. Keduanya masih berpelukan dalam nikmat,sisa sisa orgasme begitu indah dan nikmat,sampai joko melihat rombongan d kejauhan yg bergerak mendekat. "bu mereka dah jalan kemari.. "bluk" joko melemparkan hapenya ke bantal,hape cina kecil mungil sebesar korek api gas itu masih berbunyi ribut. "cewek gatel"umpat joko pelan,sudah 2 hari ini,murni teman sekelasnya ganggu dia dengan miskol miskol yang bikin jengkel,cm gara gara joko jarang bals smsnya."tut..Tut" joko meraih lg hapenya dan membaca sms yg masuk,dari dirgo tman sebangkunya yg mengajak ke kota untuk beli ban baru motornya.Stelah membalas "ya" joko mencolokkan hape ke cas dan keluar kamar.Jam dinding masih jam 8,sekolah hari ini libur karena guru guru ada rapat di kecamatan. "anak ibu ya,mentang mentang libur bangun jam 8"omel ibunya yang masuk pintu belakang,rupanya habis mandi.Tubuhnya hanya ditutup handuk setengah paha dan setengah susunya. "gak tiap hari aja buk"jawab joko cengar cengir sambil menikmati suguhan mulus tubuh ibunya. "mandi dulu sana,nti sarapan bareng"kata ibunya sambil masuk kamar.Joko sendiri ogah ogahan berjalan ke kamar mandi. 15 menit kemudian joko dan ibunya sudah duduk bersama di depan meja makan. "eh nak nanti antar ibu di kelurahan ya"kata ibunya di sela sela makan. "waduh aku dah janji ma dirgo mau beli ban,emang jam berapa buk?"jawab joko sambil memandangi bibir sexy ibunya yang sedang mengunyah nasi. "nanti jam jam 10 gtu,masa kamu lebih mentingin temanmu daripada ibumu sendiri"kata ibunya galak, "bukan gitu buk..Iya nanti belum jam 10 aku pulang"joko buru buru menghabiskan sarapanya. "eh biar joko yg bw ke belakang buk"ucap joko ketika melihat tangan kanan kiri ibunya yang mengangkat piring kotor bekas sarapan. "udah gak papa"tapi joko sudah di belakangnya dan mengambil piring di tangan kanan dan kirinya di posisi ini memungkinkan joko untuk menggesekkan kontol dalam kolornya ke pantat ibunya.Meski sekejap gesekan itu joko cukup senang,pantat ibunya emang selalu menggairahkan.Dengan cengar cengir dia bawa piring piring itu ke belakang. "dirgo ada di depan tu"kata ibunya ketika joko selesai cuci piring sarapanya.Di depan teman sekelas, sekaligus tetangganya sudah menunggu sambil mainan 2 hp di tangan kanan kirinya. "aku pinjem hapemu sehari aja go"kata joko "emang hapemu kemana jok?" "ngedrop batrenya,si murni miskol terus dari smalam,mau bals biar tau rasa" "haha kan dah kubilang,murni suka kamu..Kamu aja jual mahal,bawa nih yang butut,batrenya ful,tp kartunya copot dulu" "ok sip"joko menerima hp dan mencopot kartunya. "berangkat sekarang yuk,ibukku suruh antar ke kelurahan nanti,ni kunci motornya km yg joki"ucap joko sambil melempar kontak motor ke arah dirgo. "buk joko berangkat!"teriak joko dari ambang pintu.Ibunya tergopoh gopoh keluar di tanganya ada beberapa lembar kertas. "hati hati ya,dirgo belum jam 10 harus pulang,penting!"teriak ibu joko galak. "iya bulek"jawab dirgo kecut,"ibumu galaknya gak ilang ilang jok," "emang,eh nanti mampir ke apotik" "mau beli apa?" "obat" "obat apa?Siapa yang sakit" "sakit galak ibuku biar sembuh" "sarap lu"umpat dirgo,motornya meraung dan jalan kecil ditengah sawah itu diterjangnya dengan kecepatan tinggi "hampir jam 10,ni anak belum pulang"sumini ibu joko gelisah menunggu.Surat tanah untuk 5hektar sawahnya sudah 6bulan yang lalu dia urus,tapi baru kemarin ada kabar dari pak lurah bahwa surat suratnya sudah kelar.Dilihatnya lagi jam dinding kurang 10 menit,sumini sudah rapi dengan hijab hijau gelap kesayanganya,dirabanya bokongnya yang terasa isis karena tak ada celana dalam yang membalutnya.Sebenarnya sumini sudah tau kalau smua cdnya disembunyikan anaknya di bawah kolong ranjangnya,tapi dia pura pura tak tahu,entah kenapa ada sensasi yang mendebarkan bila keluar rumah tanpa celana dalam. "brum..Brum"terdenga suara motor berhenti di halaman depan,bergegas sumini keluar dan mendapati anaknya yang baru datang. "tumben,tepat waktu jok"kata sumini. "iya kan mau kencan sama ibuk..Hehe" "ngaco..Ayo buruan berangkat"ucap ibu joko. "bentar buk,tak ambil hape di kamar"jawab joko sambil bergegas masuk rumah.Sumini ibu joko kemudian mengecek lagi surat surat yang ada di tasnya. "ayo buk,dah siapkan?"tanya joko yang baru keluar kamar. "udah.. ayo" jalanan desa itu kecil dan berlubang,aspal yg melapisinya sudah lepas disana sini.Kantor kelurahan lumayan jauh juga,santai saja joko menjalankan motornya,jalanan yang berlobang memberi keasyikan sendiri,setiap mengerem akan ada sentuhan gunung kenyal ibunya di punggungnya.Apalagi ibunya yg dibonceng menyamping berpegangan erat di pahanya,sebentar saja kontolnya sudah tegak berdiri.Tp keasyikan itu harus berakhir ketika halaman kelurahan telah terinjak oleh ban motornya. Suasana terasa sepi keti joko dan ibunya memasuki ruangan kantor,hanya ada seorang wanita berumur dengan kacamata tebal yang sibuk dengan sebuah buku besar,bu minten,dia adalah salah satu staf di kelurahan. "pak lurah ada bu minten?"tanya ibu joko sopan. "eh..Bu sum..Silahkan bu."jawab bu minten."pak lurah sedang keluar,tapi tadi sudah pesan,kalau bu sum datang suruh nunggu di ruanganya,sebentar biar saya telpon" Kelurahan itu sebenarnya hanya satu ruangan yang disekat sekat dan tentu saja ruangan khusus pak lurah adalah yang paling nyaman,sebuah meja dengan sebuah kursi jati berspon empuk untuk sang penguasa dan 2 kursi besi berlapis spon tipis untuk tamu.Joko dan ibunya duduk berdampingan,joko sejenak memperhatikan ruangan itu,sepi,sebuah kusen dengan kaca hitam memungkinkan orang yang dalam ruangan bisa tahu kalau ada orang yang akan memasuki ruangan itu.Joko terlihat gelisah. "kamu kenapa jok,kok gak tenang gitu?"tanya ibunya. "wc sbelah mana buk?Kbelet pipis"jawab joko. "bilang dari tadi kenapa,disebelah kiri bu minten tadi,masuk aja kesitu"sumini yang memang sudah sering ke kelurahan jadi dia hapal ruang ruang di kelurahan. "bentar ya buk"jawab joko cengengesan,sambil bangkit disempatkanya sikunya menggesek sisi luar susu ibunya. Sepeninggal joko sumini lalu membuka tas dan menyiapkan surat surat yang mungkin nanti dibutuhkan.Taklama joko udah kembali lagi. "kok cepet jok?"tanya ibunya "ngapain juga lama lama di wc,enakan disini..Ada ibuk"jawab joko asal,masih dengan cengengesan khasnya.Sumini tak menjawab ucapan anaknya ia nampak sibuk dengan kertas kertas di tanganya.Joko memperhatikan ibunya yang terlihat serius di sampingnya..Matanya yang lebar bening,hidungnya yang bangir,pipi putih nan halus..Dan bibir penuh bergincu tipis..Joko benar benar mabuk dengan kecantikan ibunya. "hoaamms" joko pura pura mengantuk,"bosen buk.." "tunggu saja,paling juga gak lama"jawab ibunya.Joko tak menjawab,ia menelungkupkan kepalanya di meja berbantal lengan kananya.Dibawah dilihatnya paha ibunya yang terbungkus pakaianya,kain yang halus membuat bulatan paha itu begitu menggoda dan joko yakin di pangkal paha itu tak ada celana dalam yang membalut sesuatu yang indah itu.Perlahan joko menjamah paha ibunya..Ada getar lembut rupanya ibunya terkejut dengan sentuhan itu.Perlahan nan lembut joko mengusap usap paha ibunya.Tak ada omelan atau teguran dari ibunya..Joko dengan hati hati menarik keatas rok ibunya yang lebar hingga keatas lutut.Ada desah lembut ibunya ketika joko mengusap usap paha ibunya yang terasa lembut dan halus di jemarinya. Sumini menggelinjang lembut,ia selalu tak tahan bila pahanya dibelai seperti itu,dilihatnya joko yang telungkup berbantal lengan,dilihatnya pintu dan jendela kaca,kletak- kletak suara mesin tik manual di ruang sebelah menandakan penghuninya sedang sibuk..Sumini bergetar jari jari itu kini di selangkanganya,mengusap dan merayapi rambut halus di situ. Joko pun jd semakin berani pelan dibukanya paha ibunya semakin lebar,usahanya berbuah hasil juga ibunya pelan tapi pasti juga membuka kakinya lebar dan semakin lebar,rok itu kini menjubal di bawah perut ibunya,joko kini dapat melihat dengan jelas vagina ibunya,begitu gemuk dengan belahan merah sedikit kehitaman,ingin rasanya joko langsung menyosor dan menghisapi itil yang terlihat menyembul itu,tapi itu melanggar aturan tak tertulis dan tak terucap dari ibunya.Joko paham dan patuh aturan itu.Jarinya menyentuh daging sebesar kacang itu,ada gelinjang lembut ibunya.Jari jari joko dengan lembut terus mengusap dan perlahan tenggelam di kehangatan lembut nan basah. Sumini menggigit bibir berusaha menahan rintihan nikmat yang ingin terlontar,sentuhan sentuhan itu membangkitkan birahi terliarnya,matanya tetap siaga memperhatikan jendela kaca. "kepalang basah..Owh enaknya tempekku.. "bisik hatinya..Dan tanpa ragu sumini membuka lebar lebar pahanya.Jari2 itu kini bergerak keluar masuk di lubang peranakanya.Bercinta di situasi yang tak tepat memang memabukan,setiap gesekan jari joko dalam vaginanya membuat saraf sarafnya meregang nikmat,sumini mendaki puncak nikmat itu dengan bantuan jari2 anaknya .Dia begitu kecewa ketika jari2 itu dicabut dari kedalaman peranakanya.Dilihatnya anaknya memasukan tanganya ke saku celananya. "kasian dia pasti ngaceng banget"bisik hati ibu joko yang mengira anaknya sedang memperbaiki letak kontolnya yang nekuk dalam celana.Kembali dia memperhatikan jendela kaca dan tetap siaga kalau kalau ada orang masuk.Dan..Nikmat itu kembali membelainya..Sesuatu yang licin..Hangat..Begitu nikmat keluar masuk di lubang peranakanya. "iya pak bu sum di dalam" ibu joko tersentak,itu suara bu minten,dan kemudian terlihat sosok pak lurah dari jendela kaca.Sontak sumini menutup pahanya dan menurunkan rok panjangnya menutupi kaki.Tapi ada yang mengganjal dalam vaginanya dan itu bukan jari jari anaknya yang kini sedang mengelap jari tangan di celana yang dipakainya. "astaga..Apa yang ada dalam tempekku"jerit ibu joko dalam hati,panik mulai menyerangnya tapi dilihatnya joko tenang tenang saja seolah tak terjadi apapun. "wah maaf lho bu sum sudah lama nunggu,ada survey PNPM td,rumah mbah noko dapat bantuan"kata pak lurah sambil menyalami kedua tamunya."kamu gak sekolah jok?Libur tah?"Tanya pak lurah pada joko. "libur pak,ada rapat guru guru"jawab joko. "lho berkas berkas ini kenapa dibwa lagi bu sum,kan suratnya sudah jadi,bu sum tinggal tanda tangan saja"ucap pak lurah. "siapa tau dibutuhkan pak.."jawab ibu joko yang masih panik dengan sesuatu di dalam vaginanya.Dilihatnya joko yang acuh tak acuh mengeluarkan hape dari kantongnya,dan mulai asyik dengan benda kecil itu. Pak lurah mengeluarkan beberapa lembar kertas dan sebuah buku besar, "bu sum tanda tangan disini..Disini..Disini"pak lurah menunjukan mana mana yang harus ditandatangani sambil menyodorkan pulpen.Sumini menerima pulpen itu dan mulai memberi tanda tangan di tumpukan kertas di depanya,baru juga satu tanda tangan dibubuhkan sebuah serangan dahsyat melanda vaginanya,getaran yang kuat dari sesuatu di dalam vaginanya membuatnya terhentak saraf saraf yang td tertunda klimaxnya menggeliat mendapat jalan menuju puncak itu.Sumini menggenggam erat pulpen itu erat erat..Titik titik keringat mulai terlihat di keningnya dan serr...Serrr...Orgasme itu datang,sumini meluruskan kakinya,jari jari kakinya menekuk..Kejang dan tegang. "bu..Bu sum sampeyan sakit?"tanya pak lurah bingung melihat tingkah sumini.Sumini diam tak menjawab,matanya terpejam,getaran benda dalam vaginanya mengantarkanya ke puncak orgasme yang aneh,saru dan memabukkan dibawah tatapan bingung kepala desa.Beberapa detik kemudian getaran dalam vaginanya mereda,tapi ganjalan karena sesuatu dalam vaginanya terasa menyesak,perlahan ia membuka mata menatap pak lurah wajahnya merah campuran antara malu dan puas. "anu pak rematik di paha saya kambuh,jadi sakit sekali.."ucapnya beralasan sambil memijit pahanya di bawah meja,tanganya beralih ke paha anaknya dan mencubit paha joko kuat kuat karena gemes dan jengkel.Joko meringis menahan cubitan itu,walaupun sakit sekali dia yakin bekas cubitan itu pasti biru lebam. "kalau dah selesai kita cepat pulang saja buk,daripada kenapa kenapa disini"ucap joko pura pura khawatir. "oh iya..Ya..Ini tinggal beberapa yang perlu ditanda tangani,setelah ini surat suratnya bisa dibawa pulang"ucap pak lurah yang benar benar kuatir melihat kondisi sumini yang terlihat lemas.Ibu joko kemudian meraih pulpen dan mulai menanda tangani kertas kertas di depanya.Suasana hening pak lurah juga hanya menunjuk bagian yang harus di tanda tangani tanpa berkata kata,joko kembali tenggelam dengan hape butut ditanganya. "tinggal ini bu,buat dokumen di kelurahan."kata pak lurah sambil menyodorkan buku besar.Sumini menggeser buku itu dan menanda tangani di salah satu halaman ketika getaran itu datang lagi dan menggelitik vaginanya.Jarinya bergetar tanda tangan terakhir itu jadi tak karuan.Rasa geli di vaginanya tak tertahankan,seakan ada benda hidup di vagina nya,bergetar dan menggeliat di peranakanya.Sumini menggigit bibirnya dapat dirasakanya cairan kewanitaanya mengalir keluar membasahi belahan pantatnya. "bu sum kambuh lagi ya?"tanya pak lurah antara kuatir dan heran dengan perubahan ekspresi wajah sumini,sudah 20 tahun ia berumah tangga,ia ingat betul ketika istrinya terpuaskan birahinya maka ekspresi itulah yang muncul. "i..I..iya pak ."jawab sumini terbata bata sambil memejamkan matanya,rasa geli itu tak tertahankan.Nikmat yang aneh dan seumur hidup baru kali ini sumini merasakan.Pak lurah membereskan kertas di mejanya dan memasukkan surat surat di dalam map,antara kuatir dan takjub janda cantik didepanya ini diam diam membangkitkan birahinya. "sudah selesai bu sum,ini surat suratnya didalam map"kata pak lurah. "biar saya yang bawa pak "kata joko sambil mengambil map yang diangsurkan ke ibunya. "joko papah ibuk ya sakit sekali kaki ibuk"kata sumini sambil berdiri,dapat dirasakanya ada cairan hangat mengalir melewati pahanya. "mas joko ambil motornya saja biar bapak yang bantu ibu."tawar pak lurah.Joko sejenak memandang ibunya meminta persetujuan,ibunya mengangguk setuju meski berat joko beranjak juga keluar. "mari bu saya bantu"kata pak lurah sambil meraih pinggang sumini,alasan menyuruh joko sebenarnya memang pak lurah ingin dekat dengan janda bohay yang sering jd buah bibir karena kecantikanya.Perlahan sumini melangkah getaran itu berhenti sekarang tp sesuatu didalam vaginanya seakan tergesek gesek menimbulkan sensasi baru yang membuat saraf sarafnya bergetar nikmat,ia juga tak berani membuka kakinya lebar2 karena takut benda nikmat di vaginanya jatuh,walaupun sebenarnya sumini yakin benda itu tertanam dalam dan terjepit kuat vaginanya.Baru juga tiga langkah kaki sesuatu dalam vaginanya bergetar lagi.Sumini melenguh tubuhnya menggigil tangan kirinya merangkul erat tubuh pak lurah..Dan serr..Serr...Orgasme keduanya datang dan melemaskan sendi sendi kakinya.Sebagai laki laki matang pak lurah sadar apa yang dialami janda bohay itu adalah bukan karena sakit.Dengan takjub dipandangnya wajah cantik berkerudung,titik titik keringat nampak membasahi kening dan ujung hidungnya yang bangir,mata yang sayu,bibir yang setengah terbuka..Insting laki laki pak lurah menjadi liar tangan kananya yang merangkul pinggang bergerak ke atas dan meremas lembut susu sumini. Sumini melenguh,sentuhan itu terasa seperti ombak yang menghantam tegak karang puting susunya,ia tenggelam dalam lautan birahi tanpa menghiraukan apa dan dimana. "aduh bu sum knapa?"suara kuatir dari bu minten bagai petir di siang bolang,sontak pak lurah menarik tanganya dari susu janda bohay tersebut. "pahanya kena rematik bu,jadi sakit kalau dibuat jalan"kata pak lurah menjelaskan dengan kikuk dan canggung. "oalah kok bisa encok di kaki,sini saya bantu"dengan sigap bu minten memapah sumini,dengan tertatih tatih akhirnya sampai juga didepan pintu dimana joko sudah menunggu dengan motornya. Sumini lega sekali ketika pantat basahnya sudah duduk diatas motor,getaran dalam vagina itu kembali menggelitik merangsang saraf saraf dalam vaginanya yang semakin sensitif karena sudah 2 kali orgasme. "trimakasih pak bu,maaf sudah merepotkan,saya pamit dulu"ucap sumini lemah. "iya hati hati,mas joko pelan pelan saja motornya ya "jawab pak lurah. "iya pak..Mari "jawab joko,motornya kemudian berjalan lambat menyusuri jalan desa,ibunya di belakangnya merangkul erat pinggangnya tanpa berkata kata hanya sekali kali geliatan lembut dan rintihan pelan terlontar.Jalan yang bergelombang membuat sesuatu dalam vaginanya seperti hidup,benda dalam vagina itu berhenti bergetar hanya sebentar kemudian mulai bergetar lagi,sumini mendesah..Menggelinjang..Begitu geli..Begitu nikmat..Jalanan itu sepi dan sumini tak perduli lagi..Itilnya yang mengeras menuntut sentuhan digosok gosoknya dan melepaskan orgasme ketiganya. "aucchh..."desahnya keras.Joko merasakan jari jari ibunya mencengkram perutnya. "hehe.."joko tertawa kecil sambil nyengir kuda.Selang tak berapa lama motor nya sampai di halaman rumah,ibu joko segera turun dan bergegas masuk rumah..Apapun dalam vaginanya dia tak perduli.Dia hanya ingin berbaring di kasurnya yang empuk.Tubuhnya lelah.Sumini memejamkan matanya berbaring terlentang dengan kaki terbuka lebar.Tak lama kemudian joko masuk.Ibunya begitu menggoda dengan pakaian lengkap dan kerudung tapi kaki ter pentang lebar.Perlahan joko mendekat dan menyingkap rok ibunya sampai ke perut.Terlihat aliran dari lelehan cairan kewanitaan ibunya disebelah dalam paha mulus ibunya.Mulut joko tampak tersenyum ketika melihat benda mirip ujung balon keluar dari mulut vagina itu.Diraihnya dan dengan perlahan ditariknya benda itu yang ternyata molor terbuat dari karet,terdengar dengung dan getar lembut,agak panjang juga karena seret terjepit vagina gemuk ibunya,ternyata karet itu membungkus benda merah yang terus bergetar. "ploppp.."akhirnya keluar semua benda itu yang ternyata hape kecil milik joko yang terbungkus kondom rangkap 2,kondom itu joko beli di apotek saat keluar bersama dirgo,joko heran juga dia mengerjai ibunya hanya pas di kantor kelurahan,dengan menelpon hape dalam vagina itu yang sudah dia set getar bila ada panggilan.Penasaran joko merobek kondom pembungkus hape, "asem ternyata murni,dasar cewek gatel bikin gatel tempek ibuk"kata joko dalam hati.Joko meletakan hapenya di meja kcil sbelah ranjang,ibunya masih berbaring,mata terpejam,dan vagina terbuka merah basah,joko melorot celananya,melemparkanya ke lantai,kontolnya mengangguk angguk merasa bebas karena sesak ngaceng dalam celana.. Joko naik dan langsung menindih ibunya,kontolnya seakan bermata mencari lobang nikmat dan ""zleebb"" Malam terasa dingin menusuk tulang,hembusan angin yang bertiup terasa basah di lengan Joko yang tidak tertutup oleh sarung yang di pakai untuk membungkus tubuhnya.Malam ini malam ketiga sejak perselingkuhanya dengan bu Atikah dan selama 3 hari ini ibunya diam dan acuh sekali sikapnya.Joko sendiri tidak tahu apa sebab ibunya bersikap demikian. "Apa mungkin ibu tau ya,kalo aku ngentot bu Atikah?" pikir Joko, pertanyaan itu selalu muncul berulang di kepalanya. Joko sudah bertanya pada ibunya tentang sikap diamnya,tapi Sumini malah selalu menghindar dan akibatnya jatah ngentotpun tak didapatnya lagi,ini sudah 3 hari dan itu sungguh menyiksa buat Joko. Malam ini entah mengapa seakan tak ada makhluk hidup di sekitar rumah Joko.Hening.Sunyi.Pohon beringin tua di seberang jalan nampak mengerikan ditimpa cahaya redup sang bulan.Dahan dahanya yang rimbun nampak seperti sarang hitam dari ribuan demit.Joko bukan penakut ia tahu pohon itu angker,semua warga kampung juga tahu kalau pohon itu angker.Joko sendiri juga sering melihat dan mendengar di malam malam tertentu penghuni pohon itu menunjukan keberadaanya.Kadang suara suara menggeram atau sekelebat penampakan ngeri dari gendruwo berbulu di pohon itu.Joko menatap pohon itu dengan acuh,ia sedikit bergidik ketika angin dingin berhembus kencang yang membuat sekujur bulu di tubuhnya berdiri.Angin dingin itu seakan membungkusnya menciutkan nyali dan pikirannya. Joko merasa telapak tanganya berkeringat tapi matanya tetap nyalang menatap pohon besar di seberang jalan itu. "pett" lampu di teras rumahnya padam.Joko tersentak kaget.Ada perasaan ngeri yang menyuruhnya lari masuk rumah dan menutup pintu rapat rapat,tapi Joko bertahan dan tetap bertahan ketika 2 titik merah muncul di kerimbunan pohon itu.Antara ngeri dan penasaran Joko menguatkan nyalinya terus menatap 2 titik merah di gelap rimbun pohon tua itu.2 titik merah itu perlahan lahan mulai jelas menampakan wujudnya.Itu mata.Mata merah dari sosok raksasa berbulu,rambut gimbal,hidung besar,bibir tebal dengan seringai sangar menampakan deretan gigi sebesar genteng dengan susunan yang tak beraturan.Joko tersenyum kecil,begitu ia melihat wujud demit di depanya rasa takutnya malah sirna bersama rasa penasaranya,meskipun demit itu menjulang tinggi di depanya.Dari kecil hoby Joko yang suka ikut berbagai macam aliran pencak silat dan tenaga dalam membuatnya terbiasa dengan makhluk2 halus,sebangsa jin,gendruwo,mbak kunti dan kawan kawan. Joko meraba raba meja di sebelahnya mencari rokok eceran yang tinggal sebatang.Sedetikpun pandanganya tak lepas dari demit itu,gendruwo besar di seberang jalan nampak gelisah,mungkin karena salting manusia yang coba ditakut takutinya cuek saja.Dengan santai Joko menyulut rokoknya,pelan dihembuskanya asap rokok itu. "Maumu apa?" tanya Joko pelan dan datar tanpa nada mengintimidasi atau ketakutan.Gendruwo itu menggeram, "Aku melu koe ndoro(aku ikut kamu tuan)," "Gak kuat mbayari aku." jawab Joko santai tapi tetap tak sekejappun matanya berpaling dari gendruwo itu. "Aku gak jaluk bayaran Ndoro (aku gak minta bayaran tuan),"gendruwo itu menunduk memberi hormat,dan perlahan memudar dalam gelapnya malam. "leep" lampu teras itu tiba tiba menyala.Joko tersentak seperti tersadar dari alam mimpinya.Pohon beringin di seberang jalan nampak kokoh dalam kegelapan.Joko clingak clinguk matanya tertumbuk pada sebuah benda kecil yang tergeletak di meja.Sebuah cincin putih,perak, nampak kusam tergeletak begitu saja di atas meja. "Apa ini jelmaan gendruwo tadi?" pikir joko,ia memungut cincin itu ada aliran hawa aneh yang keluar dari cincin itu ketika joko meletakkanya di telapak tangan. "Masa bodolah," pikir Joko ia memasukan cincin itu di saku celana kolornya,masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu depan.Jam dinding sudah pukul 11 malam,iseng iseng joko menuju kamar ibunya yang terlihat pintunya tertutup rapat. "Asem..Dikunci lagi," sungut joko kesal dengan pintu kamar ibunya yang terkunci.Dengan gontai Joko menuju kamarnya.Diluar sangat dingin tapi karena memang terbiasa tidur telanjang dada Jokopun melepaskan kaosnya,narsis dulu depan kaca lemari sambil bergaya ala Ade Ray yang mamerin ototnya,Joko cengengesan sendiri,orang badanya kerempeng macam seng karatan. "Aku keren ternyata..Kerempeng Entek entek'an..Hihi..Woy apa neh?" keasyikanya di depan kaca terganggu dengan getar lembut di celana kolornya.Joko mengambil cincin di sakunya yang terasa hangat. "Kayaknya emang pas di jariku," pikir Joko,ia memakai cincin itu di jari manisnya,dan memang pas dan nyaman sampai ia melihat kaca lemarinya. "Astaga naga.." jerit Joko terkejut sampai terlonjak dan jatuh ke belakang dengan pantat mencium lantai kamarnya,Joko memegangi pantatnya yang terasa ngilu,pelan pelan ia bangkit dan mengintip ke kaca lemari,kosong...Tak ada siapapun,joko bangkit dan bersorak girang ketika melihat bayangan celana kolornya di dalam kaca lemari,hanya kolor yang ada di kaca itu,wujud joko tak nampak,cincin itu membuat Joko bisa menghilang.Joko melepas kembali cincin itu,bayanganya muncul kembali,dipakai lagi,menghilang lagi,dilepas muncul lagi.Pake,lepas,pake,lepas sampai ia benar benar yakin.Sambil cengengesan ia membaringkan tubuhnya di kasur,cincin itu ditaruhnya dibawah bantal.Sebuah rencana muncul di kepalanya sampai rasa kantuk membawa pikiranya ke alam mimpi. ****** Pagi menjelang,ribut kokok ayam membuat Sumini harus terbangun dari lelap tidurnya.Seperti pagi pagi lainya ia akan segera sibuk dengan kegiatan di dapur,memasak air,mencuci beras. kemudian menyapu halaman depan,balik lagi ke dapur lalu menanak nasi.Asik dengan dapur tak terasa sudah jam 6. "Joko belum bangun juga,dasar pemalas," gerutu Sumini pada dirinya sendiri.Nasi telah siap tinggal bikin sambel,saatnya untuk bangunkan anak semata wayangnya.Sumini membuka pintu kamarJoko yang memang tak pernah dikunci,anak itu masih tdur dengan pulas dengan bertelanjang dada.Sumini sejenak terpaku di tonjolan besar di kolor anaknya,tapi pikiran kotornya segera dibuangnya,ia sudah mantap untuk menghukum anaknya karena sudah berselingkuh dengan Atikah. . "hei bangun udah siang!" ucap Sumini sambil menepuk nepuk pipi anaknya..Joko menggeliat,membuka matanya yang masih terasa sangat berat. "Masih ngantuk buk.."jawab Joko malas ketika dilihatnya ibunya masih berdiri di samping tempat tidurnya. "ayo bangun nanti telat sekolahnya!" jawab Sumini galak,ia bergerak ke arah jendela dan membuka kelambu yang menutupi jendela kaca itu,Joko mengerjap karena tertimpa cahaya matahari yang masuk lewat jendela yang kini terbuka.Sejenak matanya menikmati lenggok pantat besar ibunya yang berjalan keluar kamar.Begitu ibunya menghilang di balik pintu Joko bergegas bangkit mengambil cincin yang tergeletak dibawah bantalnya.Ia berjalan ke kaca lemari.Dengan berdebar debar ia menatap kaca itu dan pelan pelan ia memakai cincin jelmaan gendruwo dan... cling..Muka mesumnya hilang di bayangan kaca itu.Joko tersenyum puas melepasnya lagi,lalu menyambar handuk yang tergantung di paku yang menancap di pintu kamarnya.Sambil bersiul siul gembira ia menuju kamar mandi yang terletak di belakang rumah.Di dapur ia berpapasan dengan ibunya yang nampak heran dengan anaknya yang terlihat begitu bersemangat. Usai mandi mereka sarapan berdua.,nasi,sambel dengan lauk telur dadar,Sumini heran juga melihat Joko yang terlihat tergesa gesa makannya. "Kamu kenapa kok buru buru jok?" "Gak papa buk,janjian mau bonceng Dirgo,takut dia lupa nanti ditinggal." "Lha kamu gak bawa motor sendiri?" "Gak buk,Joko berangkat dulu" "Iya hati hati" jawab Sumini,ia lalu membereskan meja makan, mencuci piring dan peralatan dapur yang tadi dipakainya.Setelah selesai ia ke ruang tengah menyalakan tv dan bersantai sejenak, tubuhnya masih berkeringat jadi ia menunda dulu keinginan untuk mandi.Sumini berselonjor di sofa sambil menikmati berita di tv ketika sebuah usapan lembut terasa hangat di pipinya. "eh...!" pekik sumini kaget,clingak clinguk ia melihat sekeliling barangkali ada orang lain dalam ruangan itu. "Sum.." bisikan itu begitu jelas di telinga Sumini,tak ada orang lain disitu,bulu kuduk Sumini meremang,ia serentak bangun dan berdiri dengan punggung merapat ke tembok,matanya nanar dan ngeri menyapu seisi ruangan itu,dan memang tak ada siapa siapa. "Si..Siapa??" ucap Sumini terbata,tubuhnya serasa kaku tak bisa digerakkan akibat teror ketakutan yang melandanya.Hanya hening di ruangan itu,sampai sebuah remasan lembut di payudaranya membuat Sumini menggigil ketakutan. "ja..Jangan ganggu aku..si..siapa kamu?" tanya Sumini dengan suara bergetar,sejenak hening sampai sebuah hembusan angin hangat menerpa telinga Sumini. "Aku Parno suamimu Sum..Apa kamu lupa dengan suaraku?" makhluk tak berwujud itu berbisik lirih di telinga Sumini. "Ka kamu kan sudah mati lama kang,kenapa kembali?" bisik Sumini menguatkan hati. "Aku selalu disini Sum..aku mengawasimu..Aku tahu perbuatanmu dengan anak kita," bisik suara itu lagi,Sumini terkesiap,wajahnya pucat dan mendadak perasaan bersalah menderanya membuat lututnya goyah,ia terjatuh terduduk di lantai dengan mata sembab,ia terisak. "Ampuni aku kang..Aku khilaf..Ampuni aku kang.." Sumini terisak isak,bersalah dan ketakutan.Ia takut sekali apabila arwah suaminya marah dan menghukumnya. "Kamu istri setia Sum,aku juga gak marah kamu ngentot dengan Joko,kenapa menangis? Anggaplah Joko adalah aku suamimu ini" "Ta..Tapi dia kan anak kita kang?" tanya Sumini sambil menunduk,dalam hatinya terasa plong karena arwah suaminya tidak marah.Sumini merasakan tangan lembut di dagunya membuat ia harus menengadahkan wajah. "Joko darah dagingku Sum,layani dia seperti kau melayani aku,kamu bisa Sum?" bisik suara itu lagi.Sumini mengangguk, berbagai perasaan berkecamuk di hatinya.Sejenak hening lagi di ruangan itu sampai suara iklan tv mengagetkan Sumini dari lamunanya.Sumini nanar memandang sekeliling. "Kang Parno.." bisik Sumini memanggil makhluk tak berwujud itu,tapi tak ada sahutan.Ia bangkit dan mematikan televisi sekali lagi matanya menyapu seluruh ruangan itu,ia masih tak percaya demgan kejadian yang baru dialaminya.Sumini amat mencintai Parno suaminya,sejak kematian suaminya bertahun tahun yang lalu Sumini tak pernah berpikir untuk mencari pengganti.Kini setelah sekian lama pergi dia datang kembali dan itu membuat kegairahan baru dalam hati Sumini.Perasaan bersalah karena telah menjalin hubungan suami istri dengan Joko,anaknya,kini terobati dengan restu dari arwah suaminya. "Terima kasih kang Parno.." bisik Sumini pelan,tak ada takut lagi di benak Sumini,walaupun ia makhluk halus,tapi dia kan suamiku,pikir Sumini,langkahnya ringan melangkah ke belakang,menyambar handuk di jemuran dan masuk ke kamar mandi. "Bruanggkk!" Sumini keheranan ketika menutup pintu sedikit keras terasa seperti membentur sesuatu,daun pintu itu terbuat dari kayu dengan lapisan seng dan suara benturan itu cukup keras,ia mencari cari di bawah pintu barangkali terganjal batu,ternyata tidak ada,ia mencoba menutup pintu itu lagi ternyata mudah.Air jernih di bak mandi menyambut Sumini,dan segera ia lupa peristiwa kecil itu. ****** Joko mengusap usap jidatnya yang merah terbentur pintu,maksud hati ingin melihat ibunya mandi tapi kalah cepat masuknya dan kejedot pintu kepalanya. Ya benar,dari semua kejadian tadi Jokolah pelakunya,ia tadi tidak sungguhan berangkat sekolah,hanya ngumpet di samping rumahnya dan begitu ibunya di belakang ia masuk kamarnya,melepas baju seragamnya dan memakai cincin gendruwo untuk mengerjai ibunya. Sejenak joko memeriksa benjol di jidatnya akibat terantuk pintu kamar mandi lalu keluar rumah.Joko menunggu sebentar sampai ia mendengar suara pintu belakang terbuka dan tertutup,lalu masuk rumah dengan pura pura kepanasan. "Lho kamu kok sudah pulang nak?" tanya Sumini yang melihat anaknya di ruang tengah,ia baru saja selesai mandi dan hanya berbalut handuk.Buah dadanya terlihat menggelembung indah karena tertekan belitan handuk yang dipakainya.Joko tercekat pemandangan itu membuatnya harus menelan ludah. "A..Anu buk gurunya rapat.." jawab Joko asal,matanya kelayapan di sekujur tubuh ibunya yang setengah telanjang. "Itu jidatmu kenapa?Merah..benjol lagi..kenapa ini?" tanya Sumini kuatir sambil memeriksa jidat Joko.Joko diam tak menjawab ia asyik menikmati gelembung lembut susu ibunya yang begitu dekat di mukanya,basah dan harum lembut bau sabun begitu menggodanya. "Kenapa ini?Sakit ya?" tanya Sumini lagi,ia tahu anaknya sedang menikmati susunya yang setengah terbuka,rasanya bangga juga di usia yang tidak muda tubuhnya masih mampu memikat anak muda. "Gak pa pa buk,tadi kejedot jendela kelas," "Lain kali hati hati nak,ibuk tak ganti baju dulu," ucap Sumini,entah kenapa setelah ijin dari suara yang mengaku arwah suaminya,ia malah ingin selalu dekat dengan anaknya. "Iya buk,Joko juga mau ganti baju." Joko menunggu ibunya sampai masuk kamar,niat hatinya ingin mengintip tapi ditahanya karena Joko yakin nanti akan lebih dari sekedar ngintip.Akhirnya ia masuk ke kamarnya merebahkan tubuhnya sambil cengengesan membayangkan gelembung padat susu dan mulus paha ibunya yang tadi hanya tertutup handuk. "Jok..Eh kok kamu blum ganti baju?" Suara ibunya diambang pintu kamar membuyarkan lamunan jorok Joko.Ia gelagapan dan terbengong menatap ibunya yang bergamis biru dan kerudung biru muda,terlihat cantik dan anggun. "Ibuk mau kemana?" balas Joko balik bertanya. "Eh jok.. antar ibuk ke salon bude Nur ya,ibuk mau potong rambut dan cuci muka,ibuk pengen tambah cantik.."jawab Sumini agak malu malu. "Ibuk kan sudah cantik..."jawab Joko spontan karena memang menurutnya ibuknya memang cantik banget. "Ayolah Jok..rambut ibuk udah lama banget gak dipotong." "Iya deh.."jawab Joko ogah ogahan,gagal semua rencananya mau berduaan dengan ibunya.Bude Nur adalah sepupu Sumini,bapaknya adalah kakak dari ibu Sumini,ia mempunyai usaha salon satu satunya di desa ini,suaminya juga sudah meninggal 2 tahun yang lalu,bude Nur mempunyai 2 putri Nuri dan Nisa,dua duanya kuliah di kota.Rumah bude Nur lumayan jauh juga,Joko membawa motor dengan ibunya menempel mesra diboncengan. Rumah bude Nur tergolong kecil,mereka disambut bude Nur yang kebetulan baru saja membuka pintu salonya.Mereka berbasa basi sebentar kemudian masuk ke ruang potong rambut dan meninggalkan Joko bengong di teras.Joko mengeluarkan hape kecilnya dan melihat beberapa sms yang masuk dari teman sekelasnya . "woy ngapaen?" Sebuah suara perempuan mengagetkan Joko,Nuri anak bude Nur kini sudah duduk di kursi yang berbatas meja kecil dari kurs Joko.Nuri 21 tahun,tingginya tak lebih tinggi dari Joko,langsing,cantik dengan hidung mancung dengan mata dan bibir berkesan judes,memakai celana pendek jins ketat dengan kaos tanpa lengan warna merah cukup ketat hingga Joko bisa menduga kalau payudaranya tak terlalu besar tp terlihat kenyal.Ia kini asyik dengan tabletnya tanpa menengok sedikitpun pada Joko. "Gak kuliah mbak?"tanya Joko berbasa basi. "Libur" jawab Nuri singkat tanpa menoleh sedikitpun pada Joko,Joko kesal juga dibuatnya dengan sikap sombong gadis itu. "Mbak Nisa kemana?" tanya Joko lagi ia berusaha mencairkan suasana yang kaku dengan mengajak ngobrol. "Tauk..Udah ah males,nanya nanya terus dari tadi!" jawab Nuri ketus sambil bangkit dan ngeloyor masuk ke dalam rumah.Joko melongo dengan muka merah kata kata itu mengusik harga dirinya sebagai laki laki.Tanganya meraba cincin di saku celananya,dengan cermat ia mengamati situasi di sekitarnya,ada ruang kosong disamping kanan rumah yang cukup terlindung dari pandangan orang orang yang berlalu lalang di jalan.Joko merapatkan dirinya di tembok bersembunyi dari pandangan orang yang mungkin bisa melihatnya,dengan cepat memakai cincin gendruwo dan melepas semua bajunya.,kini ia tembus pandang tak terlihat lagi. Langkahnya menuju di ruang salon,bangunan kecil yang terpisah dengan rumah induk, dimana ibunya sedang potong rambut,masih lama,pikir Joko.Ia berlalu dari situ dan mulai masuk ke rumah,kamar depan diketuknya,tak ada reaksi dari dalam, Joko membukanya,kosong.Ia menghampiri kamar kedua,perlahan diketuknya, "tok.. tok.." "Siapa?" terdengar sahutan dari dalam,Joko berdebar,terdengar kletak kunci pintu kemudian pintu itu terbuka dan wajah cantik nan ketus melongok keluar.Kemudian ditutupnya lagi dengan keras ketika melihat tak ada siapa siapa.Joko garuk garuk kepala melihat kelakuan gadis cantik itu.Tak ada kesempatan untuk masuk tadi,ia mengetuk lagi kali ini agak keras ia ingin membuat emosi Nuri jadi tambah tinggi. "Tok..Tok..Tok!" "Brengsek!" terdengar umpatan dari dalam,dan tak lama wajah ketus itu muncul lagi,jelas sekali raut muka kesal dari wajah itu, ia keluar melihat kiri kanan kemudian melangkah ke ruang depan. Joko masuk ke kamar Nuri,kamar itu dicat orange lembut dengan beberapa poster artis korea di dindingnya,meja rias kecil penuh dengan alat make up,lemari pakaian besar,dan spring bed besar di sudut ruangan.Sebuah tablet tergeletak di atas kasur itu,Joko tersenyum lebar ketika memeriksa tab itu. "Ternyata galak galak juga hobi bokep," desis Joko sambil terkikik di layar tablet itu memang ada filem bokep jepang yang sedang di pause.Joko buru buru menjauh dari kasur ketika ia mendengar langkah kaki Nuri mendekat,si muka judes itu muncul,masuk dan langsung mengunci pintu kamarnya. "Pasti bocah ndeso itu yang ganggu,huh awas kalau ketemu," gerutunya kesal.Joko yang mendengar gerutuan yang ditujukan padanya hanya nyengir garuk garuk kepalanya.Nuri sudah naik lagi keatas kasurnya dan kembali asyik dengan filem bokep kegemaranya.Joko memperhatikan gadis molek di depanya,Nuri putih dan mulus pahanya,gadis itu mulai gelisah karena terbawa nafsu dari bokep yang ditontonya.Ia tidur terlentang dengan 2 bantal ditumpuk untuk mengganjal kepalanya ,tabletnya ada di atas perut,dipegang tangan kiri sedang tangan kananya lembut meremas remas susunya,joko jadi ngaceng tinggi di buatnya.. Nuri mulai tidak nyaman dengan pakaian yang dipakainya,birahinya menuntut penyaluran,ia meletakan tablet disamping badanya kemudian mulai melepas seluruh pakaianya dan dalam hitungan detik ia telah telanjang bulat.Joko menelan ludah tubuh mulus di depanya sungguh tanpa cela susunya bulat meski tergolong kecil dibanding punya ibunya,perut rata tanpa lemak dan lembah di selangkanganya ditumbuhi bulu bulu halus yang belum begitu lebat,Joko bergerak mendekat mencium aroma dari memek Nuri yang telah basah.Dengan satu jari disusurinya belahan memek Nuri dari atas ke bawah,gadis itu menggelinjang kegelian,serentak bangun dan memeriksa memeknya. "Apa ada semut ya?" gumam gadis itu,ia membuka belahan memeknya yang membuat joko menelan ludah melihat isi memek yang merah basah dan kelentit kecil yang mungil.Nuri kembali berbaring dengan posisi semula tapi kini tanganya berada di atas memeknya dan mulai mencari nikmat dengan mengusap usap itilnya yang mengeras dan bertambah besar,Joko sudah tak tahan lagi serta merta ia naik menindih tubuh molek itu,mengunci kedua tangan Nuri dengan menindihnya dengan kakinya tangan kirinya membungkam mulut gadis itu.Kini posisinya menduduki perut Nuri,gadis itu meronta dan menendang nendang tapi apalah artinya tenaga perempuan. "DIAM!" bisik Joko tapi cukup jelas terdengar dan dengan suara yang sengaja ia besarkan.Nuri serentak terdiam kengerian terbayang di matanya.Ia memang judes dan akan judes pada siapa saja, tapi sebenarnya Nuri adalah penakut,matanya membelalak dan bibirnya gemetar,terasa sekali di telapak tangan Joko. "Aku adalah jin,turuti kata kataku atau aku akan merasukimu dan membuatmu gila." gertak Joko dengan suara dibesar besarkan.Nuri menggigil wajahnya pucat pasi.ia berusaha mengangguk meyakinkan. "Kenapa kamu begitu jahat pada tuanku Joko?" tanya Joko dan Nuri jelas mendengar tapi tak dapat melihat asal suara itu,tanganya mulai sakit seperti tertindih benda keras.Ia hanya bisa ah uh karena sesutu menutup mulutnya,wajahnya terlihat panik karena kesulitan untuk bernafas.Joko perlahan melepas bekapan di mulut gadis itu tapi tetap bersiaga kalau kalau gadis itu berteriak minta tolong.Nuri terengah engah ia tak bisa bergerak tapi kepala dan kakinya masih bisa digerakan,ia pasrah, tak ada gunanya melawan,pikir Nuri. "Kenapa?" suara itu bertanya lagi. "A..Aku tidak tahu..memang sifatku buruk,a..aku mi minta maaf jin..a aku akan minta maaf pada tuanmu sekarang," jawab Nuri terbata bata. "Ha..HaHA..Memang kamu harus minta maaf..Tapi tidak sekarang,tuanku sudah menyerahkan dirimu kepadaku.." "Apa maksudmu jin?" kembali teror ketakutan mendera Nuri. "jangan sakiti aku.." Joko tak menjawab,jemarinya menjangkau susu mengkal dan ranum itu,meremas remasnya lembut dan mempermainkan putingnya yang kecil.Nuri mendesah geli dan nikmat,meskipun dibawah ancaman tapi ia tak memungkiri kalau payudaranya meras nikmat..Nuri dengan takjub memandang susunya yang bergerak gerak sendiri seolah ada tangan gaib yang meremas dan memberi nikmat di susunya.Nuri menggelinjang hembusan hangat terasa di lehernya..Kemudian sesuatu yang basah dan hangat terasa menyusuri lehernya. "Ouuh.."Nuri mendesah ketika merasakan sesuatu menindih tubuhnya,tanganya terbebas tak terasa sakit lagi.Nuri dapat merasakan suatu benda bergesekan dengan bibir memeknya, "ah itu kontol jin," pikir Nuri antara takut dan penasaran sampai sebuah bibir dan lidah yang tak terlihat menyerbu bibirnya,Nuri gelagapan,ia akhirnya memejamkan matanya dan merespon ciuman itu dengan nafsu,lidah mereka saling melilit,Nuri merasakan bibir bawahnya disedot sedot makhluk itu.Nuri serasa di awang awang, aneh dan menakutkan tapi sensasinya sungguh memabukkan,Nuri tahu memeknya telah basah kuyup. Nuri benar benar sudah takluk,ia membuka lebar lebar pahanya berharap kontol jin itu segera memasuki tubuhnya.Joko pun tak mau berlama lama,ia mengarahkan kontolnya di bibir memek Nuri,sejenak memandang gadis cantik di depanya,matanya terpejam,titik titik keringat di ujung hidungnya dan bibir yang bergetar. "Kamu cantik.." bisik Joko "Trima kasih.."jawab Nuri ada perasaan bangga di hatinya,Nuri menahan nafas ketika perlahan sebuah batang besar mencoba menguak bibir memeknya,Nuri sudah tak perawan,ia pun sering bersanggama dengan pacarnya,meskipun tak terlihat Nuri tahu kontol itu jauh lebih besar. "aduh...Uuh.."Nuri merintih ketika benda itu telah masuk ke memeknya,sejenak berhenti,masuk lagi,diam dan masuk lagi,Nuri merintih sakit tapi nikmat ia menaikan pantatnya ketika batang itu ditarik,ia merasa seakan seluruh rahimnya ikut tercabut. "Pelan pelan Jin..Aduh nikmatnya.." rintih Nuri tanpa malu malu,Joko tersenyum mendengarnya,gadis cantik itu sudah jatuh dalam irama birahinya dan pelan tapi pasti ia mengayuh memek rapat itu. "Aduuh..Oooh gila..Gede banget Jin kontolmu..Ouuuh enak tempekku jiiin..." Nuri mulai meracau dan tak lama gelombang itu datang..Kaki Nuri meregang tanpa malu malu tanganya memeluk erat erat tubuh kasat mata yang menindihnya dan melepas orgasme terhebat dalam hidupnya. "Akhu..Keluar...Ouuhh...." Nuri mengerang panjang tangannya dengan erat mendekap lawan mainya,memeknya berdenyut denyut menyemprotka cairan nikmat,dan tentu saja berimbas pada Joko yang kontolnya tertanam di vagina Nuri,"memek yang luar biasa.." batin Joko yang merasakan empotan memek Nuri,ia menunggu Nuri meresapi sisa orgasmenya.Kemudian mulai mengayuh lagi dan kini Nuri mulai mengimbangi genjotan Joko dengan ikut bergoyang menyambut setiap hunjaman masuk di memeknya.. "oooh..Uenake jin...Ooh lagi..Lagi..Ooh tidaaak.." kembali tubuh Nuri mengejang oleh orgasme keduanya,Joko tak membuang kesempatan itu puncaknya juga sudah dekat dengan cepat ia mengayuh kontolnya ketika Nuri orgasme dan memeknya mengempot empot kontolnya. Nuri membeliak menahan nikmat dari gempuran batang besar di vaginanya,sampai sebuah hunjaman terdalam dalam rahimnya dan laksana meriam batang itu memuntahkan bola cair panas dalam dirinya,Nuri merintih menggigit bibir bawahnya dan melepas orgasme ketiganya.Tubuh keduanya terhentak hentak melepas cairan nikmat.. Hening...Joko memandang wajah cantik di depanya,matanya terpejam dan nafasnya terengah engah,perlahan ia bangkit dan melepaskan batangnya dari jepitan memek itu.Gadis itu terlentang lemas dan pasrah. "Datanglah kemari kapanpun kamu mau..." bisik Nuri seakan pada dirinya sendiri.Joko tersenyum mendengarnya,ia menunduk dan berbisik di telinga Nuri. "Tentu,tapi ingat janjimu pada Tuanku" Nuri mengangguk,joko segera keluar dari kamar itu,di ruang tamu ia berpapasan dengan Bude Nur,perempuan 45 tahun tp tetap cantik dan modis.bulatan dadanya tampak lebih besar dari milik Nuri anaknya."Lain waktu aku akan nyoba kamu.."pikir Joko cengengesan sendiri, ia langsung menuju ke tempat dimana tadi ia melepas bajunya dan dengan cepat memakainya.Joko melepas cincinnya dan kini ia terlihat lagi lalu dengan santai menuju ke teras disitu ibunya sudah menunggu,penasaran juga ia karena ibunya pakai kerudung menutupi rambutnya. "Eh ibuk potong yang gimana?Kok pake kerudung lagi?" tanya Joko penasaran,ia takjub juga melihat perubahan wajah ibunya lebih mulus pipinya,alisnya juga rapi dan nampak segar menggemaskan. "Nanti di rumah juga tau jok," jawab Sumini sambil tersenyum penuh arti. "Ibuk tambah cantik loh.." puji Joko,Sumini tersenyum senang sambil mencubit kecil lengan anaknya.Mereka berdua lalu berpamitan pada Bude Nur. "Joko tunggu!"teriak Nuri. Joko menghentikan motornya padahal tadi sudah akan meninggalkan halaman rumah itu.Gadis itu nampak kusut seperti habis bangun tidur tapi masih terlihat cantik,dengan kepala tertunduk ia mendekat. "Jok maafkan aku ya,tadi sudah gak sopan," ucapnya pelan. "Sudah mbak gak pa pa,"jawab Joko santai. "Ada apa sih?Sodara kok bertengkar?" sahut ibu Joko menyahut. "gak papa buk cuma salah paham,"timpal Joko. "makanya Nuri dolan donk biar bisa maen sama Joko, nanti juga akrab,kalian kan sodara,"ucap ibu Joko lagi. "Iya bulek,"Jawab Nuri sopan. "Bener mbak aku kan juga pengen maen sama mbak," ucap Joko sambil mengedipkan sebelah matanya,sontak membuat Nuri tertunduk dengan muka merah. "Sudah ya Nur bulek pamit dulu, "I..Iya bulek hati2.." Motor Joko melaju perlahan di jalanan desa itu.Ibunya yang duduk terlalu ke belakang membuat setir Joko tidak nyaman. "Buk boncengnya pegangan Joko ntar jatuh," ucap Joko ketika melintas di sawah sawah.Sumini menurut ia bergeser maju dan merangkul perut anaknya,sehingga otomatis susunya menempel di punggung anaknya. "Begini ya?" tanyanya. "Siiip..Empuk buk,"Jawab Joko cengengesan. "Dasar!" celetuk ibunya sambil mencubit perut anaknya,ia tambah merapatkan pelukanya. Joko tersenyum....Pelangi pun bisa dibuat tanpa menunggu datangnya hujan.