Home » » Ibu Pura Pura Diam

Ibu Pura Pura Diam

Bangun pagi seperti biasa joko mash malas malasan di tempat tdur.Lamat lamat didengarnya suara denting alat dapur,"ibu",pikir joko sambil tersenyum. Belakangan ini joko sering memperhatikan ibunya.Hal itu bermula ketika joko tak sengaja melihat ibunya yang sedang ganti baju di kamarnya. "ternyata ibu gde bgt susunxa.."sejak saat itu joko selalu selalu curi curi ksempatan untuk melihat tubuh ibunya.Oiya joko masih kelas 2smu.Tinggal d sebuah desa yang cukup jauh dari kota,ibunya sumini sudah janda sejak joko kelas 4 SD.Ayah joko meninggal karena demam berdarah,meninggalkan sawah luas yang cukup bahkan lebih untuk makan dan kebutuhan sehari hari mereka berdua,ibu joko tergolong cantik,agak gemuk dg pantat bulat dan dada besar,dari kutang yang pernah joko lihat berukuran 38. Banyak yg naksir juga tp sumini selalu menolak halus dengan alasan bahwa dia sudah tenang hidup berdua dengan anaknxa. Seperti laki laki normal joko bangun dengan tenda di celana kolornya,males malesan bangun itu juga karena kebelet pipis.Dilihatnya ibunya sedang mengiris bawang di dapur,ibunya saat itu pake daster selutut motif batik dan yang membuat joko pnasaran adalah goyangan dadanya yg lepas tanpa terhalang.Sontak tenda di kolor joko tambah tinggi.Pelan pelan joko mendekat dan mengamati susu ibunya dari lengan daster yg agak lebar,terlihat gumpalan putih nan mulus pangkal susu ibunya. "eh joko bkin kaget aja,sana mandi dulu." "bentar bu"joko mendekat sambil memperhatikan pantat ibunya yg bergoyang ketika mengiris bawang. "lg masak apa bu?" "lg mau bkin sambel goreng buat sarapan kita."jawab sumini.Dia tau juga bahwa sebenarnya anaknya dari tadi memperhatikan tubuhnya.Dia sadar juga kalau akhir akhir ini joko sering memperhatikan dirinya.Sumini juga tau kalau joko sering berusaha ngintip dia waktu mandi.Awalnya sumini risih jg tp ketika suatu pagi dia mel hat tonjolan di celana joko ada rasa hangat yang aneh di dirinya.Telah lama sumini tak dijamah laki laki.Sbagai wanita normal sumini rindu belaian laki laki. "aku kan dah tua,knpa joko tertarik padaku?"tanya sumini dalam hati.Ada perasaan tersanjung.Tapi sumini juga sadar tak mungkin meladeni keinginan anaknya.Tp entah knapa pagi ini sumini secara spontan melepas bh dan ingin tahu reaksi joko. "ibu cpet banget ngiris bawangnya"ucap joko sambil mendekati ibunya. "kan udah biasa jok"jawab sumini dari sudut matanya ia dapat melihat betapa tonjolan di celana anaknya begitu tinggi seakan akan mau merobek kolor itu.Sumini gelisah rasa hangat itu terasa menggelitik selangkanganya. "ajarin ngiris bawang"kata joko sambil memepetkan badanya ke tubuh ibunya,kontan kontolnya yg dari tegang menyentuh pantat ibunya.Joko dah nekat dia benar benar gak tahan melihat tubuh bohay ibunya. "ada ada saja kamu jok,sudah mandi sana,keburu siang."ujar ibunya wajar seolah tak terjadi apa apa. "bentar aja bu pingin nyoba ngiris bawang,"ucap joko sambil memeluk ibunya dari belakang dan meraih pisau tangan ibunya yg pegang pisau.Tubuhnya yg lebih tinggi membuat ia bs melihat melewati pundak ibunya dan otomatis kontolnya menghunjam di belahan pantat ibunya.Sumini terhenyak,kontol itu terasa begitu panas di belahan pantatnya.Sejenak ia menikmati denyutan hangat itu,vaginanya seakan hidup,memanas dan sumini merasa cairan hangat membasahi..Lututnya terasa goyah..Tp ia berusaha bertindak sewajar mungkin. "sudah nak mandi dulu,"ucap sumini mengakhiri situasi aneh itu,mengambil irisan bawang dan keluar dari pelukan anaknya.Joko masih berdiri mematung ketika ibunya bergeser otomatis kontolnya tergesek kuat di pantat ibunya dan tanpa dapat ditahan kontol culunnya yang terburu nafsu memuntahkan cairan yg membasahi celana kolornya. "oooh..enaknya"lenguh joko. "buruan mandi jok,udah siang!"hardik sumini. "i..Iya bu"bergegas joko kabur ke kamar mandi. Tak ada yang berubah sejak kejadian pagi itu,ibunya tidak marah dan joko tambah berani untuk curi curi kesempatan untuk melihat atau menjamah 8tubuh ibunya.Tapi yang pasti ibunya akan marah jika joko bertanya atau membicarakannya.Seperti minggu lalu ketika pulang sekolah joko melihat ibunya pake daster pendek dan jelas jelas joko tau tak ada cetakan celana dalam di pantat ibunya. Iseng joko nyeletuk: "ibu gak pke cd ya" ibunya diam tak menyahut,tapi tak lama kemudian masuk kamar dan keluar lagi dengan daster panjang semata kaki.Tak ada komentar dari ibunya,tak ada omelan karena marah.Tp joko jd tau dia harus jaga mulutnya. Siang terik bgt ketika joko pulang sekolah,bergegas ia masuk rumah setelah parkir motornya di teras. "bu joko pulang!"teriaknya "iyaa..Ganti baju trus makan"sahut ibunya dari belakang.Joko ganti baju cepat2 trus ke belakang. "ibu dmana sih!?"tanya joko stengah berteriak. "wc jok..Buang air." deg... Joko tersenyum,wc itu terletak agak jauh melewati tempat jemuran di belakang rumah.Bangunan 1x1,5 meter dengan pintu seng dan 2 hari yang lalu joko telah melubangi pintu seng itu tepat di tengah setinggi lututnya. Tak berapa lama joko sudah jongkok di depan pintu wc itu,joko tak terlalu peduli bahwa ibunya pasti akan tau kalo dia sedang mengintip,pelan2 matanya ditempelkan di lobang pintu itu.Jleeeg..Jantung joko serasa berhenti,lututnya serasa goyah,kerongkonganya kering tepat dihadapanya vagina ibunya merekah,merah dan basah.Joko tak tahu pasti bagus atau tidak vagina di depanya ini yang jelas vagina itu terlihat tembem dengan sepasang bibir tebal,joko bahkan dapat melihat jelas itil ibunya yang sebesar kacang tanah..Dan hai lobang kecil itu mengeluarkan air...Srrrr...Kencang sekali aliran air itu,rupanya ibunya lg pipis.Jembut ibunya rupanya juga dipotong pendek dan rapi. Joko buru buru bangkit dari depan wc ketika melihat ibunya sudah cebok,setengah berlari ia masuk rumah sambil memegangi otongnya yang ngaceng dari tadi tapi belum sempat membetulkan posisinya hingga nyangkut di cdnya.Buru buru masuk kamar joko lalu melepaskan clana kolor dan cdnya.Kontol 15 sentimeternya berdiri tolol dan manggut manggut.Didengarnya ibunya masuk dan menutup pintu belakang.Joko masih berdiri bengong dengan kontol tegang menghadap pintu kamarnya.Sesaat kemudian: "sudah makan jok?"tanya ibunya sambil melongokan kepala di pintu kamar.Walaupun sekilas joko dapat melihat kalo ibunya juga melihat kontolnya yang ngaceng. "be..belum bu"jawab joko canggung. "salin baju,ibu ambilkan makan"ibu joko menutup pintu kamar kembali.. "yess..Akhirnya ibu tau kalo kontolku gede"sorak joko dalm hati.Dipungutnya celana kolornya.Dipakenya dan dengan tenda tinggi di selangkanganya ia menghampiri meja makan.Dilihatnya ibunya sedang mengambil nasi dari bakul. "segini cukup nak?"tanya ibunya sambil memperlihatkan sepiring nasi di tanganya.Joko buru buru mendekat,cukup dekat sehingga ujung tenda kolornya menyentuh pipi pantat ibunya. "lele apa ayam?"tanya ibunya lagi. "lele."ibunya menjangkau lele di tengah meja,momen itu dimanfaatkan joko untuk menggesek gesekan kontolnya di belahan pantat ibunya. "nih makanya,habiskan ya.." "iya" ibu joko kmudian beranjak mengambil remot tv dan naik ke dipan.Ruang tengah itu memang cukup luas,selain meja makan ada tv dan dipan kecil.Ibu joko suka duduk atau tduran nonton tv dsitu. "jok abis makan kalau kamu mau keluar,pintu depan tutup ya..ibu ngantuk." "ya bu."jawab joko sambil memasukan suap terakhir nasinya,ia lalu membawa piring kotorny ke dapur dan kembali ke ruangan itu lagi. "katanya ngantuk..Kok belum tdur bu?..Geser dlkt dong " "filemnya bagus..Kamu yg nempel dinding jok,ibuk lagi liat tv" joko merayap naik ke dipan dan memeluk ibunya dari belakang.Ibunya yang tidur miring menghadap tv tampak serius dengan layar tv 21 inchi itu. "filem anak sekolah,kok ibu suka?"celoteh joko. "sudah diam..Critanya bagus."hardik ibunya.Ranjang itu sempit joko memeluk erat perut ibunya.Kontan saja kontolnya yg tadi sempat layu jd tegang lagi sekeras kayu.Iseng iseng joko meraba raba paha ibunya.Menunggu reaksi dari ibunya tp ibunya tetap serius dengan tv.Pelan pelan joko mengusap usap paha ibunya dan menarik daster ibunya senti demi senti ke atas.Joko hampir terlonjak kegirangan ketika daster itu telah sampai di pantat ibunya. Tidak ada cd disitu.Joko beringsut sedikit melorot celana kolornya,bergerak ke atas hingga kontolnya tepat di belahan vagina ibunya. Pelan pelan joko mulai menggesek gesek belahan pantat ibunya.Dia masih ragu untuk memeluk ibunya lagi.Jadi dengan berpegangan pada kepala dipan joko menggesek dinding luar vagina ibunya.Kebisuan menyelimuti mereka berdua,joko dengan susah payah terus menyodok untuk masuk ke vagina ibunya.Mungkin menyadari kesulitan anaknya,ibunya sdikit bergerak dan menekuk satu kakinya. Cleep..Joko merasakan kepala kontolnya di jepit gumpalan hangat nan basah. "ooh semilyar dolar rasanya"pelan tapi pasti joko mulai memasuki tubuh ibunya dalam dan smakin dalam.Awalnya memang seret dan jepitan vagina ibunya begitu kuat,tp rupanya pelumas dari vagina ibunya makin banyak hingga joko dengan mantap memompa dengan nikmat.Setelah hampir 5menit joko merasakan jepitan yg luarbiasa kencang,joko dapat melihat tangan ibunya meremas remote tv di tanganya,tp remasan dan kedutan vagina ibunya lebih luar biasa,joko tak mampu bertahan lagi dan dengan kuat kontolnya menyemburkan cairan kentalnya di dalam vagina ibunya. Joko terengah engah lelah dan nikmat kontolnya menyusut kecil dan keluar dengan sendirinya dari jepitan vagina ibunya. "ibu mau angkat jemuran jok,nanti keburu sore."ujar ibunya santai tanpa beban seolah tak pernah terjadi apapun. "Buk joko pulang nih!"teriak joko ketika memasuki ruang tamu rumahnya,sejenak ia heran juga ada beberapa puntung rokok di meja rumahnya.Selama ini gak ada yang merokok di rumah ini. "ibu di belakang jok,kamu ganti baju dulu,"sahut ibunya.Joko dengan cepat ganti baju kaos singlet dan celana kolor tanpa cd,pakaian seperti itu dah jadi seragam dinasnya kalau dirumah. "td ada tamu siapa bu?"tanya joko sambil menghampiri ibunya yang sedang mencuci gelas kopi. "bulekmu(bibi) mau mantu,ibumu diajak nglamar bakal mantunya,ibu kan saudara tua jd apa2 ya diikutkan." "trus kapan buk?" "2hr lg" jwb ibunya singkat. Bulek darmi rumahnya tidak jauh dari rumah joko.Bulek darmi adalah adik satu2nya dari sumini ibu joko.Wajah dan perawakanya hampir mirip dengan ibu joko,agak gemuk,putih dengan dada dan pantat yang menggoda.Karena memang dulu dia kawin muda maka sekarang dia lebih dulu mau mantu,apalagi anaknya perempuan.Anaknya juga baru lulus smp tp maklumlah orang desa umur segitu wajar wajar aja mau nikah. Hari H itu datang juga,dan selama 2hari itu joko suntuk berat.Gimana tidak bulek darmi minta tolong dibuatkan beberapa roti dan kue,otomatis ibunya jadi super sibuk dan joko ketiban sibuk juga.Sejak ngentot 3hari yang lalu setiap kali melihat ibunya joko dah ngaceng berat.Tiap pulang sekolah joko harus bantu di dapur,senang sebenarnya berduaan,apalagi ibunya juga tidak pelit memamerkan susunya dari balik kaos yang tak berkutang,atau memberikan pandangan sekilas dari vagina dibalik rok yang tanpa cd. Tapi kesalnya itu cuma melihat,joko sudah berulang kali coba menyenggol,gak sengaja meraba dll tp ibunya selalu menghindar.Memang kerjaan banyak joko tau itu tp tetap aja kesal karena sange terus terusan,sampai akhirnya ketika ke belakang dan melihat deretan cd sedang di jemur,tanpa pikir panjang joko mengambil semua cd itu..Tak terima jg, joko mencari cd di lemari pakaian ibunya,menaruh smua dalam satu plastik dan menyembunyikanya di kamarnya. "biar ibu gak pernah pke cd"dengus joko tersenyum puas. **** "sudah siap jok?"tanya ibunya,mereka memang akan segera berangkat. "sudah bu.."sejenak joko terpukau,ibunya dalam balutan hijab hijau,begitu anggun dan keibuan. "ibu cantik banget."puji joko spontan. "halah..Ibu dah tua jok,ayo buruan itu mobilnya datang" jawab ibunya,di jalan depan rumah sudah terparkir 1mobil panter nampak terlihat paklek tekno keluar dari dalam mobil. "lho motor tossa buat ngangkut bawaan kita dimana dek tekno"songsong ibu joko. "waduh maaf mbakyu motornya mogok,gak bisa jalan,terpaksa desek2an mbakyu," "apa ya muat dek?Bawaanya banyak gini." "ya nanti di atur mbakyu.Ayo joko dimasukan smuanya ke mobil" "iya lek"jawab joko singkat,bergegas dia membawa kotak2 roti di dalam mobil,joko memang diajak di acara lamaran itu karena memang ia nanti yg bertugas membawa bingkisan bingkisan itu. Mobil itu sudah sesak dengan kotak kotak kue,bulek darmi duduk di belakang sopir di tengahnya tumpukan kotak kotak kue hingga ia gak bisa bergerak,di depan sebelah sopir ada mbah wongso bapaknya lek tekno,duduk dengan memangku rantang yang entah apa isinya.Joko memasukan smua kotak2 di belakang yang merupakan 2buah bangku saling berhadapan.Joko dan ibunya duduk di belakang berdampingan dan didepanya tumpukan kotak kotak kue.Perlahan lahan mobil itu berjalan. "nyaman buk?"tanya joko sambil memperhatikan wajah anggun ibunya. "lumayan jok.."jawab ibunya sambil bersandar dan memejamkan matanya.Joko yg sudah 2 hari menyimpan konaknya pura membetulkan letak duduk sementara sikutnya menyenggol nyenggol susu ibunya.Sumini ibunya tak nampak bereaksi apapun,matanya terpejam.Joko jd tambah berani ia yakin penumpang di depan takkan mengetahui aksinya,pelan jemarinya hinggap di paha ibunya.Dengan lembut ia mengusap usap paha dalam balutan gamis hijau itu. "mbakyu gimana ni kotak roti yang bawah peyok ni"ucap bulek darmi mengagetkan joko dan ibunya. "trus gmana mi,rusak smua kalo tumpukanya gak dikurangi."kata ibu joko "aku dan darmi sudah mangku parcel buah mbakyu,belakang ada tempat?"tanya paklek tekno. "gini aja paklek,ibu biar ku pangku nanti tempat duduknya dpake numpuk kotak kotak roti itu"usul joko. Sejenak hening sampa ibunya menyahut"kamu yakin jok,masih 30menit perjalanan lagi?" "gak papa bu" "ya dah pak sopir berhenti bentar ya" dengan cepat ibunya joko menata ulang kotak2 dan menyusunya di tempat dia duduk td sehingga kini penumpang di depan hanya dapat melihat kepala mereka.Joko tersenyum,rupanya ada rencana sendiri dalam otaknya,ketika ibunya sibuk menata kotak,dia sibuk pula melepas celana dan plorotin cdnya sampe ke paha.Joko tahu sekilas ibunya juga melirik kntolnya yg telah berdiri kaku. "ibu berat lho jok,km siap?" "gpp buk,joko kan gde"jawab joko smbil memegan ujung bwah gamis ibunya,dan sebelum ibunya duduk di pangkuanya,joko menarik cepat keatas dan kini kain bawah ibunya berjubal di perutnya,joko dapat merasakan hangat belahan pantat ibunya tanpa terhalang apapun karena memang ibunya tak pke cd,akibat dicolong smua oleh joko. Mobil bergerak perlahan,jalanan desa itu memang jauh kalau dikatakan bagus,bergelombang dan lobang sana sini.Joko dengan santai memeluk perut ibunya.Kontolnya terasa hangat terjepit pantat ibunya.Dapat dirasakanya ibunya berulangkali mendesah lembut.Tangan kanan joko mulai menyusuri paha mulus ibunya..Mengusap usap dan meremas lembut..Akibatnya beberapa kali ibunya menggelinjang geli dan horny.. "jangan jok,gila kamu"bisik ibunya.Joko tersentak kaget slama ini ibunya tak pernah mau bicara bila sedang bermesraan,"ini sebuah kemajuan"pikir joko. "mereka gak akan tau bu,gak kliatan" bisik joko,dengan cepat dia membasahi jarinya dengan ludah dan dengan cepat bergerak mencari celah panas di selangkangan ibunya.Vagina ibunya terasa panas di jemari joko,pelan dan hati jari jari joko menguak bibir gemuk vagina ibunya..Sumini ibunya tampak menggigit bibirnya ketika joko mengusap usap itilnya.Joko tahu ibunya berusaha sebisa mungkin bertingkah seolah tak terjadi apapun.Jari joko seakan bermata di vagina ibunya,kini kedua tanganya beraksi memberi nikmat di selangkangan ibunya, jari tangan kiri memainkan itil,2jari kananya asik menyusuri lobang sanggama ibunya dan tak lama ibunya gmetar,jari jarinya mencengkram erat lengan joko dan ...Serr..Serr..Joko merasakan aliran kental hangat di jarinya..Ibunya mengejang.Sejenak joko memberi waktu ibunya untuk memulihkan ngilu di vaginanya,namun tak lama ibunya mulai bergerak berdiri pura pura membetulkan pakaian,tapi secepat kilat menyambar kontol joko,mengarahkanya dan ...Zlebbb.. "aduh"pekik joko reflek karena kaget dan ngilu. "knapa jok?"tanya bulek darmi yang sedari td diam sibuk dengan pikiranya. "gak pa pa bulek,kaget aja ibuk gerak gak bilang bilang" "lagian siapa td yg ngeyel mau mangku td"sahut ibunya ketus. "iya gak pa pa buk"sambil menghunjamkan kontolnya keatas dengan keras sampai kepala ibunya terbentur di plafon mobil. "aduh"pekik ibunya yg kaget bukan karena kepalanya yg terbentur tp merasakan kntol anaknya yang menembus rahimnya.Bulek darmi yang mendengar pertengkaran ibu dan anak itu malah terkekeh tanpa menyadari yang sebenarnya terjadi.Resiko ketahuan dan Jalanan yang bergelombang membuat persanggamaan ibu dan anak menjadi lebih nikmat,sensasinya luarbiasa..apalagi ibu joko membuat vaginanya meremas dan mengemot emot kontol joko.. "tempekmu enak banget buk"bisik joko di telinga ibunya.Ibunya diam tak menjawab tp joko merasakan remasan dan emotan vaginanya smakin intens,mati matian joko berusaha bertahan..Tapi ini terlalu nikmat..Dan ahhh..Joko meremas susu ibunya kuat kuat..Bertubi tubi lahar hangatnya membombardir rahim ibunya..Dan itupun membuat ibu joko mendapat puncak nikmat kdua kalinya.. Keduanya terdiam meresapi sisa nikmat sanggama mereka,sampai mobil mereka melewati sebuah gapura kecil bercat kuning,ibu joko berbisik: "bereskan pakaianmu dah mau nyampek" agar lebih mendalami karakter tokoh2 cerita ini,baca dari part 1..ok lesgocrot.. Hari minggu,joko masih malas malasan di tempat tdur walaupun sudah bangun dari tadi.Malas karena memang sudah rutinitas ibunya di hari minggu,naik angkutan umum ke pasar pagi pagi sekali.Sejak kejadian di mobil kemarin sebenarnya gak banyak perubahan yang terjadi,ibunya tetap saja dingin dan tak mau diajak bicara tentang hubungan intim mereka.Tapi kalau untuk sekedar memegang megang tubuh ibunya joko tak perlu berpura pura lagi,bila ibunya menolak joko sudah tau diri dan tak melanjutkan lagi.Joko sebenarnya ingin bisa tidur bareng dengan ibunya tapi apa daya pintu kamar ibunya slalu dikunci pada malam hari. Dijalan terdengar suara mobil berhenti dan beberapa saat kemudian derit pintu depan rumahnya terbuka,buru buru joko bangun dan keluar kamar.Dilihatnya ibunya sedang membawa tas belanjaan yg sarat dan terlihat berat. "sini joko yang bawa buk" "nih jok,eh anak ibuk baru bangun tdur ya?"tanya ibunya sambil mendelik. Joko cengengesan gak menjawab,langsung mengambil tas belanjaan dan membawanya ke dapur. "td ibuk beli rawon di pasar,tak siapin sarapan ya"tawar ibunya. "joko tak mandi dulu buk,biar seger" "iya gih,ibu tunggu"kata ibunya sambil membongkar tas belanjaan.Joko balik ke kamar mengambil handuk,kamar mandinya ada di belakang, ketika jalan ke kmar mandi dilihatnya ibunya baru masuk kamarnya.Pintu kamar itu tak ditutup sempurna ada celah sedikit,dilihatnya ibunya sedang ganti baju. "busyet kepasar ibu juga gak pke cd.."joko sontak jd ngaceng membayangkan vagina ibunya yg telanjang bepergian kmana mana.Buru buru dia lari ke belakang ketika dilihatnya ibunya sudah selesai ganti baju.Mandi cepat dan menyusul ibunya di meja makan. "jok cd ibu km sembunyiin semua ya?"tanya ibunya ketika sarapan. "huk..Huk"Joko sampai tersedak saking kagetnya. "aduh kamu knapa,cepat minum air,ibu kan cm tanya"kata ibunya kuatir. "iya bu,habis joko suka kalo liat ibu ga pke cd"jawab joko terus terang. "kamu ini ada ada saja,ibu sebenarnya gak mau bicarakan ini tapi ibu harap kamu jaga rahasia ini,kamu tau kan maksud ibu" "jaga rahasia apa bu,soal celana dalam atau soal yg lain"jawab joko pura pura bloon. "cd dan terutama yang lain itu"jawab ibunya jengkel. "yang lain apa sih?" ibunya mendelik,matanya yang bulat tampak jengkel sekali,ia meletakan sendok di tanganya dan menjangkau telinga joko,menjewernya kuat2. "adouwh...Ampun bu"teriak joko kesakitan.Tp rupanya sumini ibunya tak mau melepaskan dan berbisik di telinga yang dijewernya: "awas kalo ada yang tau kamu ngentot ibumu sendiri" "iya bu pasti"jwab joko cengengesan sambil menggosok telinganya yang terasa panas. "nanti setelah makan bantu ibu kirim makanan buat orang orang yang kerja di sawah" "yahh..Knapa sih kita gak bs sehari saja santai berduaan buk"keluh joko sambil meneguk gelas air di tanganya. "kalo mau makan ya kerja jok,lagian aku ibumu bukan istrimu"jawab ibunya ketus.Joko hanya cengengesan,smbil membereskan piring kotornya. "ibu tambah cantik kalo marah."bisik joko sambil menepuk pantat semok ibunya... 2 rantang besar harus joko bawa menyusuri pematang sawah,cukup berat karena memang ada 8 orang yang harus dikirim makan.Ibunya berjalan di depanya dengan membawa sekresek besar krupuk,berjalan dibelakang ibunya punya keasyikan sendiri buat joko,pantat ibunya yang semok bagai mengundang untuk dijamah, meski dibalut kain, bongkahan itu terlihat bulat dan padat karena memang pematang sawah, adalah sarana fitnes ibunya setiap hari.Setelah berjalan hampir 15 menit sampai juga joko di sawah milik ibunya.Ada sebuah dangau di tengah tengah hamparan sawah yang baru ditanami itu, "aduh..Pegel tanganku bu"kata joko sambil menaruh bawaanya di lantai dangau yang terbuat dari bambu.Ibunya tak berkomentar ia melepas kain penutup kepalanya berdiri di pematang dan melambaikan kain itu ke 8 orang yg bekerja.Jarak mereka cukup jauh sekitar 300meter,salah seorang dari mereka membalas lambaian itu. "kok mereka gak langsung kesini buk?"tanya joko. "kan belum jam ngaso jok"jawab ibunya singkat sambl melepas jaket dan kini tinggal daster tanpa lengan.Semilir angin meniup rambutnya yang panjang sepunggung.Joko terlihat takjub dengan kecantikan matang ibunya. "ibu cantik banget"bisik joko sambil merengkuh pundak ibunya. "ibu sudah tua jok,teman temanmu kan banyak yang lebih cantik" jawab ibunya berusaha dengan lembut melepas pelukan joko.Tp joko yang memang sudah kebelet dari td tak mau menyerah begitu saja,susu ibunya yang bulat montok itu segera jadi sasaran berikutnya.Apalagi ibunya tak pke bh,Diremasnya lembut..Dan sentuhan ringan di putingnya.. "mereka bisa melihat kita nak..Ehh"lenguh ibunya..Rupanya remasan dan pilinan joko membuat ibunya salah tingkah juga..Joko dapat merasakan puting ibunya perlahan mengeras di jari jarinya. "mereka jauh buk,tak akan tau."bisik joko sambil menjilati telinga ibunya.Ibu joko menggigil tulang tulangnya terasa lemas mendapat serangan serangan nikmat dari anaknya.Perlahan dan lembut joko membaringkan ibunya di dangau bambu itu..Sejenak mengagumi kecantikan alami ibunya,mata yang teduh nan sayup,hidungnya yang bangir runcing dan mulut dengan bibir penuh nan sexy.Lembut joko mengecup bibir itu..Terasa manis dan bergetar.. "cium ibu nak"bisik ibunya parau..Joko tersenyum..Seperti magnit bibir mereka bertemu dalam ciuman panjang liar..Kecipak liur mereka seolah irama dahaga panjang yang menuntut pemuasan.. "waktunya gak banyak nak,cepatlah."ucap ibu joko terengah engah,ia menyibakan kain yang dipakaianya,membuka lebar kakinya dengan lutut setengah dtekuk.Joko ya sedang duduk di sbelahnya takjub dibuatnya,..Dengan gemetar ia meraba vagina ibunya yang terasa membara basah. "cepat nak,matahari sbentar lg di puncak "kata ibunya sambil menarik joko agar menindihnya.Segera joko menindih ibunya,byangan untuk melumat dan mengemut itil ibunya dibuangnya,karena kontolnyalah kini yg harus dipuaskan.Dengan lembut diusap usapkanya kepala rudalnya di mulut vagina ibunya yang basah kuyup. "buruan masu.,auhhhg.."ibu joko tak meneruskan kata katanya..Matanya mendelik.. karena tiba tiba kontol anaknya menerobos masuk dengan keras dan mengaduk rahimnya.2 kali joko ngentot dengan ibunya,ini yang ketiga dan yang pertama kali dia bisa memasukan kontol sedalam dalamnya dengan posisi sempurna.Sejenak dihayatinya jepitan kuat nan lembut dari vagina ibunya. "tempekmu uwenak buk"bisik joko di telinga ibunya. "kocok nak"pinta ibunya "pelan apa kenceng?" "kenceng" tanpa ba bi bu joko langsung mengayuh kontolnya cepat dan brutal..Dangau itu sampai bergoyang goyang dibuatnya.Ibunya menggelinjang dan mulai menceracau tak tahan dengan nikmat di selangkanganya. "anak eedian ibu'e dewe dientot...Oouhh enak'e kontolmu nak.."jerit ibunya sengau dan porno..Joko takjub dengan sisi lain ibunya yang baru dikenalnya ini,dengan bertumpu di telapak tangan joko dapat mengagumi wajah cantik ibunya yang dalam lautan birahi..Sementara kontolnya tanpa henti mengebor vagina ibunya.Sampai akhirnya tangan ibunya merangkul tubuhnya erat,kedua kakinya mengait hingga joko tak bisa mengocok kontolnya..Vagina ibunya terasa hidup,melumat,menjepit dan menyedot kepala kontolnya,serta luapan lahar hangat terasa begitu nikmat..Joko tak kuasa bertahan lagi dan peluru peluru lendirnyapun membombardir rahim ibunya.. Keduanya masih berpelukan dalam nikmat,sisa sisa orgasme begitu indah dan nikmat,sampai joko melihat rombongan d kejauhan yg bergerak mendekat. "bu mereka dah jalan kemari.. "bluk" joko melemparkan hapenya ke bantal,hape cina kecil mungil sebesar korek api gas itu masih berbunyi ribut. "cewek gatel"umpat joko pelan,sudah 2 hari ini,murni teman sekelasnya ganggu dia dengan miskol miskol yang bikin jengkel,cm gara gara joko jarang bals smsnya."tut..Tut" joko meraih lg hapenya dan membaca sms yg masuk,dari dirgo tman sebangkunya yg mengajak ke kota untuk beli ban baru motornya.Stelah membalas "ya" joko mencolokkan hape ke cas dan keluar kamar.Jam dinding masih jam 8,sekolah hari ini libur karena guru guru ada rapat di kecamatan. "anak ibu ya,mentang mentang libur bangun jam 8"omel ibunya yang masuk pintu belakang,rupanya habis mandi.Tubuhnya hanya ditutup handuk setengah paha dan setengah susunya. "gak tiap hari aja buk"jawab joko cengar cengir sambil menikmati suguhan mulus tubuh ibunya. "mandi dulu sana,nti sarapan bareng"kata ibunya sambil masuk kamar.Joko sendiri ogah ogahan berjalan ke kamar mandi. 15 menit kemudian joko dan ibunya sudah duduk bersama di depan meja makan. "eh nak nanti antar ibu di kelurahan ya"kata ibunya di sela sela makan. "waduh aku dah janji ma dirgo mau beli ban,emang jam berapa buk?"jawab joko sambil memandangi bibir sexy ibunya yang sedang mengunyah nasi. "nanti jam jam 10 gtu,masa kamu lebih mentingin temanmu daripada ibumu sendiri"kata ibunya galak, "bukan gitu buk..Iya nanti belum jam 10 aku pulang"joko buru buru menghabiskan sarapanya. "eh biar joko yg bw ke belakang buk"ucap joko ketika melihat tangan kanan kiri ibunya yang mengangkat piring kotor bekas sarapan. "udah gak papa"tapi joko sudah di belakangnya dan mengambil piring di tangan kanan dan kirinya di posisi ini memungkinkan joko untuk menggesekkan kontol dalam kolornya ke pantat ibunya.Meski sekejap gesekan itu joko cukup senang,pantat ibunya emang selalu menggairahkan.Dengan cengar cengir dia bawa piring piring itu ke belakang. "dirgo ada di depan tu"kata ibunya ketika joko selesai cuci piring sarapanya.Di depan teman sekelas, sekaligus tetangganya sudah menunggu sambil mainan 2 hp di tangan kanan kirinya. "aku pinjem hapemu sehari aja go"kata joko "emang hapemu kemana jok?" "ngedrop batrenya,si murni miskol terus dari smalam,mau bals biar tau rasa" "haha kan dah kubilang,murni suka kamu..Kamu aja jual mahal,bawa nih yang butut,batrenya ful,tp kartunya copot dulu" "ok sip"joko menerima hp dan mencopot kartunya. "berangkat sekarang yuk,ibukku suruh antar ke kelurahan nanti,ni kunci motornya km yg joki"ucap joko sambil melempar kontak motor ke arah dirgo. "buk joko berangkat!"teriak joko dari ambang pintu.Ibunya tergopoh gopoh keluar di tanganya ada beberapa lembar kertas. "hati hati ya,dirgo belum jam 10 harus pulang,penting!"teriak ibu joko galak. "iya bulek"jawab dirgo kecut,"ibumu galaknya gak ilang ilang jok," "emang,eh nanti mampir ke apotik" "mau beli apa?" "obat" "obat apa?Siapa yang sakit" "sakit galak ibuku biar sembuh" "sarap lu"umpat dirgo,motornya meraung dan jalan kecil ditengah sawah itu diterjangnya dengan kecepatan tinggi "hampir jam 10,ni anak belum pulang"sumini ibu joko gelisah menunggu.Surat tanah untuk 5hektar sawahnya sudah 6bulan yang lalu dia urus,tapi baru kemarin ada kabar dari pak lurah bahwa surat suratnya sudah kelar.Dilihatnya lagi jam dinding kurang 10 menit,sumini sudah rapi dengan hijab hijau gelap kesayanganya,dirabanya bokongnya yang terasa isis karena tak ada celana dalam yang membalutnya.Sebenarnya sumini sudah tau kalau smua cdnya disembunyikan anaknya di bawah kolong ranjangnya,tapi dia pura pura tak tahu,entah kenapa ada sensasi yang mendebarkan bila keluar rumah tanpa celana dalam. "brum..Brum"terdenga suara motor berhenti di halaman depan,bergegas sumini keluar dan mendapati anaknya yang baru datang. "tumben,tepat waktu jok"kata sumini. "iya kan mau kencan sama ibuk..Hehe" "ngaco..Ayo buruan berangkat"ucap ibu joko. "bentar buk,tak ambil hape di kamar"jawab joko sambil bergegas masuk rumah.Sumini ibu joko kemudian mengecek lagi surat surat yang ada di tasnya. "ayo buk,dah siapkan?"tanya joko yang baru keluar kamar. "udah.. ayo" jalanan desa itu kecil dan berlubang,aspal yg melapisinya sudah lepas disana sini.Kantor kelurahan lumayan jauh juga,santai saja joko menjalankan motornya,jalanan yang berlobang memberi keasyikan sendiri,setiap mengerem akan ada sentuhan gunung kenyal ibunya di punggungnya.Apalagi ibunya yg dibonceng menyamping berpegangan erat di pahanya,sebentar saja kontolnya sudah tegak berdiri.Tp keasyikan itu harus berakhir ketika halaman kelurahan telah terinjak oleh ban motornya. Suasana terasa sepi keti joko dan ibunya memasuki ruangan kantor,hanya ada seorang wanita berumur dengan kacamata tebal yang sibuk dengan sebuah buku besar,bu minten,dia adalah salah satu staf di kelurahan. "pak lurah ada bu minten?"tanya ibu joko sopan. "eh..Bu sum..Silahkan bu."jawab bu minten."pak lurah sedang keluar,tapi tadi sudah pesan,kalau bu sum datang suruh nunggu di ruanganya,sebentar biar saya telpon" Kelurahan itu sebenarnya hanya satu ruangan yang disekat sekat dan tentu saja ruangan khusus pak lurah adalah yang paling nyaman,sebuah meja dengan sebuah kursi jati berspon empuk untuk sang penguasa dan 2 kursi besi berlapis spon tipis untuk tamu.Joko dan ibunya duduk berdampingan,joko sejenak memperhatikan ruangan itu,sepi,sebuah kusen dengan kaca hitam memungkinkan orang yang dalam ruangan bisa tahu kalau ada orang yang akan memasuki ruangan itu.Joko terlihat gelisah. "kamu kenapa jok,kok gak tenang gitu?"tanya ibunya. "wc sbelah mana buk?Kbelet pipis"jawab joko. "bilang dari tadi kenapa,disebelah kiri bu minten tadi,masuk aja kesitu"sumini yang memang sudah sering ke kelurahan jadi dia hapal ruang ruang di kelurahan. "bentar ya buk"jawab joko cengengesan,sambil bangkit disempatkanya sikunya menggesek sisi luar susu ibunya. Sepeninggal joko sumini lalu membuka tas dan menyiapkan surat surat yang mungkin nanti dibutuhkan.Taklama joko udah kembali lagi. "kok cepet jok?"tanya ibunya "ngapain juga lama lama di wc,enakan disini..Ada ibuk"jawab joko asal,masih dengan cengengesan khasnya.Sumini tak menjawab ucapan anaknya ia nampak sibuk dengan kertas kertas di tanganya.Joko memperhatikan ibunya yang terlihat serius di sampingnya..Matanya yang lebar bening,hidungnya yang bangir,pipi putih nan halus..Dan bibir penuh bergincu tipis..Joko benar benar mabuk dengan kecantikan ibunya. "hoaamms" joko pura pura mengantuk,"bosen buk.." "tunggu saja,paling juga gak lama"jawab ibunya.Joko tak menjawab,ia menelungkupkan kepalanya di meja berbantal lengan kananya.Dibawah dilihatnya paha ibunya yang terbungkus pakaianya,kain yang halus membuat bulatan paha itu begitu menggoda dan joko yakin di pangkal paha itu tak ada celana dalam yang membalut sesuatu yang indah itu.Perlahan joko menjamah paha ibunya..Ada getar lembut rupanya ibunya terkejut dengan sentuhan itu.Perlahan nan lembut joko mengusap usap paha ibunya.Tak ada omelan atau teguran dari ibunya..Joko dengan hati hati menarik keatas rok ibunya yang lebar hingga keatas lutut.Ada desah lembut ibunya ketika joko mengusap usap paha ibunya yang terasa lembut dan halus di jemarinya. Sumini menggelinjang lembut,ia selalu tak tahan bila pahanya dibelai seperti itu,dilihatnya joko yang telungkup berbantal lengan,dilihatnya pintu dan jendela kaca,kletak- kletak suara mesin tik manual di ruang sebelah menandakan penghuninya sedang sibuk..Sumini bergetar jari jari itu kini di selangkanganya,mengusap dan merayapi rambut halus di situ. Joko pun jd semakin berani pelan dibukanya paha ibunya semakin lebar,usahanya berbuah hasil juga ibunya pelan tapi pasti juga membuka kakinya lebar dan semakin lebar,rok itu kini menjubal di bawah perut ibunya,joko kini dapat melihat dengan jelas vagina ibunya,begitu gemuk dengan belahan merah sedikit kehitaman,ingin rasanya joko langsung menyosor dan menghisapi itil yang terlihat menyembul itu,tapi itu melanggar aturan tak tertulis dan tak terucap dari ibunya.Joko paham dan patuh aturan itu.Jarinya menyentuh daging sebesar kacang itu,ada gelinjang lembut ibunya.Jari jari joko dengan lembut terus mengusap dan perlahan tenggelam di kehangatan lembut nan basah. Sumini menggigit bibir berusaha menahan rintihan nikmat yang ingin terlontar,sentuhan sentuhan itu membangkitkan birahi terliarnya,matanya tetap siaga memperhatikan jendela kaca. "kepalang basah..Owh enaknya tempekku.. "bisik hatinya..Dan tanpa ragu sumini membuka lebar lebar pahanya.Jari2 itu kini bergerak keluar masuk di lubang peranakanya.Bercinta di situasi yang tak tepat memang memabukan,setiap gesekan jari joko dalam vaginanya membuat saraf sarafnya meregang nikmat,sumini mendaki puncak nikmat itu dengan bantuan jari2 anaknya .Dia begitu kecewa ketika jari2 itu dicabut dari kedalaman peranakanya.Dilihatnya anaknya memasukan tanganya ke saku celananya. "kasian dia pasti ngaceng banget"bisik hati ibu joko yang mengira anaknya sedang memperbaiki letak kontolnya yang nekuk dalam celana.Kembali dia memperhatikan jendela kaca dan tetap siaga kalau kalau ada orang masuk.Dan..Nikmat itu kembali membelainya..Sesuatu yang licin..Hangat..Begitu nikmat keluar masuk di lubang peranakanya. "iya pak bu sum di dalam" ibu joko tersentak,itu suara bu minten,dan kemudian terlihat sosok pak lurah dari jendela kaca.Sontak sumini menutup pahanya dan menurunkan rok panjangnya menutupi kaki.Tapi ada yang mengganjal dalam vaginanya dan itu bukan jari jari anaknya yang kini sedang mengelap jari tangan di celana yang dipakainya. "astaga..Apa yang ada dalam tempekku"jerit ibu joko dalam hati,panik mulai menyerangnya tapi dilihatnya joko tenang tenang saja seolah tak terjadi apapun. "wah maaf lho bu sum sudah lama nunggu,ada survey PNPM td,rumah mbah noko dapat bantuan"kata pak lurah sambil menyalami kedua tamunya."kamu gak sekolah jok?Libur tah?"Tanya pak lurah pada joko. "libur pak,ada rapat guru guru"jawab joko. "lho berkas berkas ini kenapa dibwa lagi bu sum,kan suratnya sudah jadi,bu sum tinggal tanda tangan saja"ucap pak lurah. "siapa tau dibutuhkan pak.."jawab ibu joko yang masih panik dengan sesuatu di dalam vaginanya.Dilihatnya joko yang acuh tak acuh mengeluarkan hape dari kantongnya,dan mulai asyik dengan benda kecil itu. Pak lurah mengeluarkan beberapa lembar kertas dan sebuah buku besar, "bu sum tanda tangan disini..Disini..Disini"pak lurah menunjukan mana mana yang harus ditandatangani sambil menyodorkan pulpen.Sumini menerima pulpen itu dan mulai memberi tanda tangan di tumpukan kertas di depanya,baru juga satu tanda tangan dibubuhkan sebuah serangan dahsyat melanda vaginanya,getaran yang kuat dari sesuatu di dalam vaginanya membuatnya terhentak saraf saraf yang td tertunda klimaxnya menggeliat mendapat jalan menuju puncak itu.Sumini menggenggam erat pulpen itu erat erat..Titik titik keringat mulai terlihat di keningnya dan serr...Serrr...Orgasme itu datang,sumini meluruskan kakinya,jari jari kakinya menekuk..Kejang dan tegang. "bu..Bu sum sampeyan sakit?"tanya pak lurah bingung melihat tingkah sumini.Sumini diam tak menjawab,matanya terpejam,getaran benda dalam vaginanya mengantarkanya ke puncak orgasme yang aneh,saru dan memabukkan dibawah tatapan bingung kepala desa.Beberapa detik kemudian getaran dalam vaginanya mereda,tapi ganjalan karena sesuatu dalam vaginanya terasa menyesak,perlahan ia membuka mata menatap pak lurah wajahnya merah campuran antara malu dan puas. "anu pak rematik di paha saya kambuh,jadi sakit sekali.."ucapnya beralasan sambil memijit pahanya di bawah meja,tanganya beralih ke paha anaknya dan mencubit paha joko kuat kuat karena gemes dan jengkel.Joko meringis menahan cubitan itu,walaupun sakit sekali dia yakin bekas cubitan itu pasti biru lebam. "kalau dah selesai kita cepat pulang saja buk,daripada kenapa kenapa disini"ucap joko pura pura khawatir. "oh iya..Ya..Ini tinggal beberapa yang perlu ditanda tangani,setelah ini surat suratnya bisa dibawa pulang"ucap pak lurah yang benar benar kuatir melihat kondisi sumini yang terlihat lemas.Ibu joko kemudian meraih pulpen dan mulai menanda tangani kertas kertas di depanya.Suasana hening pak lurah juga hanya menunjuk bagian yang harus di tanda tangani tanpa berkata kata,joko kembali tenggelam dengan hape butut ditanganya. "tinggal ini bu,buat dokumen di kelurahan."kata pak lurah sambil menyodorkan buku besar.Sumini menggeser buku itu dan menanda tangani di salah satu halaman ketika getaran itu datang lagi dan menggelitik vaginanya.Jarinya bergetar tanda tangan terakhir itu jadi tak karuan.Rasa geli di vaginanya tak tertahankan,seakan ada benda hidup di vagina nya,bergetar dan menggeliat di peranakanya.Sumini menggigit bibirnya dapat dirasakanya cairan kewanitaanya mengalir keluar membasahi belahan pantatnya. "bu sum kambuh lagi ya?"tanya pak lurah antara kuatir dan heran dengan perubahan ekspresi wajah sumini,sudah 20 tahun ia berumah tangga,ia ingat betul ketika istrinya terpuaskan birahinya maka ekspresi itulah yang muncul. "i..I..iya pak ."jawab sumini terbata bata sambil memejamkan matanya,rasa geli itu tak tertahankan.Nikmat yang aneh dan seumur hidup baru kali ini sumini merasakan.Pak lurah membereskan kertas di mejanya dan memasukkan surat surat di dalam map,antara kuatir dan takjub janda cantik didepanya ini diam diam membangkitkan birahinya. "sudah selesai bu sum,ini surat suratnya didalam map"kata pak lurah. "biar saya yang bawa pak "kata joko sambil mengambil map yang diangsurkan ke ibunya. "joko papah ibuk ya sakit sekali kaki ibuk"kata sumini sambil berdiri,dapat dirasakanya ada cairan hangat mengalir melewati pahanya. "mas joko ambil motornya saja biar bapak yang bantu ibu."tawar pak lurah.Joko sejenak memandang ibunya meminta persetujuan,ibunya mengangguk setuju meski berat joko beranjak juga keluar. "mari bu saya bantu"kata pak lurah sambil meraih pinggang sumini,alasan menyuruh joko sebenarnya memang pak lurah ingin dekat dengan janda bohay yang sering jd buah bibir karena kecantikanya.Perlahan sumini melangkah getaran itu berhenti sekarang tp sesuatu didalam vaginanya seakan tergesek gesek menimbulkan sensasi baru yang membuat saraf sarafnya bergetar nikmat,ia juga tak berani membuka kakinya lebar2 karena takut benda nikmat di vaginanya jatuh,walaupun sebenarnya sumini yakin benda itu tertanam dalam dan terjepit kuat vaginanya.Baru juga tiga langkah kaki sesuatu dalam vaginanya bergetar lagi.Sumini melenguh tubuhnya menggigil tangan kirinya merangkul erat tubuh pak lurah..Dan serr..Serr...Orgasme keduanya datang dan melemaskan sendi sendi kakinya.Sebagai laki laki matang pak lurah sadar apa yang dialami janda bohay itu adalah bukan karena sakit.Dengan takjub dipandangnya wajah cantik berkerudung,titik titik keringat nampak membasahi kening dan ujung hidungnya yang bangir,mata yang sayu,bibir yang setengah terbuka..Insting laki laki pak lurah menjadi liar tangan kananya yang merangkul pinggang bergerak ke atas dan meremas lembut susu sumini. Sumini melenguh,sentuhan itu terasa seperti ombak yang menghantam tegak karang puting susunya,ia tenggelam dalam lautan birahi tanpa menghiraukan apa dan dimana. "aduh bu sum knapa?"suara kuatir dari bu minten bagai petir di siang bolang,sontak pak lurah menarik tanganya dari susu janda bohay tersebut. "pahanya kena rematik bu,jadi sakit kalau dibuat jalan"kata pak lurah menjelaskan dengan kikuk dan canggung. "oalah kok bisa encok di kaki,sini saya bantu"dengan sigap bu minten memapah sumini,dengan tertatih tatih akhirnya sampai juga didepan pintu dimana joko sudah menunggu dengan motornya. Sumini lega sekali ketika pantat basahnya sudah duduk diatas motor,getaran dalam vagina itu kembali menggelitik merangsang saraf saraf dalam vaginanya yang semakin sensitif karena sudah 2 kali orgasme. "trimakasih pak bu,maaf sudah merepotkan,saya pamit dulu"ucap sumini lemah. "iya hati hati,mas joko pelan pelan saja motornya ya "jawab pak lurah. "iya pak..Mari "jawab joko,motornya kemudian berjalan lambat menyusuri jalan desa,ibunya di belakangnya merangkul erat pinggangnya tanpa berkata kata hanya sekali kali geliatan lembut dan rintihan pelan terlontar.Jalan yang bergelombang membuat sesuatu dalam vaginanya seperti hidup,benda dalam vagina itu berhenti bergetar hanya sebentar kemudian mulai bergetar lagi,sumini mendesah..Menggelinjang..Begitu geli..Begitu nikmat..Jalanan itu sepi dan sumini tak perduli lagi..Itilnya yang mengeras menuntut sentuhan digosok gosoknya dan melepaskan orgasme ketiganya. "aucchh..."desahnya keras.Joko merasakan jari jari ibunya mencengkram perutnya. "hehe.."joko tertawa kecil sambil nyengir kuda.Selang tak berapa lama motor nya sampai di halaman rumah,ibu joko segera turun dan bergegas masuk rumah..Apapun dalam vaginanya dia tak perduli.Dia hanya ingin berbaring di kasurnya yang empuk.Tubuhnya lelah.Sumini memejamkan matanya berbaring terlentang dengan kaki terbuka lebar.Tak lama kemudian joko masuk.Ibunya begitu menggoda dengan pakaian lengkap dan kerudung tapi kaki ter pentang lebar.Perlahan joko mendekat dan menyingkap rok ibunya sampai ke perut.Terlihat aliran dari lelehan cairan kewanitaan ibunya disebelah dalam paha mulus ibunya.Mulut joko tampak tersenyum ketika melihat benda mirip ujung balon keluar dari mulut vagina itu.Diraihnya dan dengan perlahan ditariknya benda itu yang ternyata molor terbuat dari karet,terdengar dengung dan getar lembut,agak panjang juga karena seret terjepit vagina gemuk ibunya,ternyata karet itu membungkus benda merah yang terus bergetar. "ploppp.."akhirnya keluar semua benda itu yang ternyata hape kecil milik joko yang terbungkus kondom rangkap 2,kondom itu joko beli di apotek saat keluar bersama dirgo,joko heran juga dia mengerjai ibunya hanya pas di kantor kelurahan,dengan menelpon hape dalam vagina itu yang sudah dia set getar bila ada panggilan.Penasaran joko merobek kondom pembungkus hape, "asem ternyata murni,dasar cewek gatel bikin gatel tempek ibuk"kata joko dalam hati.Joko meletakan hapenya di meja kcil sbelah ranjang,ibunya masih berbaring,mata terpejam,dan vagina terbuka merah basah,joko melorot celananya,melemparkanya ke lantai,kontolnya mengangguk angguk merasa bebas karena sesak ngaceng dalam celana.. Joko naik dan langsung menindih ibunya,kontolnya seakan bermata mencari lobang nikmat dan ""zleebb"" Malam terasa dingin menusuk tulang,hembusan angin yang bertiup terasa basah di lengan Joko yang tidak tertutup oleh sarung yang di pakai untuk membungkus tubuhnya.Malam ini malam ketiga sejak perselingkuhanya dengan bu Atikah dan selama 3 hari ini ibunya diam dan acuh sekali sikapnya.Joko sendiri tidak tahu apa sebab ibunya bersikap demikian. "Apa mungkin ibu tau ya,kalo aku ngentot bu Atikah?" pikir Joko, pertanyaan itu selalu muncul berulang di kepalanya. Joko sudah bertanya pada ibunya tentang sikap diamnya,tapi Sumini malah selalu menghindar dan akibatnya jatah ngentotpun tak didapatnya lagi,ini sudah 3 hari dan itu sungguh menyiksa buat Joko. Malam ini entah mengapa seakan tak ada makhluk hidup di sekitar rumah Joko.Hening.Sunyi.Pohon beringin tua di seberang jalan nampak mengerikan ditimpa cahaya redup sang bulan.Dahan dahanya yang rimbun nampak seperti sarang hitam dari ribuan demit.Joko bukan penakut ia tahu pohon itu angker,semua warga kampung juga tahu kalau pohon itu angker.Joko sendiri juga sering melihat dan mendengar di malam malam tertentu penghuni pohon itu menunjukan keberadaanya.Kadang suara suara menggeram atau sekelebat penampakan ngeri dari gendruwo berbulu di pohon itu.Joko menatap pohon itu dengan acuh,ia sedikit bergidik ketika angin dingin berhembus kencang yang membuat sekujur bulu di tubuhnya berdiri.Angin dingin itu seakan membungkusnya menciutkan nyali dan pikirannya. Joko merasa telapak tanganya berkeringat tapi matanya tetap nyalang menatap pohon besar di seberang jalan itu. "pett" lampu di teras rumahnya padam.Joko tersentak kaget.Ada perasaan ngeri yang menyuruhnya lari masuk rumah dan menutup pintu rapat rapat,tapi Joko bertahan dan tetap bertahan ketika 2 titik merah muncul di kerimbunan pohon itu.Antara ngeri dan penasaran Joko menguatkan nyalinya terus menatap 2 titik merah di gelap rimbun pohon tua itu.2 titik merah itu perlahan lahan mulai jelas menampakan wujudnya.Itu mata.Mata merah dari sosok raksasa berbulu,rambut gimbal,hidung besar,bibir tebal dengan seringai sangar menampakan deretan gigi sebesar genteng dengan susunan yang tak beraturan.Joko tersenyum kecil,begitu ia melihat wujud demit di depanya rasa takutnya malah sirna bersama rasa penasaranya,meskipun demit itu menjulang tinggi di depanya.Dari kecil hoby Joko yang suka ikut berbagai macam aliran pencak silat dan tenaga dalam membuatnya terbiasa dengan makhluk2 halus,sebangsa jin,gendruwo,mbak kunti dan kawan kawan. Joko meraba raba meja di sebelahnya mencari rokok eceran yang tinggal sebatang.Sedetikpun pandanganya tak lepas dari demit itu,gendruwo besar di seberang jalan nampak gelisah,mungkin karena salting manusia yang coba ditakut takutinya cuek saja.Dengan santai Joko menyulut rokoknya,pelan dihembuskanya asap rokok itu. "Maumu apa?" tanya Joko pelan dan datar tanpa nada mengintimidasi atau ketakutan.Gendruwo itu menggeram, "Aku melu koe ndoro(aku ikut kamu tuan)," "Gak kuat mbayari aku." jawab Joko santai tapi tetap tak sekejappun matanya berpaling dari gendruwo itu. "Aku gak jaluk bayaran Ndoro (aku gak minta bayaran tuan),"gendruwo itu menunduk memberi hormat,dan perlahan memudar dalam gelapnya malam. "leep" lampu teras itu tiba tiba menyala.Joko tersentak seperti tersadar dari alam mimpinya.Pohon beringin di seberang jalan nampak kokoh dalam kegelapan.Joko clingak clinguk matanya tertumbuk pada sebuah benda kecil yang tergeletak di meja.Sebuah cincin putih,perak, nampak kusam tergeletak begitu saja di atas meja. "Apa ini jelmaan gendruwo tadi?" pikir joko,ia memungut cincin itu ada aliran hawa aneh yang keluar dari cincin itu ketika joko meletakkanya di telapak tangan. "Masa bodolah," pikir Joko ia memasukan cincin itu di saku celana kolornya,masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu depan.Jam dinding sudah pukul 11 malam,iseng iseng joko menuju kamar ibunya yang terlihat pintunya tertutup rapat. "Asem..Dikunci lagi," sungut joko kesal dengan pintu kamar ibunya yang terkunci.Dengan gontai Joko menuju kamarnya.Diluar sangat dingin tapi karena memang terbiasa tidur telanjang dada Jokopun melepaskan kaosnya,narsis dulu depan kaca lemari sambil bergaya ala Ade Ray yang mamerin ototnya,Joko cengengesan sendiri,orang badanya kerempeng macam seng karatan. "Aku keren ternyata..Kerempeng Entek entek'an..Hihi..Woy apa neh?" keasyikanya di depan kaca terganggu dengan getar lembut di celana kolornya.Joko mengambil cincin di sakunya yang terasa hangat. "Kayaknya emang pas di jariku," pikir Joko,ia memakai cincin itu di jari manisnya,dan memang pas dan nyaman sampai ia melihat kaca lemarinya. "Astaga naga.." jerit Joko terkejut sampai terlonjak dan jatuh ke belakang dengan pantat mencium lantai kamarnya,Joko memegangi pantatnya yang terasa ngilu,pelan pelan ia bangkit dan mengintip ke kaca lemari,kosong...Tak ada siapapun,joko bangkit dan bersorak girang ketika melihat bayangan celana kolornya di dalam kaca lemari,hanya kolor yang ada di kaca itu,wujud joko tak nampak,cincin itu membuat Joko bisa menghilang.Joko melepas kembali cincin itu,bayanganya muncul kembali,dipakai lagi,menghilang lagi,dilepas muncul lagi.Pake,lepas,pake,lepas sampai ia benar benar yakin.Sambil cengengesan ia membaringkan tubuhnya di kasur,cincin itu ditaruhnya dibawah bantal.Sebuah rencana muncul di kepalanya sampai rasa kantuk membawa pikiranya ke alam mimpi. ****** Pagi menjelang,ribut kokok ayam membuat Sumini harus terbangun dari lelap tidurnya.Seperti pagi pagi lainya ia akan segera sibuk dengan kegiatan di dapur,memasak air,mencuci beras. kemudian menyapu halaman depan,balik lagi ke dapur lalu menanak nasi.Asik dengan dapur tak terasa sudah jam 6. "Joko belum bangun juga,dasar pemalas," gerutu Sumini pada dirinya sendiri.Nasi telah siap tinggal bikin sambel,saatnya untuk bangunkan anak semata wayangnya.Sumini membuka pintu kamarJoko yang memang tak pernah dikunci,anak itu masih tdur dengan pulas dengan bertelanjang dada.Sumini sejenak terpaku di tonjolan besar di kolor anaknya,tapi pikiran kotornya segera dibuangnya,ia sudah mantap untuk menghukum anaknya karena sudah berselingkuh dengan Atikah. . "hei bangun udah siang!" ucap Sumini sambil menepuk nepuk pipi anaknya..Joko menggeliat,membuka matanya yang masih terasa sangat berat. "Masih ngantuk buk.."jawab Joko malas ketika dilihatnya ibunya masih berdiri di samping tempat tidurnya. "ayo bangun nanti telat sekolahnya!" jawab Sumini galak,ia bergerak ke arah jendela dan membuka kelambu yang menutupi jendela kaca itu,Joko mengerjap karena tertimpa cahaya matahari yang masuk lewat jendela yang kini terbuka.Sejenak matanya menikmati lenggok pantat besar ibunya yang berjalan keluar kamar.Begitu ibunya menghilang di balik pintu Joko bergegas bangkit mengambil cincin yang tergeletak dibawah bantalnya.Ia berjalan ke kaca lemari.Dengan berdebar debar ia menatap kaca itu dan pelan pelan ia memakai cincin jelmaan gendruwo dan... cling..Muka mesumnya hilang di bayangan kaca itu.Joko tersenyum puas melepasnya lagi,lalu menyambar handuk yang tergantung di paku yang menancap di pintu kamarnya.Sambil bersiul siul gembira ia menuju kamar mandi yang terletak di belakang rumah.Di dapur ia berpapasan dengan ibunya yang nampak heran dengan anaknya yang terlihat begitu bersemangat. Usai mandi mereka sarapan berdua.,nasi,sambel dengan lauk telur dadar,Sumini heran juga melihat Joko yang terlihat tergesa gesa makannya. "Kamu kenapa kok buru buru jok?" "Gak papa buk,janjian mau bonceng Dirgo,takut dia lupa nanti ditinggal." "Lha kamu gak bawa motor sendiri?" "Gak buk,Joko berangkat dulu" "Iya hati hati" jawab Sumini,ia lalu membereskan meja makan, mencuci piring dan peralatan dapur yang tadi dipakainya.Setelah selesai ia ke ruang tengah menyalakan tv dan bersantai sejenak, tubuhnya masih berkeringat jadi ia menunda dulu keinginan untuk mandi.Sumini berselonjor di sofa sambil menikmati berita di tv ketika sebuah usapan lembut terasa hangat di pipinya. "eh...!" pekik sumini kaget,clingak clinguk ia melihat sekeliling barangkali ada orang lain dalam ruangan itu. "Sum.." bisikan itu begitu jelas di telinga Sumini,tak ada orang lain disitu,bulu kuduk Sumini meremang,ia serentak bangun dan berdiri dengan punggung merapat ke tembok,matanya nanar dan ngeri menyapu seisi ruangan itu,dan memang tak ada siapa siapa. "Si..Siapa??" ucap Sumini terbata,tubuhnya serasa kaku tak bisa digerakkan akibat teror ketakutan yang melandanya.Hanya hening di ruangan itu,sampai sebuah remasan lembut di payudaranya membuat Sumini menggigil ketakutan. "ja..Jangan ganggu aku..si..siapa kamu?" tanya Sumini dengan suara bergetar,sejenak hening sampai sebuah hembusan angin hangat menerpa telinga Sumini. "Aku Parno suamimu Sum..Apa kamu lupa dengan suaraku?" makhluk tak berwujud itu berbisik lirih di telinga Sumini. "Ka kamu kan sudah mati lama kang,kenapa kembali?" bisik Sumini menguatkan hati. "Aku selalu disini Sum..aku mengawasimu..Aku tahu perbuatanmu dengan anak kita," bisik suara itu lagi,Sumini terkesiap,wajahnya pucat dan mendadak perasaan bersalah menderanya membuat lututnya goyah,ia terjatuh terduduk di lantai dengan mata sembab,ia terisak. "Ampuni aku kang..Aku khilaf..Ampuni aku kang.." Sumini terisak isak,bersalah dan ketakutan.Ia takut sekali apabila arwah suaminya marah dan menghukumnya. "Kamu istri setia Sum,aku juga gak marah kamu ngentot dengan Joko,kenapa menangis? Anggaplah Joko adalah aku suamimu ini" "Ta..Tapi dia kan anak kita kang?" tanya Sumini sambil menunduk,dalam hatinya terasa plong karena arwah suaminya tidak marah.Sumini merasakan tangan lembut di dagunya membuat ia harus menengadahkan wajah. "Joko darah dagingku Sum,layani dia seperti kau melayani aku,kamu bisa Sum?" bisik suara itu lagi.Sumini mengangguk, berbagai perasaan berkecamuk di hatinya.Sejenak hening lagi di ruangan itu sampai suara iklan tv mengagetkan Sumini dari lamunanya.Sumini nanar memandang sekeliling. "Kang Parno.." bisik Sumini memanggil makhluk tak berwujud itu,tapi tak ada sahutan.Ia bangkit dan mematikan televisi sekali lagi matanya menyapu seluruh ruangan itu,ia masih tak percaya demgan kejadian yang baru dialaminya.Sumini amat mencintai Parno suaminya,sejak kematian suaminya bertahun tahun yang lalu Sumini tak pernah berpikir untuk mencari pengganti.Kini setelah sekian lama pergi dia datang kembali dan itu membuat kegairahan baru dalam hati Sumini.Perasaan bersalah karena telah menjalin hubungan suami istri dengan Joko,anaknya,kini terobati dengan restu dari arwah suaminya. "Terima kasih kang Parno.." bisik Sumini pelan,tak ada takut lagi di benak Sumini,walaupun ia makhluk halus,tapi dia kan suamiku,pikir Sumini,langkahnya ringan melangkah ke belakang,menyambar handuk di jemuran dan masuk ke kamar mandi. "Bruanggkk!" Sumini keheranan ketika menutup pintu sedikit keras terasa seperti membentur sesuatu,daun pintu itu terbuat dari kayu dengan lapisan seng dan suara benturan itu cukup keras,ia mencari cari di bawah pintu barangkali terganjal batu,ternyata tidak ada,ia mencoba menutup pintu itu lagi ternyata mudah.Air jernih di bak mandi menyambut Sumini,dan segera ia lupa peristiwa kecil itu. ****** Joko mengusap usap jidatnya yang merah terbentur pintu,maksud hati ingin melihat ibunya mandi tapi kalah cepat masuknya dan kejedot pintu kepalanya. Ya benar,dari semua kejadian tadi Jokolah pelakunya,ia tadi tidak sungguhan berangkat sekolah,hanya ngumpet di samping rumahnya dan begitu ibunya di belakang ia masuk kamarnya,melepas baju seragamnya dan memakai cincin gendruwo untuk mengerjai ibunya. Sejenak joko memeriksa benjol di jidatnya akibat terantuk pintu kamar mandi lalu keluar rumah.Joko menunggu sebentar sampai ia mendengar suara pintu belakang terbuka dan tertutup,lalu masuk rumah dengan pura pura kepanasan. "Lho kamu kok sudah pulang nak?" tanya Sumini yang melihat anaknya di ruang tengah,ia baru saja selesai mandi dan hanya berbalut handuk.Buah dadanya terlihat menggelembung indah karena tertekan belitan handuk yang dipakainya.Joko tercekat pemandangan itu membuatnya harus menelan ludah. "A..Anu buk gurunya rapat.." jawab Joko asal,matanya kelayapan di sekujur tubuh ibunya yang setengah telanjang. "Itu jidatmu kenapa?Merah..benjol lagi..kenapa ini?" tanya Sumini kuatir sambil memeriksa jidat Joko.Joko diam tak menjawab ia asyik menikmati gelembung lembut susu ibunya yang begitu dekat di mukanya,basah dan harum lembut bau sabun begitu menggodanya. "Kenapa ini?Sakit ya?" tanya Sumini lagi,ia tahu anaknya sedang menikmati susunya yang setengah terbuka,rasanya bangga juga di usia yang tidak muda tubuhnya masih mampu memikat anak muda. "Gak pa pa buk,tadi kejedot jendela kelas," "Lain kali hati hati nak,ibuk tak ganti baju dulu," ucap Sumini,entah kenapa setelah ijin dari suara yang mengaku arwah suaminya,ia malah ingin selalu dekat dengan anaknya. "Iya buk,Joko juga mau ganti baju." Joko menunggu ibunya sampai masuk kamar,niat hatinya ingin mengintip tapi ditahanya karena Joko yakin nanti akan lebih dari sekedar ngintip.Akhirnya ia masuk ke kamarnya merebahkan tubuhnya sambil cengengesan membayangkan gelembung padat susu dan mulus paha ibunya yang tadi hanya tertutup handuk. "Jok..Eh kok kamu blum ganti baju?" Suara ibunya diambang pintu kamar membuyarkan lamunan jorok Joko.Ia gelagapan dan terbengong menatap ibunya yang bergamis biru dan kerudung biru muda,terlihat cantik dan anggun. "Ibuk mau kemana?" balas Joko balik bertanya. "Eh jok.. antar ibuk ke salon bude Nur ya,ibuk mau potong rambut dan cuci muka,ibuk pengen tambah cantik.."jawab Sumini agak malu malu. "Ibuk kan sudah cantik..."jawab Joko spontan karena memang menurutnya ibuknya memang cantik banget. "Ayolah Jok..rambut ibuk udah lama banget gak dipotong." "Iya deh.."jawab Joko ogah ogahan,gagal semua rencananya mau berduaan dengan ibunya.Bude Nur adalah sepupu Sumini,bapaknya adalah kakak dari ibu Sumini,ia mempunyai usaha salon satu satunya di desa ini,suaminya juga sudah meninggal 2 tahun yang lalu,bude Nur mempunyai 2 putri Nuri dan Nisa,dua duanya kuliah di kota.Rumah bude Nur lumayan jauh juga,Joko membawa motor dengan ibunya menempel mesra diboncengan. Rumah bude Nur tergolong kecil,mereka disambut bude Nur yang kebetulan baru saja membuka pintu salonya.Mereka berbasa basi sebentar kemudian masuk ke ruang potong rambut dan meninggalkan Joko bengong di teras.Joko mengeluarkan hape kecilnya dan melihat beberapa sms yang masuk dari teman sekelasnya . "woy ngapaen?" Sebuah suara perempuan mengagetkan Joko,Nuri anak bude Nur kini sudah duduk di kursi yang berbatas meja kecil dari kurs Joko.Nuri 21 tahun,tingginya tak lebih tinggi dari Joko,langsing,cantik dengan hidung mancung dengan mata dan bibir berkesan judes,memakai celana pendek jins ketat dengan kaos tanpa lengan warna merah cukup ketat hingga Joko bisa menduga kalau payudaranya tak terlalu besar tp terlihat kenyal.Ia kini asyik dengan tabletnya tanpa menengok sedikitpun pada Joko. "Gak kuliah mbak?"tanya Joko berbasa basi. "Libur" jawab Nuri singkat tanpa menoleh sedikitpun pada Joko,Joko kesal juga dibuatnya dengan sikap sombong gadis itu. "Mbak Nisa kemana?" tanya Joko lagi ia berusaha mencairkan suasana yang kaku dengan mengajak ngobrol. "Tauk..Udah ah males,nanya nanya terus dari tadi!" jawab Nuri ketus sambil bangkit dan ngeloyor masuk ke dalam rumah.Joko melongo dengan muka merah kata kata itu mengusik harga dirinya sebagai laki laki.Tanganya meraba cincin di saku celananya,dengan cermat ia mengamati situasi di sekitarnya,ada ruang kosong disamping kanan rumah yang cukup terlindung dari pandangan orang orang yang berlalu lalang di jalan.Joko merapatkan dirinya di tembok bersembunyi dari pandangan orang yang mungkin bisa melihatnya,dengan cepat memakai cincin gendruwo dan melepas semua bajunya.,kini ia tembus pandang tak terlihat lagi. Langkahnya menuju di ruang salon,bangunan kecil yang terpisah dengan rumah induk, dimana ibunya sedang potong rambut,masih lama,pikir Joko.Ia berlalu dari situ dan mulai masuk ke rumah,kamar depan diketuknya,tak ada reaksi dari dalam, Joko membukanya,kosong.Ia menghampiri kamar kedua,perlahan diketuknya, "tok.. tok.." "Siapa?" terdengar sahutan dari dalam,Joko berdebar,terdengar kletak kunci pintu kemudian pintu itu terbuka dan wajah cantik nan ketus melongok keluar.Kemudian ditutupnya lagi dengan keras ketika melihat tak ada siapa siapa.Joko garuk garuk kepala melihat kelakuan gadis cantik itu.Tak ada kesempatan untuk masuk tadi,ia mengetuk lagi kali ini agak keras ia ingin membuat emosi Nuri jadi tambah tinggi. "Tok..Tok..Tok!" "Brengsek!" terdengar umpatan dari dalam,dan tak lama wajah ketus itu muncul lagi,jelas sekali raut muka kesal dari wajah itu, ia keluar melihat kiri kanan kemudian melangkah ke ruang depan. Joko masuk ke kamar Nuri,kamar itu dicat orange lembut dengan beberapa poster artis korea di dindingnya,meja rias kecil penuh dengan alat make up,lemari pakaian besar,dan spring bed besar di sudut ruangan.Sebuah tablet tergeletak di atas kasur itu,Joko tersenyum lebar ketika memeriksa tab itu. "Ternyata galak galak juga hobi bokep," desis Joko sambil terkikik di layar tablet itu memang ada filem bokep jepang yang sedang di pause.Joko buru buru menjauh dari kasur ketika ia mendengar langkah kaki Nuri mendekat,si muka judes itu muncul,masuk dan langsung mengunci pintu kamarnya. "Pasti bocah ndeso itu yang ganggu,huh awas kalau ketemu," gerutunya kesal.Joko yang mendengar gerutuan yang ditujukan padanya hanya nyengir garuk garuk kepalanya.Nuri sudah naik lagi keatas kasurnya dan kembali asyik dengan filem bokep kegemaranya.Joko memperhatikan gadis molek di depanya,Nuri putih dan mulus pahanya,gadis itu mulai gelisah karena terbawa nafsu dari bokep yang ditontonya.Ia tidur terlentang dengan 2 bantal ditumpuk untuk mengganjal kepalanya ,tabletnya ada di atas perut,dipegang tangan kiri sedang tangan kananya lembut meremas remas susunya,joko jadi ngaceng tinggi di buatnya.. Nuri mulai tidak nyaman dengan pakaian yang dipakainya,birahinya menuntut penyaluran,ia meletakan tablet disamping badanya kemudian mulai melepas seluruh pakaianya dan dalam hitungan detik ia telah telanjang bulat.Joko menelan ludah tubuh mulus di depanya sungguh tanpa cela susunya bulat meski tergolong kecil dibanding punya ibunya,perut rata tanpa lemak dan lembah di selangkanganya ditumbuhi bulu bulu halus yang belum begitu lebat,Joko bergerak mendekat mencium aroma dari memek Nuri yang telah basah.Dengan satu jari disusurinya belahan memek Nuri dari atas ke bawah,gadis itu menggelinjang kegelian,serentak bangun dan memeriksa memeknya. "Apa ada semut ya?" gumam gadis itu,ia membuka belahan memeknya yang membuat joko menelan ludah melihat isi memek yang merah basah dan kelentit kecil yang mungil.Nuri kembali berbaring dengan posisi semula tapi kini tanganya berada di atas memeknya dan mulai mencari nikmat dengan mengusap usap itilnya yang mengeras dan bertambah besar,Joko sudah tak tahan lagi serta merta ia naik menindih tubuh molek itu,mengunci kedua tangan Nuri dengan menindihnya dengan kakinya tangan kirinya membungkam mulut gadis itu.Kini posisinya menduduki perut Nuri,gadis itu meronta dan menendang nendang tapi apalah artinya tenaga perempuan. "DIAM!" bisik Joko tapi cukup jelas terdengar dan dengan suara yang sengaja ia besarkan.Nuri serentak terdiam kengerian terbayang di matanya.Ia memang judes dan akan judes pada siapa saja, tapi sebenarnya Nuri adalah penakut,matanya membelalak dan bibirnya gemetar,terasa sekali di telapak tangan Joko. "Aku adalah jin,turuti kata kataku atau aku akan merasukimu dan membuatmu gila." gertak Joko dengan suara dibesar besarkan.Nuri menggigil wajahnya pucat pasi.ia berusaha mengangguk meyakinkan. "Kenapa kamu begitu jahat pada tuanku Joko?" tanya Joko dan Nuri jelas mendengar tapi tak dapat melihat asal suara itu,tanganya mulai sakit seperti tertindih benda keras.Ia hanya bisa ah uh karena sesutu menutup mulutnya,wajahnya terlihat panik karena kesulitan untuk bernafas.Joko perlahan melepas bekapan di mulut gadis itu tapi tetap bersiaga kalau kalau gadis itu berteriak minta tolong.Nuri terengah engah ia tak bisa bergerak tapi kepala dan kakinya masih bisa digerakan,ia pasrah, tak ada gunanya melawan,pikir Nuri. "Kenapa?" suara itu bertanya lagi. "A..Aku tidak tahu..memang sifatku buruk,a..aku mi minta maaf jin..a aku akan minta maaf pada tuanmu sekarang," jawab Nuri terbata bata. "Ha..HaHA..Memang kamu harus minta maaf..Tapi tidak sekarang,tuanku sudah menyerahkan dirimu kepadaku.." "Apa maksudmu jin?" kembali teror ketakutan mendera Nuri. "jangan sakiti aku.." Joko tak menjawab,jemarinya menjangkau susu mengkal dan ranum itu,meremas remasnya lembut dan mempermainkan putingnya yang kecil.Nuri mendesah geli dan nikmat,meskipun dibawah ancaman tapi ia tak memungkiri kalau payudaranya meras nikmat..Nuri dengan takjub memandang susunya yang bergerak gerak sendiri seolah ada tangan gaib yang meremas dan memberi nikmat di susunya.Nuri menggelinjang hembusan hangat terasa di lehernya..Kemudian sesuatu yang basah dan hangat terasa menyusuri lehernya. "Ouuh.."Nuri mendesah ketika merasakan sesuatu menindih tubuhnya,tanganya terbebas tak terasa sakit lagi.Nuri dapat merasakan suatu benda bergesekan dengan bibir memeknya, "ah itu kontol jin," pikir Nuri antara takut dan penasaran sampai sebuah bibir dan lidah yang tak terlihat menyerbu bibirnya,Nuri gelagapan,ia akhirnya memejamkan matanya dan merespon ciuman itu dengan nafsu,lidah mereka saling melilit,Nuri merasakan bibir bawahnya disedot sedot makhluk itu.Nuri serasa di awang awang, aneh dan menakutkan tapi sensasinya sungguh memabukkan,Nuri tahu memeknya telah basah kuyup. Nuri benar benar sudah takluk,ia membuka lebar lebar pahanya berharap kontol jin itu segera memasuki tubuhnya.Joko pun tak mau berlama lama,ia mengarahkan kontolnya di bibir memek Nuri,sejenak memandang gadis cantik di depanya,matanya terpejam,titik titik keringat di ujung hidungnya dan bibir yang bergetar. "Kamu cantik.." bisik Joko "Trima kasih.."jawab Nuri ada perasaan bangga di hatinya,Nuri menahan nafas ketika perlahan sebuah batang besar mencoba menguak bibir memeknya,Nuri sudah tak perawan,ia pun sering bersanggama dengan pacarnya,meskipun tak terlihat Nuri tahu kontol itu jauh lebih besar. "aduh...Uuh.."Nuri merintih ketika benda itu telah masuk ke memeknya,sejenak berhenti,masuk lagi,diam dan masuk lagi,Nuri merintih sakit tapi nikmat ia menaikan pantatnya ketika batang itu ditarik,ia merasa seakan seluruh rahimnya ikut tercabut. "Pelan pelan Jin..Aduh nikmatnya.." rintih Nuri tanpa malu malu,Joko tersenyum mendengarnya,gadis cantik itu sudah jatuh dalam irama birahinya dan pelan tapi pasti ia mengayuh memek rapat itu. "Aduuh..Oooh gila..Gede banget Jin kontolmu..Ouuuh enak tempekku jiiin..." Nuri mulai meracau dan tak lama gelombang itu datang..Kaki Nuri meregang tanpa malu malu tanganya memeluk erat erat tubuh kasat mata yang menindihnya dan melepas orgasme terhebat dalam hidupnya. "Akhu..Keluar...Ouuhh...." Nuri mengerang panjang tangannya dengan erat mendekap lawan mainya,memeknya berdenyut denyut menyemprotka cairan nikmat,dan tentu saja berimbas pada Joko yang kontolnya tertanam di vagina Nuri,"memek yang luar biasa.." batin Joko yang merasakan empotan memek Nuri,ia menunggu Nuri meresapi sisa orgasmenya.Kemudian mulai mengayuh lagi dan kini Nuri mulai mengimbangi genjotan Joko dengan ikut bergoyang menyambut setiap hunjaman masuk di memeknya.. "oooh..Uenake jin...Ooh lagi..Lagi..Ooh tidaaak.." kembali tubuh Nuri mengejang oleh orgasme keduanya,Joko tak membuang kesempatan itu puncaknya juga sudah dekat dengan cepat ia mengayuh kontolnya ketika Nuri orgasme dan memeknya mengempot empot kontolnya. Nuri membeliak menahan nikmat dari gempuran batang besar di vaginanya,sampai sebuah hunjaman terdalam dalam rahimnya dan laksana meriam batang itu memuntahkan bola cair panas dalam dirinya,Nuri merintih menggigit bibir bawahnya dan melepas orgasme ketiganya.Tubuh keduanya terhentak hentak melepas cairan nikmat.. Hening...Joko memandang wajah cantik di depanya,matanya terpejam dan nafasnya terengah engah,perlahan ia bangkit dan melepaskan batangnya dari jepitan memek itu.Gadis itu terlentang lemas dan pasrah. "Datanglah kemari kapanpun kamu mau..." bisik Nuri seakan pada dirinya sendiri.Joko tersenyum mendengarnya,ia menunduk dan berbisik di telinga Nuri. "Tentu,tapi ingat janjimu pada Tuanku" Nuri mengangguk,joko segera keluar dari kamar itu,di ruang tamu ia berpapasan dengan Bude Nur,perempuan 45 tahun tp tetap cantik dan modis.bulatan dadanya tampak lebih besar dari milik Nuri anaknya."Lain waktu aku akan nyoba kamu.."pikir Joko cengengesan sendiri, ia langsung menuju ke tempat dimana tadi ia melepas bajunya dan dengan cepat memakainya.Joko melepas cincinnya dan kini ia terlihat lagi lalu dengan santai menuju ke teras disitu ibunya sudah menunggu,penasaran juga ia karena ibunya pakai kerudung menutupi rambutnya. "Eh ibuk potong yang gimana?Kok pake kerudung lagi?" tanya Joko penasaran,ia takjub juga melihat perubahan wajah ibunya lebih mulus pipinya,alisnya juga rapi dan nampak segar menggemaskan. "Nanti di rumah juga tau jok," jawab Sumini sambil tersenyum penuh arti. "Ibuk tambah cantik loh.." puji Joko,Sumini tersenyum senang sambil mencubit kecil lengan anaknya.Mereka berdua lalu berpamitan pada Bude Nur. "Joko tunggu!"teriak Nuri. Joko menghentikan motornya padahal tadi sudah akan meninggalkan halaman rumah itu.Gadis itu nampak kusut seperti habis bangun tidur tapi masih terlihat cantik,dengan kepala tertunduk ia mendekat. "Jok maafkan aku ya,tadi sudah gak sopan," ucapnya pelan. "Sudah mbak gak pa pa,"jawab Joko santai. "Ada apa sih?Sodara kok bertengkar?" sahut ibu Joko menyahut. "gak papa buk cuma salah paham,"timpal Joko. "makanya Nuri dolan donk biar bisa maen sama Joko, nanti juga akrab,kalian kan sodara,"ucap ibu Joko lagi. "Iya bulek,"Jawab Nuri sopan. "Bener mbak aku kan juga pengen maen sama mbak," ucap Joko sambil mengedipkan sebelah matanya,sontak membuat Nuri tertunduk dengan muka merah. "Sudah ya Nur bulek pamit dulu, "I..Iya bulek hati2.." Motor Joko melaju perlahan di jalanan desa itu.Ibunya yang duduk terlalu ke belakang membuat setir Joko tidak nyaman. "Buk boncengnya pegangan Joko ntar jatuh," ucap Joko ketika melintas di sawah sawah.Sumini menurut ia bergeser maju dan merangkul perut anaknya,sehingga otomatis susunya menempel di punggung anaknya. "Begini ya?" tanyanya. "Siiip..Empuk buk,"Jawab Joko cengengesan. "Dasar!" celetuk ibunya sambil mencubit perut anaknya,ia tambah merapatkan pelukanya. Joko tersenyum....Pelangi pun bisa dibuat tanpa menunggu datangnya hujan.


Gubux Cerita

0 10:

Posting Komentar